Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menginspirasi Tidak Harus Menjadi Duta
21 Oktober 2024 9:48 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Suprianto Haseng tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam setiap sudut kehidupan, ada kisah-kisah inspiratif yang menunggu untuk diceritakan. Kita sering kali terjebak dalam anggapan bahwa hanya mereka yang berstatus resmi seperti duta atau pemimpin yang dapat mengubah dunia. Padahal, inspirasi sejati bisa datang dari siapa saja, di mana saja, dan dalam bentuk yang paling sederhana.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh nyata adalah Eka Yusrizal Maulasa, sosok yang membuktikan bahwa tidak perlu gelar formal untuk menjadi sumber inspirasi bagi pemuda masa kini. Setiap tindakan kecil, setiap niat tulus untuk membantu sesama, dapat menjadi cahaya harapan yang menyinari kehidupan orang lain.
Dalam perjalanan ini, kita akan menjelajahi bagaimana individu-individu biasa, seperti Rizal, mampu menciptakan dampak yang luar biasa tanpa pengakuan resmi.
Kilas Balik Seorang Rizal
Pemuda berusia 22 tahun asal Bandung ini sudah memulai langkah kecilnya sejak duduk di bangku kelas 2 SMP. Dimulai dengan kepekaan terhadap masalah pendidikan di lingkungan sekitarnya.
Rizal membuat kegiatan pengajaran untuk anak-anak dan terus berkembang hingga berhasil melahirkan program besar bernama Capetang (Calon Pemimpin di Masa yang akan Datang) dan dua program besar lainnya.
ADVERTISEMENT
Aktif mengadakan kegiatan sosial dan bergabung sebagai pengurus Forum Anak Daerah Kabupaten Bandung, dan Pusat Informasi dan Konseling Remaja di sekolah, menjadikan Rizal sebagai sosok yang semangat mewujudkan citanya untuk menjadi sumber manfaat bagi masyarakat sekitar.
Berkat dedikasinya terhadap masyarakat Kabupaten Bandung, Rizal kemudian ditunjuk sebagai Duta Generasi Berencana (GenRe) oleh Kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Bandung dan Bupati Bandung pada masa itu, H. Dadang M. Naser.
Rizal terus mengembangkan program sosialnya dengan mengedepankan kolaborasi pentaholik sehingga semakin dikenal dan berdampak luas. Bahkan, program Capetang telah berkolaborasi dengan organisasi internasional seperti United Nations Heard Voices melalui pertemuan Global Voice Talks di Amerika Serikat.
Tidak hanya itu, Rizal sering mengikuti kegiatan kerelawanan maupun menjadi sukarelawan mandiri salah satunya ketika terjadi bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur
ADVERTISEMENT
Kiprahnya selalu menjadi sorotan terutama bagi pengguna media sosial. Label pemuda inspiratif yang diberikan kepada sosok Rizal membuat banyak remaja yang berlomba untuk mengikuti jejaknya, menjadi inspirator di kalangan masyarakat.
Tak sedikit di antara mereka yang menghubungi dan bertanya tentang bagaimana menjadi inspirasi, dan meminta Rizal untuk menjadi narasumber serta mentor pada kegiatan mereka.
Eka Yusrizal Maulasa meyakini bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi inspirator. Ia sering menyaksikan kebaikan-kebaikan kecil yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya.
Meski tampak sepele, tindakan-tindakan tersebut mampu memberikan dampak besar bagi masyarakat. Menurutnya, setiap individu adalah sumber inspirasi. Banyak kebaikan yang dilakukan secara rutin, sering kali tanpa disadari, namun memiliki makna yang dalam.
Rizal mengamati bahwa banyak orang beranggapan sosok inspiratif hanya mereka yang memiliki jabatan tinggi, gelar, atau penghargaan bergengsi. Namun, ia berpendapat bahwa inspirasi sejati terletak pada keberadaan dan kehadiran kita dalam kehidupan orang lain.
ADVERTISEMENT
Bagi Rizal, menjadi inspiratif berarti memberikan manfaat dan dampak positif, bukan sekadar mengumpulkan penghargaan. Dengan semangat ini, ia mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan secara konsisten, karena setiap tindakan kecil memiliki potensi untuk mengubah dunia di sekitar kita.
Menginspirasi tidak harus menjadi duta, cukup dengan keberanian untuk bertindak. Kita semua bisa menjadi agen perubahan yang menggerakan masyarakat menuju kebaikan. Mari kita temukan kekuatan dalam diri kita untuk menginspirasi dan membawa perubahan, tanpa harus menunggu izin dari siapapun.
ADVERTISEMENT