Liverpool vs RB Salzburg

Salah-Mane-Firmino: Tetap Jagokah Trio Liverpool Ini Jika Dimainkan Terpisah?

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
13 Mei 2020 9:35 WIB
comment
17
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wajah Salah, Mane, Alisson, Firmino terpampang di bagian depan Stadion Anfield, markas Liverpool. Foto: Jason Cairnduff/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Wajah Salah, Mane, Alisson, Firmino terpampang di bagian depan Stadion Anfield, markas Liverpool. Foto: Jason Cairnduff/REUTERS
ADVERTISEMENT
Jika Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino bermain bersama; bek-bek lawan berhak menyalakan tanda bahaya. Di sisi lain, para fan Liverpool boleh bersiap untuk menggelar pesta yang mampu memecah keheningan.
ADVERTISEMENT
Banyak orang sibuk berdebat, siapa di antara ketiganya yang paling besar pengaruhnya di lini serang The Reds. Ada yang bilang Salah, ada yang menyebut Mane, ada yang berpendapat Firmino.
Namun, tidakkah kalian merasa bahwa ketiganya itu sebenarnya saling melengkapi dan mengisi? Trisula.
Dalam artian, jika dimainkan sendiri-sendiri, masihkah kehadiran mereka bermakna bagi suatu tim? Timbul pertanyaan.
Setidaknya, itulah yang ada di benak Michael Owen. Penyerang legendaris Liverpool tersebut merasa tiga pemain itu sudah 'ngeklik' banget di lapangan.
Jadi, andaikan mereka dipaksa pecah kongsi, bisakah mereka tetap moncer di klubnya masing-masing?
Firmino, Mane, Salah merayakan gol Liverpool. Foto: Action Images via Reuters/Jason Cairnduff
"Aku hanya berpikir ketiganya saat ini begitu 'ngeklik'. Kalau mereka ditempatkan sendiri-sendiri di tim Premier League yang berbeda, apakah mereka akan sama baiknya tanpa satu sama lain?" katanya kepada BBC Radio 5 Live, dilansir Goal International.
ADVERTISEMENT
Tentunya hal itu masih dapat diperdebatkan. Lagipula, sebelum bergabung dengan Liverpool, ketiganya juga sudah hebat, kok.
Salah tadinya adalah winger andalan AS Roma, Mane sebelumnya pernah menjadi winger mematikan Southampton, dan Firmino dulunya merupakan pemain serbabisa di lini serang Hoffenheim.
Momen para pemain Liverpool merayakan gol Sadio Mane ke gawang Southampton. Foto: REUTERS/Hannah McKay
Meski begitu, catatan gol dan assist per individu mereka tak semoncer di Liverpool. Namun di sisi lain, rekor masa lalu juga enggak bisa jadi justifikasi.
Sebab, siapa tahu, pelatih mereka yang dulu tak bisa membantu mereka mencapai potensi maksimal laiknya Juergen Klopp sekarang. Ingat, Liverpool yang dilatih oleh si pelatih asal Jerman adalah tim yang solid dari depan hingga belakang.
Juergen Klopp menyatukan segala perbedaan di skuat Liverpool. Foto: Reuters/Ed Sykes
"Menurutku, tim ini hanya bermain sangat baik satu sama lain dan para penyerang mendapat banyak manfaat dari pemain belakang yang benar-benar andal dalam menyerang," terang Owen.
ADVERTISEMENT
"Para gelandang memberikan fondasi yang sangat solid. Aku hanya berpikir semuanya berjalan dengan sangat baik," lanjutnya.
Michael Owen, legenda Liverpool? Foto: AFP/PAUL ELLIS
Berarti, bisa disimpulkan, seorang pemain tidak hanya jago karena punya chemistry dengan dua orang saja, melainkan perlu dukungan dari keseluruhan lini. Jadi, Salah, Mane, maupun Firmino bisa tetap jago, meski ketiganya tak bersama, asal pemain lain bisa mendukung kerja mereka dengan baik.
Lagipula, ada kalanya mereka bertiga tidak main bareng sepanjang waktu di Liverpool karena salah satu atau salah dua pasti pernah mengalami cedera atau mendapat akumulasi kartu. Namun, mereka tetap jago-jago saja, 'kan?
---
Ayo, ikutan Home of Premier League dan menangi 1 unit SmartTV dan 2 Jersi Original klub Liga Inggris. Buruan daftar di sini.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten