Sejarah Baru di Premier League: Kartu Merah Dibatalkan Gara-gara VAR
9 Desember 2019 8:08 WIB
ADVERTISEMENT
Sejarah baru tercipta di Premier League . Untuk pertama kalinya, ada kartu merah yang dibatalkan oleh wasit dengan bantuan VAR. Itu terjadi pada laga pekan ke-16 Premier League 2019/20, antara Norwich City kontra Sheffield United .
ADVERTISEMENT
Dalam laga yang berlangsung di Carrow Road, kandang The Canaries, itu, The Blades nyaris harus mengakhiri laga hanya dengan 10 pemain. Penyebabnya adalah insiden yang terjadi sekitar menit 75.
Bek tim tamu, Chris Basham, dinilai telah melakukan pelanggaran keras terhadap gelandang tuan rumah, Kenny McLean. Melihat hal itu, wasit Simon Hooper langsung memberi pemain Inggris itu kartu merah langsung, tanpa tedeng aling-aling.
Namun, setelah itu laga enggak langsung dilanjutkan, melainkan sempat terjadi penundaan selama beberapa menit karena Hooper memutuskan untuk mengecek VAR. Hasilnya, kartu merah Basham dibatalkan, dia boleh kembali bermain, sebagai gantinya dia hanya diganjar kartu kuning.
Kenapa kartu merah itu dibatalkan?
Sekali lagi, VAR hanyalah alat. Keputusan ada sepenuhnya di tangan wasit. Asumsinya berlaku. Dan mungkin bagi Hooper, setelah melihat tayangan ulang, pelanggaran Basham enggak terlalu keras.
ADVERTISEMENT
BBC, Telegraph, dan media-media Inggris lain sepakat menyebut bahwa Chris Basham adalah pemain pertama di Premier League yang diberikan penangguhan kartu merah oleh wasit dengan bantuan VAR.
Namun, pelatih Sheffield United, Chris Wilder , mengaku seandainya kartu merah itu tetap diberikan kepada Basham, maka dia bakal terima-terima saja. Dia bahkan berasumsi bahwa VAR telah melecehkan pekerjaan wasit elit Premier League.
“Saya akan menerima [keputusan] kartu merah [untuk Basham itu] karena wasit telah membuat keputusan. Dia [Basham] melakukan tekel agresif dan saya tidak bisa bilang apakah dia mengenainya (McLean) atau tidak. Kami [merasa] telah melecehkan wasit elit [gara-gara VAR],” ungkapnya, dilansir The Telegraph.
Kenapa Wilder malah enggak senang? Entahlah. Mungkin karena pada dasarnya Wilder adalah seorang yang berorientasi jadul saja.
ADVERTISEMENT
"Saya seorang tradisionalis, saya menikmati atmosfer laga, bermain sepak bola sebagaimana mestinya, dan kompetitif. [Gairah] laga sedikit berkurang [karena kehadiran VAR], semoga bisa kembali lagi," ujarnya.
Pada pekan ke-15, sebenarnya Sheffield United telah menjadi 'korban' VAR di laga kondang kontra Newcastle United. Gol kedua The Magpies yang dicetak Jonjo Shelvey berbau offside. Hakim garis sudah mengangkat bendera.
Namun, wasit lapangan memilih mengecek VAR. Dan akhirnya, gol Shelvey itu disahkan. Enda Stevens dan kolega jadi kalah 0-2 di Bramall Lane.
Senada dengan Wilder, pelatih Norwich City, Daniel Farke, juga kurang begitu suka dengan VAR. Baginya, wajar jika wasit bisa bikin kesalahan.
"Kartu merah bakal mengubah laga sepenuhnya dan itu bukan kesalahan besar 100 persen dari wasit. Saya tidak berharap bahwa keputusan VAR akan banyak berpengaruh musim ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Laga itu sendiri berakhir dengan skor 1-2 untuk kemenangan Sheffield United. Norwich padahal mampu unggul lebih dulu pada menit 27 berkat gol Alexander Tettey. Namun, Sheffield United mampu membalikkan keadaan lewat gol Enda Stevens dan George Baldock, masing-masing pada menit 49 dan 52.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League . Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer , gratis! Ayo buruan daftar di sini . Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV , dan jersey original.