Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Alasan Robert Lewandowski Dulu Tolak Real Madrid: Ogah Dinomorduakan
16 Juni 2020 15:16 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Andai punya Robert Lewandowski, Real Madrid mungkin kini tak perlu pusing banget usai Cristiano Ronaldo hengkang. Andai punya Lewandowski, Los Blancos boleh jadi tetap bisa menjaga keran gol mereka tetap mengalir deras.
ADVERTISEMENT
Faktanya, Madrid pernah punya kesempatan mengamankan tanda tangan penyerang Polandia itu secara gratis pada akhir 2013 atau awal 2014. Namun, itu gagal, terlewat begitu saja.
Akhirnya, eks penyerang Lech Poznan itu merapat ke Bayern Muenchen dan masih menjadi mesin gol bagi klub asal Bavaria itu hingga kini. Bahkan, penyerang yang sedang menuju usia 32 tahun itu mengaku belum mencapai titik puncak kariernya. Artinya, dia masih akan berbahaya bagi lawan.
Apa yang sebenarnya terjadi pada waktu dulu itu? Kenapa Lewandowski bisa menjadi sosok 'the one that got away' bagi klub Ibu Kota Spanyol tersebut?
"Kondisi ekonomi Real Madrid [pada waktu itu] lebih baik [dari Bayern]," kata agen Lewandowski, Cezary Kucharski, kepada Futbolownia di YouTube, dilansir Marca.
ADVERTISEMENT
"Masalahnya adalah dia tidak akan menjadi [striker] No.1. Jadi, bukan langkah yang baik untuk bergabung ke sana sebagai cadangan [Karim] Benzema," lanjutnya.
Haha... Real Madrid ini biar kata klub kaya, tetapi suka melucu, ya. Namun sayang, walau reputasi mereka tinggi, selera humor mereka begitu rendah.
Begini, selama empat musim membela Borussia Dortmund (2010-2014), Lewandowski mampu mencetak 103 gol dari 187 laga lintas ajang. Impresif.
Benzema, selama lima musim perdananya memperkuat Madrid (2009-2014), 'hanya' mencetak 111 gol dari 234 penampilan di berbagai kompetisi. Rasio golnya kalah bagus dari Lewandowski. Jadi, tidakkah rencana Madrid untuk menjadikan Lewandowski sebagai pelapis Benzema kala itu adalah sebuah usaha melawak?
Satu hal yang tak dimiliki Benzema laiknya Lewandowski adalah kemampuan menjadi game changer, pemecah kebuntuan. Si penyerang asal Prancis tak selalu bisa mengambil peran itu, sedangkan Lewandowski bisa.
ADVERTISEMENT
Si pemakai jersi nomor 9 Bayern juga lebih konsisten dalam mencetak gol ketimbang si nomor 9 Madrid. Well, tanpa Lewandowski, Madrid memang mampu menjuarai Liga Champions empat kali, sih.
Akan tetapi, sepak bola tak melulu bicara soal "kemarin", "musim lalu", dan "dulu". Bagaimana dengan "hari ini"? Hari ini, lini depan Real Madrid loyo sejak ditinggal Ronaldo dan Benzema tak bisa menjadi sosok yang semoncer 'si Megabintang Portugal'.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.