Kala Roy Keane Berlaga Bak Ketua Geng Preman yang Mem-Bully Wasit di Lapangan

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
Konten dari Pengguna
15 Mei 2020 17:19 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Supersoccer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Roy Keane berjersi Manchester United. Foto: AFP/ANDREW YATES
zoom-in-whitePerbesar
Roy Keane berjersi Manchester United. Foto: AFP/ANDREW YATES
ADVERTISEMENT
Pernah melihat Roy Keane adu mulut hingga bertengkar secara fisik dengan pemain lawan? Well, pada zaman mana pun, termasuk era kiwari, tampaknya juga ada sejumlah pemain seperti dia.
ADVERTISEMENT
Namun, ada bukti lain yang bisa mengukuhkan fakta bahwa Keane adalah 'preman' terkuat sejagat Premier League. Enggak cuma suka cari masalah dengan pemain, tetapi eks gelandang Timnas Irlandia itu juga tak segan mem-bully wasit.
Ini bukan bualan. Mantan wasit Premier League (2004-2017), Mark Clattenburg, bercerita soal itu di kolom Daily Mail. Katanya, seorang wasit bernama Andy D'Urso pernah menjadi korban kegarangannya.
"Ketika bermain, dia sulit diatur. Insiden ketika dia berteriak di depan wajah Andy D'Urso adalah upaya menggertak wasit yang merupakan kesukaannya," tulis Clattenburg.
Oke, mungkin kalian lupa atau malah enggak tahu insiden yang dimaksud Clattenburg barusan. Biar kami perjelas, insiden itu terjadi pada 29 Januari 2000, ketika Manchester United berlaga kontra Middlesbrough di Premier League.
ADVERTISEMENT
Jadi, dalam laga yang berlangsung di Old Trafford itu, D'Urso memberi hadiah penalti untuk tim tamu usai menilai Jaap Stam melakukan tekel terhadap Juninho Paulista. Nah, kubu tuan rumah tak bisa menerima keputusan itu.
Wasit asal Inggris, Andy D'Urso. Foto: Getty Images/Pete Norton
Alhasil, sejumlah penggawa 'Setan Merah'; Roy Keane, Nicky Butt, David Beckham, Jaap Stam, Ryan Giggs, dan Denis Irwin; mengerubungi wasit, bahkan menyudutkannya hingga pinggir lapangan.
Iya, memang ada enam pemain yang protes, tetapi Keane-lah yang dinilai paling persisten dan intimidatif dibanding pemain yang lain. Pria bertinggi 178 cm itu tak segan-segan berteriak langsung di depan wajah D'Urso. Dia sungguh tampak bak ketua 'geng berandalan' pada laga itu.
Entah dosa apa D'Urso. Asal tahu saja, musim itu (1999/2000) merupakan musim perdananya memimpin laga Premier League.
ADVERTISEMENT
Ndialah, dia juga baru kali itu mewasit laga armada Sir Alex Ferguson di 'Teater Mimpi'. Ya, dan insiden itu adalah 'mimpi buruk' baginya. Namun, D'Urso tetap mencoba tegar.
"Itu adalah musim perdanaku di Premier League, pertama kalinya aku mewasiti Manchester United, dan pertama kalinya [memimpin laga] di Old Trafford. Dengan lebih banyak pengalaman, aku tetap berdiri tegak," terang wasit kelahiran London itu, dikutip dari Independent.
"Aku terus mengatakan 'menjauhlah' [pada Keane cs.]. Namun semakin aku mundur, mereka malah semakin maju. Wasit yang lebih berpengalaman tidak akan mundur. Enggak ada dendam juga. Usai insiden itu, aku mewasiti Roy Keane beberapa kali dan tak ada masalah," lanjutnya.
Roy Keane berjersi Manchester United. Foto: Instagram/@roy_keane_official_fanpage
Pada akhirnya, D'Urso tetap berani mengartu kuning Keane. Salut. Akan tetapi, kemenangan pada laga itu tetap menjadi milik Manchester United, yang menang 1-0 berkat gol Beckham.
ADVERTISEMENT
Nah, bicara soal perangai Keane, dia memang garang di lapangan, tetapi belum tentu kalau di luar. Clattenburg mencoba bersikap fair play dengan juga membeberkan sikap baik Keane di luar lapangan dalam kolom Daily Mail-nya.
"Dia adalah pria yang baik untuk di lingkungannya, bukti bahwa pemain bisa sangat berbeda di luar lapangan dari pada itu," kata Clatttenburg yang pernah bekerja bareng dengan Roy untuk ITV selama Piala Dunia 2018.
Wasit asal Inggris, Mark Clattenburg. Foto: AFP/PATRIK STOLLARZ
"Aku pernah membuat lelucon di podcast bahwa aku diintimidasi oleh Roy dan [berharap] itu menjadi berita utama, tetapi ternyata tidak. Dia adalah tantangan untuk wasit, tetapi dia juga teman yang hebat saat makan malam!" imbuh pria 45 tahun itu.
Well, pada akhirnya, wasit adalah sang pengadil di lapangan. Sejatinya, mereka memang tak boleh takut dengan siapapun, termasuk dengan pemain yang level kegarangannya keterlaluan seperti Roy Keane.
ADVERTISEMENT
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.