Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Andai Tak Dibunuh, Andres Escobar Mungkin Bakal Tercatat dalam Sejarah AC Milan
13 Maret 2020 13:39 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah alasan yang bisa membikin seorang pemain gagal bergabung dengan sebuah klub: Nominal gaji tak disepakati hingga gagal lolos tes kesehatan. Namun bagi Andres Escobar, kematianlah yang membuatnya gagal membela AC Milan .
ADVERTISEMENT
Lebih tepatnya, pembunuhan. Eks pemain Timnas Kolombia itu meregang nyawa usai ditembak sebanyak enam kali di depan sebuah klub malam bernama El Indio pada 2 Juli 1994.
Katanya, si penembak berteriak "Gol!" setiap kali melepas tembakan dari pistol kaliber 0,38 miliknya. Setelah berita kematian Escobar merebak, muncul spekulasi bahwa motif pembunuhan terhadap dirinya adalah gol bunuh diri di Piala Dunia 1994.
Jadi, pada 22 Juni 1994, Kolombia melakoni laga kontra Amerika Serikat di fase grup Piala Dunia. Escobar membuat 'Paman Sam' unggul 1-0 usai mencetak gol bunuh diri di menit 35.
Skuat asuhan Bora Milutinovic lalu menambah keunggulan pada menit 52 lewat gol Earnie Stewart. Pada akhirnya, Timnas Kolombia kalah 2-1 usai Adolfo Valencia memperkecil kekalahan pada menit 90. Itu menjadi salah satu penyebab gagalnya Kolombia melangkah ke fase berikutnya.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak pernah benar-benar jelas apakah memang itu motifnya, meski pelakunya sudah tertangkap. Misteri yang tetap jadi misteri.
Spekulasi lain: Ada dugaan bahwa pembunuhan Escobar didalangi oleh kekesalan bandar judi Kolombia. Well, perjudian memang marak di sana.
Ada juga yang menduga bahwa Escobar dibunuh oleh kartel kokain Kolombia. Malu kenapa? Apa mereka terlibat judi bola juga?
Entahlah, satu yang pasti, pada masa itu, Amerika Serikat sedang menyatakan perang terhadap kokain dari Kolombia. Nah, dilalah, Kolombia kalahnya sama Amerika Serikat. Jadilah, mungkin si kartel itu kesal.
Kembali soal karier Escobar. Sejumlah pihak menyebut bahwa jika tak dibunuh, sosok bek yang pada waktu itu masih 27 tahun bakal bergabung dengan AC Milan untuk musim baru (1994/95) tepat usai selesainya Piala Dunia 1994.
ADVERTISEMENT
The Guardian dan Daily Mail adalah contoh media yang meyakini hal tersebut. Ibaratnya, pintu menuju Italia sudah di depan mata.
Mungkin dirinya juga sudah membayangkan bagaimana rasanya bermain dan bersaing memperebutkan starting line up dengan Paolo Maldini, Franco Baresi, hingga Alessandro Costacurta. Ya, Escobar adalah seorang bek tengah ketika masih bermain.
Sekadar informasi, pada musim sebelumnya, yakni 1993/94, AC Milan merengkuh gelar ganda Serie A dan Liga Champions . Bayangkan, jika dirimu ditawari bermain di tim juara seperti halnya skuat asuhan Fabio Capello tersebut pada masa itu.
Namun nahas, ada orang yang keburu menggiringnya ke pintu ajal. Batallah dia menjadi bagian dari sejarah Rossoneri. San Siro tak pernah menjadi 'rumahnya'.
ADVERTISEMENT
Jika Escobar masih hidup hingga hari ini, 13 Maret 2020, maka boleh jadi kini dia sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-53. Akan tetapi, kini raga dan ruhnya telah tiada. Meski begitu, sejarah sepak bola akan terus mengenangnya.
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League . Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini .
Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV ; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID . Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.