Carlo Ancelotti

Everton 2-2 Newcastle: Ancelotti Teringat Final Liga Champions 2005

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
22 Januari 2020 18:01 WIB
comment
83
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Carlo Ancelotti. Foto: REUTERS / Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Carlo Ancelotti. Foto: REUTERS / Phil Noble
ADVERTISEMENT
Fans Manchester United boleh kecewa karena tim kesayangan mereka kalah dua gol tanpa balas dari Liverpool. Namun, tak ada yang lebih patah hati dari fans Everton usai menyaksikan pasukan Carlo Ancelotti ditahan imbang Newcastle United 2-2.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, pada laga pekan ke-24 Premier League 2019/20 itu, The Toffees mesti mengikhlaskan tiga poin di depan mata melayang pada menit akhir. Ya, keunggulan dua gol mereka dipupuskan oleh bek The Magpies, Florian Lejeune, yang mencetak gol di menit 90+3 dan 90+4.
Dramatis. Tragis. Itu laga sebentar lagi kelar. Eh... Kebobolan. Ibarat mau menikah, ini Everton tinggal ijab kabul doang, eh, tiba-tiba batal. Apes tenan.
Memang, tidak ada yang semenyakitkan kebobolan di menit akhir. Mungkin lebih baik dibantai 5-0 atau 6-0 sejak awal daripada kehilangan kemenangan di menit akhir.
Kalau kalah dibantai itu, mungkin rasanya seperti terperosok jatuh ke jurang yang dalam. Kalau kehilangan kemenangan di menit akhir itu boleh jadi rasanya seperti berjalan di atas jembatan yang ringkih atau menyeberangi tebing dengan tali.
ADVERTISEMENT
Awalnya kita mampu melewati langkah demi langkah dengan tangkas. Namun, di ujung tinggal satu langkah sampai di tujuan, tiba-tiba kita jatuh terperosok. Kecewa sekaligus kesal, "Kenapa enggak dari tadi saja kalau ujungnya mati-mati juga!?"
Detik-detik Florian Lejeune bobol gawang Everton. Foto: REUTERS / Jason Cairnduff
Detik-detik Florian Lejeune bobol gawang Everton. Foto: REUTERS / Phil Noble
Menanggapi hasil imbang ini, Ancelotti mengaku teringat dengan final Liga Champions 2005. Menurutnya, hal semacam itu amat mungkin terjadi di sepak bola, unggul lebih dulu lalu skornya disamakan.
"Ada hal-hal dalam sepak bola yang tidak bisa Anda kendalikan. Kami kebobolan tanpa alasan, tetapi performa kami bagus," ujar pelatih asal Italia itu, dilansir BBC.
"Aku kalah di final Liga Champions [saat membesut AC Milan] setelah memimpin 3-0 [atas Liverpool], sehingga hal itu memang terkadang bisa terjadi," lanjutnya.
Carlo Ancelotti. Foto: REUTERS / Phil Noble
Ya, laga yang berlangsung di Istanbul, Turki, itu memang menjadi salah satu laga paling dramatis di Liga Champions. AC Milan besutan Ancelotti yang lebih dulu unggul 3-0 di babak pertama gagal membawa pulang trofi juara.
ADVERTISEMENT
Musababnya, Liverpool asuhan Rafael Benitez mampu menyamakan skor hingga 3-3 sebelum waktu normal usai. Hasilnya, The Reds-lah yang kemudian mengangkat 'si Kuping Besar' usai unggul di babak adu penalti.
Kenapa hal semacam itu bisa terjadi? Well, susah untuk dijawab. Ada banyak faktor tampaknya, tak cuma perkara taktik semata, tetapi juga mungkin mental.
Carlo Ancelotti pun sulit untuk menjelaskannya. Ya, kalau Don Carletto mungkin sudah kebal dengan fenomena macam ini. Namun, bagi Everton dan fans-nya, mungkin hal seperti ini sulit diterima.
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten