Konten dari Pengguna

Final Liga Champions 2001: Bayern Muenchen Juara, Canizares Tumpah Air Mata

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
23 Mei 2020 17:34 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Trofi Liga Champions. Foto: Valery Hache/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Trofi Liga Champions. Foto: Valery Hache/AFP
ADVERTISEMENT
Laga Bayern Muenchen kontra Valencia di final Liga Champions mengguratkan sejumlah kejadian menarik. Drama, pesta, dan air mata melebur jadi satu paket dalam laga yang berlangsung di San Siro pada 23 Mei 2001 itu.
ADVERTISEMENT
Duel wakil Jerman vs utusan Spanyol itu berlangsung sangat intens. Mau bagaimana lagi? Kedua klub punya skuat sama bagusnya dan alasan kuat untuk bermain sangat ngotot.
Die Roten bertekad menyudahi 25 tahun puasa juara kompetisi paling elite sejagat Eropa itu. Pada tiga final sebelumnya, Bayern selalu kalah di final; masing-masing oleh Aston Villa (1982), FC Porto (1987), dan Manchester United (1999).
Di sisi lain, Los Ches ogah banget kalah dua kali beruntun di final Liga Champions. Usai musim sebelumnya dipermalukan Real Madrid 3-0, masa musim itu harus kalah dari Bayern?
Berdasarkan sejumlah fakta di atas, mestinya sudah bisa terbayang, dong, betapa panasnya tensi laga itu. Benar saja, baru juga mulai, sudah ada drama.
ADVERTISEMENT
Valencia diberi hadiah penalti. Gaizka Mendieta yang menjadi eksekutor sukses menaklukkan Oliver Kahn. Armada Hector Cuper unggul 1-0.
Momen Gaizka Mendieta mengeksekusi penalti. Foto: OLIVIER MORIN / AFP
Kubu Bavaria sebetulnya punya peluang menyamakan kedudukan setelah Jocelyn Angloma melanggar Stefan Effenberg di kotak penalti. Namun, Santiago Canizares sukses menepis sepakan Mehmet Scholl dengan kakinya. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, pasukan Ottmar Hitzfeld kembali mendapat hadiah penalti usai Amadeo Carboni menyentuh bola kala coba menghalau umpan ke arah Carsten Jancker. Effenberg yang menjadi eksekutor sukses menunaikan tugasnya. 1-1.
Stefan Effenberg berjersi Bayern Muenchen. Foto: Getty Images/Alexander Hassenstein
Hingga 90 menit waktu normal kelar, skor tak bergeming, bahkan tetap idem usai kedua tim menuntaskan 2x15 menit perpanjangan waktu. Mau tidak mau, juara harus ditentukan via babak tos-tosan.
ADVERTISEMENT
Sudah waktu normal dan perpanjangan waktu berjalan ketat, babak adu penalti pun sempat alot. Asal tahu saja, masing-masing kubu sampai harus menurunkan tujuh penendang. Namun hasilnya, Bayern-lah yang keluar sebagai juara, Kahn terpilih sebagai man of the match.
Oliver Kahn saat beraksi di lapangan. Foto: AFP/TORU YAMANAKA
Ada satu momen ikonik yang terjadi pada malam itu. Usai Valencia resmi kalah, Canizares terlihat menangis tersedu-sedu hingga tak sanggup menegakkan kepalanya.
"Aku menjadi terkenal karena menangis di final [Liga Champions] 2001 kontra Bayern Muenchen. Jelas karena merasakan kekecewaan, tetapi pada saat yang sama ada kekaguman karena telah sampai di sana," katanya kepada Goal.
Legenda Valencia, Santiago Canizares. Foto: DIEGO TUSON / AFP
Melihat hal itu, Kahn menghampirinya dan berusaha menenangkannya. Ya, ketika rekan-rekannya yang lain sudah sibuk lalumpatan dalam kebahagiaan, kiper kelahiran Karlsruhe menahan euforianya sejenak demi memberi respek kepada lawan.
ADVERTISEMENT
"Aku bahkan tak ingat Kahn bilang apa. Aku sangat sedih, berharap bisa memundurkan waktu untuk mengulang penalti terakhir kami. Tak ada yang penting selain itu. Aku menaruh impian menjuarai Liga Champions," ujar Canizares yang gagal menghalau eksekutor ketujuh Bayern, Thomas Linke.
Berkat aksinya itu, Kahn dinobatkan sebagai pemenang Fair Play Award oleh UEFA. Fair enough.
Ya, rivalitas memang cuma 90 menit, atau bahkan sampai 120 menit dan babak adu penalti, lalu setelahnya kembali pada sportivitas sepak bola. Sepakat?
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.