Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
David Moyes dan Solskjaer Terima Perlakuan Berbeda saat Latih MU
21 Juli 2020 19:12 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Walau begitu, cara manajemen The Red Devils memperlakukan mereka tidaklah sama. Setidaknya, itu kata si pelatih asal Skotlandia, sih. Perbedaannya dalam hal apa, sih?
"Dia membawa pemain masuk dari akademi, khasnya MU. Mereka memiliki beberapa pemain muda binaan mereka yang benar-benar menarik sekarang," lanjutnya.
Antara David Moyes dan Ole Gunnar Solskjaer
Hmm... Agak koreksi sedikit, ya. Nasib Moyes dan Solskjaer agak berbeda sebetulnya. Pada awal-awal menukangi David De Gea dan kolega, si pelatih asal Norwegia bernasib mujur.
Sejak pertama direkrut pada Desember 2018 sebagai caretaker, Solskjaer langsung membawa MU memenangi delapan laga lintas ajang secara beruntun. Bahkan, mereka tak terkalahkan di 11 laga berbagai kompetisi berturut-turut
Lalu, ke sininya, MU memang sempat mengalami 'turbulensi'. Namun, sejumlah fans dan eks pemain sudah kadung percaya pada Solskjaer dan bahkan ada yang menyalahkan manajemen MU, Ed Woodward dan kolega, atas jebloknya prestasi klub.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan David Moyes? Well, pelatih yang sempat dijuluki 'The Chosen One' itu bernasib apes.
Masa baktinya di Old Trafford hanya dari Juli 2013 hingga April 2014. Tidak sampai setahun. Dia tak sukses menjadi suksesor Sir Alex Ferguson.
Memang, eks pelatih Everton tersebut mempersembahkan satu trofi Community Shield. Namun, itu 'hanyalah' satu laga dan Robin van Persie cs. kala itu mungkin masih membawa 'spirit' Sir Alex.
10 laga setelahnya, meski mencicipi beberapa kemenangan, MU tercatat kalah dari Liverpool--rival abadi mereka; dibantai 4-1 oleh Man City--rival sekota mereka; dan dikalahkan tim papan tengah sekelas West Bromwich Albion.
Pada awal Januari 2014, MU asuhan Moyes mengalami tiga kekalahan beruntun di tiga ajang berbeda (Premier League , Piala FA, Piala Liga Inggris). Setelahnya, performa tim kian tak menentu dan akhirnya dia dipecat.
Dukungan fans kepada Moyes kala itu tak semasif dukungan untuk Solskjaer kali ini. Sebab, saat itu belum ada prasangka buruk yang besar terhadap manajemen MU.
ADVERTISEMENT
Terlebih, ekspektasi manajemen sendiri dan fans terhadapnya adalah membuat MU jago seperti saat ditangani Fergie. Namun, tidak tak terjadi. Sebagai pelatih sarat pengalaman, dia dinilai gagal.
"Bagi saya, mereka (MU) adalah klub yang luar biasa, tempat brilian untuk berkarier, dan klub terbesar di dunia. Tempat yang spesial dan saya berharap bisa kembali," ujar Moyes.
Nah, lho. Walau pengalamannya melatih MU tak bagus, pelatih 57 tahun itu berharap bisa kembali ke MU. Gimana, nih, guys?
---