Butuh Variasi Tontonan saat #DiRumahAja? Cek Referensi Film Antonio Ruediger Ini

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
9 April 2020 16:04 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Antonio Ruediger, bek tengah Chelsea. Foto: JOE KLAMAR / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Antonio Ruediger, bek tengah Chelsea. Foto: JOE KLAMAR / AFP
ADVERTISEMENT
Apa kamu sudah kehilangan opsi tontonan selama #dirumahaja? Eits... Jangan bosan dulu dan nekat kelayapan di luar, mungkin kamu cuma butuh variasi film biar enggak itu-itu saja. Referensi dari Antonio Ruediger ini mungkin bisa jadi pilihan.
ADVERTISEMENT
Judul-judul film yang disebut oleh bek Timnas Jerman ini tertuang dalam situs web resmi Chelsea. Sebenarnya, sih, inti dari wawancara antara Ruediger dan tim konten --mungkin itu sebutannya-- The Blues itu bukan berfokus kepada kegiatan selama social distancing.
Lebih ke arah tanya-jawab ringan saja. Salah satu pembahasannya adalah soal film.
Meski begitu, tak ada salahnya 'kan kalau kita mencoba untuk menonton sejumlah film referensi dari Ruediger ini? Biar enggak bosan dan agar tontonan kita enggak itu-itu melulu.
Antonio Ruediger yang jadi korban rasialisme Foto: Action Images via Reuters/Paul Childs

1) Free Willy

"Aku menyukai Free Willy, itu film yang bagus," jawab bek 27 tahun itu saat ditanya film pertama yang sangat disukainya saat tumbuh dewasa.
Film yang dirilis pada 1993 ini menceritakan karakter bernama Jesse (Jason James Richter) yang berteman dengan paus pembunuh (orca) bernama Willy.
ADVERTISEMENT
Latar belakang Jesse adalah anak berusia 12 tahun yang ditinggalkan oleh ibunya sejak 6 tahun silam. Dia tumbuh menjadi tukang bikin onar, seperti mencuri makanan dan melakukan aksi vandalisme, sehingga mesti berurusan dengan polisi.
Sementara itu, Willy adalah orca yang ditangkap oleh sekelompok pemburu paus. Nantinya, orca dan paus buruan lainnya bakal dikirim ke taman hiburan.
Singkat cerita, keduanya dipertemukan dan berteman. Hingga pada suatu hari, Jesse mengetahui bahwa Willy hendak dibunuh oleh pemilik akuarium. Dia lantas mempertaruhkan segalanya untuk membebaskan Willy.
Apakah dia berhasil? Tonton filmnya. Ada, kok, di Netflix.

2) Film Dokumenter tentang Penjara

"Film terakhir yang kutonton adalah film dokumenter tentang penjara. Aku menyukainya karena itu menunjukkan dunia yang berbeda denganku dan itu sangat menarik," kata Ruediger.
ADVERTISEMENT
Nah, kalian enggak kepikiran 'kan untuk menonton film bertema seperti itu? Well, Ruediger tak menyebut judulnya, tetapi salah satu film dokumenter penjara yang mungkin layak kamu tonton adalah Inside the World’s Toughest Prisons.
Lagi-lagi, ini ada di Netflix. Bahkan, film yang dibintangi Paul Connolly dan Raphael Rowe ini sudah berjalan tiga seasons, lho!
Intinya, sih, cerita tentang jurnalis investigasi yang menjadi narapidana sukarela di penjara-penjara paling tidak stabil di dunia, tempat di mana tindak intimidasi dan kebrutalan berkuasa. Contoh lokasi penjara-penjara tersebut ada di Kolombia, Kosta Rika, Rumania, hingga Norwegia.

3) Blood In, Blood Out

"Film yang sering kutonton adalah Blood In, Blood Out. Ini tentang geng di Los Angeles," ujar Ruediger.
ADVERTISEMENT
Well, tentu bukan tanpa alasan Ruediger bisa menonton film dirilis pada 1993 ini lebih dari sekali. Terlepas dari apa alasan yang membikin eks bek AS Roma itu sangat menyukainya, Blood In, Blood Out mendapat nilai 8,0 di IMDb.
Film yang disutradarai oleh Taylor Hackford ini digarap berdasarkan kisah nyata penyair bernama Jimmy Santiago Baca. Cerita Blood In, Blood Out berfokus pada karakter Paco dan Cruz yang merupakan saudara tiri; dan sepupu mereka, Miklo.
Ketiganya adalah anggota geng di East Los Angeles yang dikenal dengan nama "Vatos Locos". Kejahatan, kekerasan, dan pengaruh narkotika mengubah kehidupan mereka.
Singkat cerita, Miklo dipenjara dan dikirim ke San Quentin. Cruz menjadi artis ternama, sedangkan Paco lalu menjadi polisi. Bagaimana konflik selanjutnya? Silakan tonton filmnya~
ADVERTISEMENT
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini.