Bagi Nathan Redmond, sang Ibu Adalah Inspirasinya

Nathan Redmond. Foto: Instagram @nathanredmondfans22

Kalau kita bertanya kepada Nathan Redmond ihwal siapa pesepak bola yang menginspirasinya, mungkin dia tidak akan hanya menyebut satu nama. Entah dua, tiga, empat, atau lebih.

Namun, jika ditanya soal siapa sosok yang paling memberi pengaruh besar dalam hidupnya secara keseluruhan, maka penggawa Southampton itu kemungkinan besar hanya bakal menyebut satu nama: Michelle. Ibunya sendiri.

Redmond tidak lahir dari keluarga yang berkecukupan. Kehidupannya di Birmingham jauh dari kata mapan.

Sang ibulah yang berjuang keras menafkahi dia dan saudara-saudaranya ketika masih kecil. Bukan pekerjaan laiknya wanita karier dengan gaji tinggi, melainkan bekerja di pub hingga jadi petugas kebersihan.

"Dia tahu apa yang kulakukan sejak aku berusia delapan tahun, bermain [sepak bola] melawan anak-anak yang lebih tua di jalan. Dia melihat keluar jendela untuk memastikan aku baik-baik saja," kisahnya kepada The Telegraph.

Pemain 25 tahun itu juga bilang bahwa ibunya selalu hadir menontonnya bertanding sepak bola. Hanya penyakit yang mampu menghalangi langkah sang ibu untuk menonton aksinya, termasuk ketika Redmond masih membela Norwich City (2013-2016) dan kini Southampton.

“Dia tidak pernah melewatkan pertandinganku ketika aku berusia 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15. [Dia juga] tak pernah melewatkan laga kandang di Norwich City, kecuali dia sakit atau adik-adikku sakit. Dia tidak pernah melewatkan laga kandang Southampton,” ujarnya.

Nathan Redmond. Foto: Instagram @nathanredmondfans22

Ibunya bukan eks pesepak bola. Dia juga mungkin tak pernah mengajari Redmond berbagai teknik sepak bola. Namun, ada satu pelajaran yang diresapinya betul dari sosok sang ibu: Kerja keras.

“Dia mengajariku tentang kerja keras. Itu, ‘Kalau tidak berprestasi di sekolah, kamu enggak boleh berlatih [sepak bola]. Kalau bandel, kamu juga enggak boleh pergi’. Dan jika dia bilang sesuatu, dia akan melakukannya. Aku tahu konsekuensinya," kenangnya.

“Ada kalanya aku bertingkah buruk di sekolah. Saat pulang ke rumah, aku mendapati kamar tidurku hanya tersisa tempat tidur. Semua barang disita olehnya," lanjutnya.

Wah, wah... Galak juga, ya, tampaknya nyokapnya Redmond ini.

Nathan Redmond. Foto: Instagram @nathanredmondfans22

Redmond kini bermain di Premier League. Dia juga bukan pemain belia lagi. Meski begitu, perhatian sang ibu tak pernah lepas darinya. Jika itu hari pertandingan, sang ibu mengiriminya pesan pada pagi hari.

Terkadang, sang ibu memberinya penilaian ihwal performanya di lapangan. Redmond juga kerap diingatkan ibunya bahwa kini dia adalah pesepak bola profesional, bukan lagi pesepak bola di level amatir di Birmingham.

"Ibuku bekerja sangat keras untuk memastikan tempatku di akademi sepak bola,” kata alumnus akademi Birmingham City itu.

"Jika seseorang mengenalmu lebih dari yang kamu tahu, dan masih bisa tahu apakah kamu berbohong atau tidak, maka itu adalah bonus di dunia yang penuh dengan hal-hal materialistis dangkal dan orang-orang yang cuma berani mengatakan hal-hal yang mau kamu dengar saja," ujarnya.

"Dia (ibuku) akan bilang, 'Kamu tidak bekerja keras untuk tidak menikmatinya, tetapi pada saat yang sama [kamu perlu] memamerkan apa yang bisa kamu lakukan'," pungkasnya.

Well, itulah kisah singkat seorang Nathan Redmond. Jangan pernah remehkan kehadiran dan peran seorang ibu, meski dia tidak terjun di profesi yang sama dengan kita. Selalu ada hikmah yang bisa dipetik.

Editor: Katondio Bayumitra Wedya

---

Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Bagi yang mau nonton langsung siaran Liga Inggris, bisa ke Mola TV; dan bagi yang ingin merasakan kemeriahan Nobar Supersoccer, bisa cek list schedule-nya di SSCornerID. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.