Kevin Muscat, Wolverhampton Wanderers

Liga Inggris: Mengenal Kevin Muscat, Orang Paling Dibenci Sejagat Sepak Bola

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
26 Maret 2020 14:11 WIB
comment
213
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kevin Muscat kala berjersi Wolverhampton Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Kevin Muscat kala berjersi Wolverhampton Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Sepanjang kariernya di Liga Inggris, baik di kancah Premier League maupun bukan, Peter Crouch sudah bertemu dengan segala macam bentuk lawan. Lantas, adakah pemain yang paling ditakuti olehnya?
ADVERTISEMENT
Jawabannya, ada. Namun, jangan kalian kira Crouch menyebut nama Roy Keane, Patrick Vieira, atau Duncan Ferguson. Bukan pula 'preman-preman' ternama Premier League lain pada masanya.
Dalam That Peter Crouch Podcast, sebagaimana dilansir talkSPORT, penyerang jangkung itu menyebut Kevin Muscat sebagai pemain yang paling ditakutinya. Well, meski namanya mengandung 'cat', jangan kalian pikir dia sejinak kucing.
“Kevin Muscat membuatku takut. Kamu tahu, ketika dia bilang, 'Aku akan mematahkan kakimu', maka kamu benar-benar memercayainya [secara harfiah]," jelas Crouch.
Muscat lahir di Crawley, Inggris, pada 7 Agustus 1973. Meski begitu, pria yang dulu bermain sebagai bek itu memilih bergabung dengan Timnas Australia (1994-2006).
Well, Muscat yang juga memiliki darah Malta itu juga lebih dahulu membela sejumlah klub asal 'Negeri Kangguru' sebelum menginjakkan kaki di tanah 'Negeri Ratu Elizabeth'.
ADVERTISEMENT
Tercatat, ada tiga klub Inggris yang pernah dibelanya: Crystal Palace (1996-1997), Wolverhampton Wanderers (1997-2002), dan Milwall (2003-2005).
Muscat bergabung dengan klub yang disebut pertama pada Agustus 1996. Kemudian, tak butuh waktu lama baginya untuk membuat 'kejutan'.
Sebuah insiden terjadi dalam laga kontra Norwich City di First Division (kompetisi level 2 Inggris) pada Desember 1996. Muscat melakukan aksi yang memicu pergelutan duniawi yang melibatkan 21 orang di lapangan. Tak pelak, dia berhak diganjar kartu merah.
Akan tetapi, itu cuma awal dari sekian banyak kebrutalan Muscat setelahnya. Salah satu aksi brutalnya yang paling terkenal terjadi di Piala FA pada 1998.
Saat itu, Muscat yang membela Wolves menghadapi Charlton Athletic di Stadion Molineux membuat pemain bernama Matty Holmes mendapat cedera sangat parah. Separah apa?
ADVERTISEMENT
Separah dokter bedahnya bilang bahwa dia beruntung kakinya tak perlu diamputasi. Namun, dokter perlu melakukan cangkok kulit dan memasukkan baut logam ke pergelangan kakinya usai insiden itu.
Kevin Muscat, Wolverhampton Wanderers. Foto: Getty Images
Memang, sih, masih bisa Holmes bermain sepak bola setelahnya, tetapi di kompetisi level 7-8, membela tim bernama Dorchester Town. Holmes lalu diputuskan berhak menerima 250.000 poundsterling oleh Pengadilan Tinggi pada tahun 2004 sebagai semacam ganti rugi.
Kasus lain, ketika dia melanggar keras pemain Birmingham City, Stan Lazaridis. Padahal, Lazaridis adalah kompatriotnya di Timnas Australia, tetapi dia tak segan-segan.
Alhasil, rekan setim Lazaridis di Birmingham City, Martin Grainger, menyebut Muscat sebagai pemain paling dibenci di sepak bola. Label itu lalu meluas ke kalangan insan sepak bola dan melekat sebagai citra Muscat, bahkan hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
"Dia mungkin orang yang paling dibenci di sepak bola. Intinya adalah semua ada balasannya. Akan ada seseorang yang lebih jahat yang membalasnya suatu hari nanti," ujar Grainger, dilansir BBC pada 2001.
Oke, kembali ke Crouch. Apa pengalamannya bertemu dengan Muscat? Well, eks penggawa Timnas Inggris itu, sih, enggak merinci seperti apa insiden yang pernah dialaminya.
Namun, kalau pernah atau tidak bertemu Muscat dalam sebuah laga, ya, pernah. Makanya Crouch bisa bilang begitu.
Kalau menurut Transfermarkt, pertemuan antara keduanya terjadi dua kali, yakni pada First Division 2003/04. Kala itu, Crouch membela Norwich City, sedangkan Muscat membela Milwall.
Peter Crouch saat berkostum Stoke City. Foto: Reuters/Craig Brough
Saat bermain di kandang, di Carrow Road, The Cannaries menang 3-1. Sementara ketika bertandang ke The Den, Norwich City mampu menahan imbang Milwall tanpa gol. Dan, ya, Crouch tampaknya selamat dari kebrutalan Muscat.
ADVERTISEMENT
Omong-omong, apa Muscat pernah bermain di Premier League? Jawabannya pernah, yakni ketika membela Crystal Palace pada paruh pertama musim 1997/98. Cuma main sembilan laga. Dan untungnya, tidak ada korban jiwa.
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi uang tunai Rp50.000.000. Buruan daftar di sini.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten