Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Derby del Sole: Kala 'Dewa' Sepak Bola Merusak Persabahatan
2 November 2019 17:02 WIB
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Persahabatan bisa diawali dengan beragam mula. Bisa terajut dengan berbagai pola. Termasuk lewat sepak bola.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk persahabatan yang pernah terjalin di dunia sepak bola adalah persabahatan antara suporter AS Roma dengan suporter Napoli. Bagaimana awalnya hubungan antara dua kubu suporter ini dapat terjalin akrab?
Nyatanya, mereka pernah mesra karena klub kesayangan mereka memiliki satu kesamaan: Sama-sama tidak berasal dari sisi utara Italia.
Selain itu, baik 'I Partenopei' maupun 'I Giallorossi' sama-sama punya tekad untuk memutus dominasi klub utara Italia, yakni duo Milan dan Juventus. Selain itu, klub-klub utara yang kini jadi medioker, seperti Genoa, Bologna, dan Torino, dulunya punya prestasi yang berkilau.
Ya, ketika musuhmu menjadi musuhku juga, maka artinya kita bisa menjadi teman. Saat kita punya cita-cita yang sama, artinya kita bisa jadi kawan.
ADVERTISEMENT
Namun, siapa sangka, ada satu orang yang akhirnya merusak persahabatan mereka. Satu orang yang kerap dipuja-puja banyak manusia lainnya. Satu orang yang sudah dianggap laiknya 'dewa'. Namanya Diego Maradona.
Siapa sangka, sang 'dewa' sepak bola yang kerap mempertontonkan keindahan lewat aksi-aksinya di lapangan, ternyata mampu meretakkan persahabatan sepasang kawan.
Ya, secara enggak langsung, Maradona-lah yang memantik api di tengah simpul persahabatan suporter Napoli dan Roma, hingga akhirnya jadi merenggang lalu putus di tengah jalan.
Ketika pesepak bola asal Argentina itu resmi didatangkan oleh Napoli pada 1984, seluruh fans Napoli tampak antusias. Bahkan sulit menemukan bangku kosong saat eks penyerang Barcelona itu diperkenalkan di hadapan publik San Paolo.
Antusiasme ini berlanjut ke laga-laga Napoli, baik di Serie A maupun di kompetisi lain, termasuk di laga melawan Roma. Ultras Roma yang biasanya disambut hangat di San Paolo, mendadak jadi kehilangan tempat.
ADVERTISEMENT
Alasannya karena stadion jadi penuh sesak oleh suporter tuan rumah yang mereka mau menyaksikan Maradona berlaga di setiap laga kandang. Ultras Roma sempat berusaha kembali ke tempat mereka yang biasanya, tetapi malah jadi adu jotos dengan suporter Napoli.
Jadi begitulah awal keretakan hubungan persahabatan mereka. Kemudian diperparah oleh keputusan Napoli mendatangkan Bruno Giordano yang merupakan mantan pemain kesayangan Lazio, rival abadi Roma.
Jadi, kalau ditanya bagaimana hubungan antara suporter Roma dan suporter Napoli sekarang, ya, jawabannya masih panas. Terutama jika derbi antara keduanya, Derby del Sole, diselenggarakan.
Selain itu, contoh paling parahnya adalah ketika seoran suporter Roma membunuh seorang suporter Napoli yang berkunjung ke Olimpico pada 2014. Ironisnya, pembunuhan terjadi bukan dalam laga Derby del Sole, melainkan Napoli kontra Fiorentina di Coppa Italia.
Well, inilah dunia. Terkadang menciptakan musuh lebih mudah daripada mencari teman. Bukan harta, takhta, dan wanita yang mampu merusak persahabatan suporter Roma-Napoli, tetapi Maradona.
ADVERTISEMENT
Bagaimana kalau kondisi itu terjadi pada persahabatanmu? Relakah kamu mengorbankan sahabat demi sesosok 'dewa' yang sebetulnya fana?
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer , gratis! Baca syarat dan ketentuannya di sini . Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV , dan jersey original.