Watford vs Chelsea

Solusi Agar Chelsea Bisa Lebih Baik: Membenahi Pertahanan

Supersoccer
Situs web sepak bola terlengkap menampilkan berita sepak bola internasional, preview highlights pertandingan ligaEropa, klub dan pemain, statistik pertandingan.
6 November 2019 16:42 WIB
comment
123
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain-pemain Chelsea. Foto: REUTERS/David Klein
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain-pemain Chelsea. Foto: REUTERS/David Klein
ADVERTISEMENT
Performa Chelsea musim ini bisa dibilang cukup mengejutkan. Sebab, tak sedikit yang memprediksi The Blues bakal terpuruk akibat mendapatkan larangan beraktivitas di bursa transfer pemain.
ADVERTISEMENT
Maklum, semenjak dibeli oleh miliarder kelahiran Rusia, Roman Abramovich, klub yang bermarkas di Stamford Bridge ini tampak lebih mengandalkan kekuatan finansial buat 'membeli' prestasi.
Pemilik Chelsea, Roman Abramovich. Foto: REUTERS/Toby Melville
Eitss... Tapi cuan Rusia itu bukan dipakai untuk membayar wasit, lho, melainkan untuk membeli pemain-pemain berharga mahal. Tak pelak, embargo transfer terhadap Chelsea membikin orang berpikir, "Ah, bisa apa Chelsea dengan skuat yang 'seadanya' ini?"
Namun, skuat asuhan Frank Lampard menjawab keraguan. Sudah 11 pekan berjalan, Chelsea bertengger di peringkat empat klasemen sementara. Di Liga Champions pun Chelsea masih terbuka peluangnya untuk lolos ke 16 besar.
Mereka membuktikan bahwa dengan skuat yang bisa dibilang 'seadanya' ini mereka tak terpuruk. Sejumlah pemain muda malah berkesempatan menunjukkan performa terbaiknya.
ADVERTISEMENT
Sebut saja Tammy Abraham, Callum Hudson-Odoi, Mason Mount, Fikayo Tomori, hingga Christian Pulisic sang rekrutan anyar. Ya, seperti kata Rhoma Irama: "Masa muda adalah masa yang berapi-api".
Frank Lampard, sosok yang kini menjadi juru taktik Chelsea. Foto: Andrew Couldridge/Reuters
Namun tetap saja, masih ada "pekerjaan rumah" yang harus dibenahi Frank Lampard. Soalnya, dari 11 laga Premier League, bolehlah Chelsea sudah menyarangkan 25 gol --terbanyak ketiga, sama dengan Liverpool.
Namun, mereka juga sudah kebobolan 17 gol. Jumlah kebobolan itu sama dengan jumlah kebobolan tiga tim di bawah 10 besar: West Ham United, Newcastle United, dan Everton.
Di Liga Champions, hingga matchday IV, sang juara Eropa musim 2011/12 sudah mencetak tujuh gol dan kebobolan enam gol. Sementara itu, Chelsea juga baru mencatatkan tiga kali nirbobol di lintas kompetisi.
ADVERTISEMENT
Ibaratnya, lini depan Chelsea adalah mobil sport modern yang kencang dan keren rupanya. Namun, lini belakang mereka ibarat mobil tua, yang sering mogok dan bermasalah.
Sebenarnya, apa, sih, yang membuat pertahanan Chelsea serapuh ini?
Pertama, mereka kerap kebobolan lewat skema bola mati, termasuk dalam hal ini penalti. Lima dari 17 kali kebobolan di Premier League berasal dari skema bola mati yang dua di antaranya adalah penalti.
Sementara di Liga Champions, empat dari enam kebobolan mereka diawali oleh skema bola mati. Termasuk gol bunuh diri Tammy Abraham dan Kepa Arrizabalaga di laga kontra Ajax.
Kita harus sepakati dulu bahwa untuk mencegah kebobolan dari skema bola mati, semua pemain, enggak cuma bek, harus memosisikan diri mereka dengan baik. Dan tampaknya, Lampard membenahi latihan terkait antisipasi ini.
ADVERTISEMENT
Dan juga, pemain Chelsea juga semestinya enggak boleh membiarkan lawan mendapat peluang di titik-titik strategis. Jangan suka eror di area pertahanan sendiri.
Masih ingat laga Chelsea kontra Manchester United di Piala Liga? Semua orang sibuk memuji gol indah Rashford. Tanpa sadar, gol itu enggak akan ada andai Pedro Rodriguez enggak bikin pelanggaran di titik Rashford mencetak gol.
Sudah begitu, gol pertama 'Setan Merah' di laga itu juga bukan dari skema permainan terbuka, tetapi penalti. Marcos Alonso melanggar Daniel James dan Rashford yang jadi eksekutor sukses mencetak gol.
Bicara soal eror, kita masuk ke aspek kedua. Musim ini, Chelsea juga sudah mencetak dua gol bunuh diri.
Memang, sih, cuma dua, tetapi di antara tim empat besar lain, cuma Chelsea yang bikin gol bunuh diri. Dan di laga kontra Ajax semalam, Chelsea juga membikin dua gol bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Ketiga, cederanya sejumlah pemain bertahan. Antonio Ruediger dan Andreas Christensen masih menepi karena cedera. N'Golo Kante yang cedera pada awal musim juga belum bugar untuk turun laga.
Bisa jadi, ketiadaan tiga pemain itu berdampak langsung terhadap performa bertahan Chelsea. Terutama Kante, yang kalau main sudah seperti kantong kresek, alias ada di mana-mana. Siap menekel siapa saja.
Memang, sih, ada Kurt Zouma dan Fikayo Tomori yang bisa diandalkan. Tapi kalau mereka lagi underperform, maka siapa bisa menggantikan? Cesar Azpilicueta juga sudah lewat masa emasnya.
Jadi, begitulah sekiranya ihwal masalah pertahanan Chelsea. Kalau kamu, apa punya pendapat lain? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar.
---
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Baca syarat dan ketentuannya di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersey original.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten