Manchester United

Pria Terkaya Inggris Ogah Beli Man United: Mereka 'Dumb Money'

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
24 November 2019 14:07 WIB
comment
123
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Old Trafford, kandang United Foto: Richard Heathcote/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Old Trafford, kandang United Foto: Richard Heathcote/Getty Images
ADVERTISEMENT
Sekali-kali, mari kita berkhayal menjadi orang kaya. Manusia yang dianugerahi rezeki berupa kekayaan senilai 20 miliar poundsterling.
ADVERTISEMENT
Apa objek duniawi yang bakal kamu beli jika memiliki kekayaan yang sebegitu melimpah?
Rumah mewah? Mobil mahal? Atau sebuah klub sepak bola?
Untuk entitas yang disebutkan terakhir, hal itu sudah dilakukan oleh Sir Jim Ratcliffe, sosok yang disebut sebagai pria terkaya Inggris. Nilai kekayaannya kurang lebih sama dengan nilai yang baru saja kita khayalkan tadi.
Pada Agustus lalu, pria 67 tahun itu menggunakan sebagian dari kekayaannya untuk membeli klub Ligue 1 Prancis, OGC Nice, seharga 110 juta euro. Bahkan, Ratcliffe juga sempat dirumorkan bakal membeli klub Premier League, yakni Chelsea, Newcastle United, atau Leeds United.
Namun, tahukah kalian bahwa sebenarnya pendiri perusahaan kimia multinasional, Ineos, ini adalah seorang penggemar Manchester United. Ini tentu membuat kita bertanya-tanya, "Kok, enggak beli Manchester United saja?"
ADVERTISEMENT
Kepada The Times, Ratcliffe mengemukakan alasannya kenapa dia tidak (atau mungkin belum) tertarik untuk mengakuisisi klub yang dikuasai oleh keluarga Glazer itu. Apa katanya?
"(Ineos) tidak pernah ingin menjadi dumb money di kota, tidak pernah, tidak pernah," ujarnya, dilansir Manchester Evening News.
Apa itu dumb money? Gampangnya, kurang lebih begini, istilah itu diperuntukkan bagi orang-orang yang melakukan investasi, pembelian, pengambilan keputusan bisnis, dan sebagainya tanpa melakukan observasi dan pemahaman yang komprehensif.
Jadi, Ratcliffe memang seorang penggemar klub yang bermarkas di Old Trafford itu. Namun, dari sisi bisnis, dia merasa mengakuisisi Manchester United amat tidak menguntungkan, dan malah bisa menimbulkan kerugian.
"Mereka tidak memilih manajer dengan benar, tidak membeli (pemain) dengan benar. Mereka telah menjadi dumb money, Anda lihat saja pemain macam Fred itu," ungkapnya.
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, di lapangan Old Trafford. Foto: REUTERS/Phil Noble
Fred (kiri) dan Diogo Dalot. Entah apa faedah mereka buat tim. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
Benar, sih. Sejak Sir Alex Ferguson pensiun, Manchester United sudah diasuh oleh lima manajer berbeda: David Moyes, Ryan Giggs (interim), Louis Van Gaal, Jose Mourinho, dan Ole Gunnar Solskjaer.
ADVERTISEMENT
Dari semua nama itu, belum ada lagi yang bisa mengantarkan Manchester United menjuarai Premier League atau Liga Champions. Bahkan di Premier League pun mereka terseok-seok.
Ratcliffe juga sadar bahwa Manchester United belum bisa kembali ke masa jayanya, seperti pada zaman Sir Alex Ferguson dulu. Usai juru taktik asal Skotlandia pensiun pada tahun 2013, prestasi mereka bak terjun bebas.
Alex Ferguson Foto: Alex Livesey
Menakhodai Manchester United sejak 1986 hingga 2013, Sir Alex menyumbangkan 13 trofi Premier League, 5 trofi Piala FA, 4 trofi Piala Liga Inggris, dan 10 trofi Community Shield.
Di luar kompetisi domestik, pria kelahiran 31 Desember 1941 itu berjasa atas 2 trofi Liga Champions, 1 trofi Piala Winners, 1 trofi Piala Super Eropa, 1 trofi Piala Interkontinental, dan 1 trofi Piala Dunia Antarklub.
ADVERTISEMENT
David Moyes memberi 1 trofi Community Shield, sedangkan Louis Van Gaal 1 trofi Piala FA. The Special One menyumbangkan masing-masing 1 trofi Liga Europa, Piala Liga Inggris, dan Community Shield. Belum ada yang benar-benar impresif.
"(Manchester) United telah menghabiskan sangat banyak uang sejak Ferguson pergi dan menjadi miskin. Sangat buruk, jujur," ujar Ratcliffe.
Sekadar informasi, berdasarkan catatan Transfermarkt, sejak tak ditangani Sir Alex, Manchester United kerap menghabiskan dana lebih dari 150 juta euro untuk belanja pemain --kecuali musim 2013/14 dan 2018/19.
Namun, hasil belanja itu tak mampu membuat mereka diperhitungkan jadi kandidat juara Premier League. Sejak musim 2013/14, berturut-turut Manchester United finis di peringkat 7, 4, 5, 6, 2, 6. Entah akan ke berapa pada musim ini.
ADVERTISEMENT
Ratcliffe sendiri juga mengaku bakal fokus dengan OGC Nice. Belum akan mengakuisisi klub lain dalam waktu dekat.
"Kami tidak akan mencari di klub lain sebelum berhasil di sini (OGC Nice). Kami perlu mencari tahu bagaimana menjadi sukses sebelum Anda ingin menulis cek besar. Cukup sulit," tegas Ratcliffe.
"Kami memiliki pendekatan berbeda di sini (Nice) untuk menjadi cukup pintar tentang hal itu (bisnis sepak bola). Mencoba untuk lebih fokus di akar rumput, mencoba menemukan bakat muda," lanjutnya.
"Beberapa klub tampaknya memiliki kemampuan untuk melakukan itu, (contohnya) Southampton, Lille. (Manchester) United telah melakukannya dengan sangat buruk. Mereka entah bagaimana kehilangan alurnya di sana," ungkapnya.
Kasihan banget, ya, Manchester United. Sekarang kalau kalian, nih, punya kekayaan miliaran poundsterling, mau enggak beli klub favorit kalian, terlepas bagaimana kondisi klub tersebut? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar, ya.
ADVERTISEMENT
----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten