Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Krisis Kepercayaan Diri Pemain: Bagaimana Pemain MU Bisa Pulih?
31 Desember 2024 12:45 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Surya Ganda Syah Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Empat kekalahan berturut-turut musim ini telah mengguncang kepercayaan diri Manchester United. Semangat yang dulu dianggap "Pantang Menyerah" kini mulai memudar. Dari penampilan yang kurang bersemangat hingga rasa frustrasi yang ditunjukkan di lapangan, tanda-tanda krisis mental di antara para pemain sangat terlihat. Dalam situasi seperti ini, bagaimana Manchester United bisa bangkit dari keterpurukan?
Mentalitas Pemain yang Tertekan
ADVERTISEMENT
Meskipun kekalahan dalam olahraga merupakan bagian dari perjalanan, bagi Manchester United, serangkaian skor buruk ini bukan hanya tentang angka di papan skor, tetapi juga serangan terhadap kepercayaan diri para pemain mereka. Sebuah tim yang tidak dapat mengatasi situasi sulit mulai memiliki keraguan, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kinerja individu dan kolektif.
Dalam pertandingan terakhir, terlihat bahwa pemain seperti Marcus Rashford dan Bruno Fernandes telah kehilangan sentuhan mereka. Marcus Rashford, yang sebelumnya merupakan salah satu penyerang tertajam di Liga Premier musim lalu, kini sebagian besar tampak frustrasi dan jauh dari semangat. Bruno, sang playmaker, kesulitan mengumpan bola ke depan karena pergerakan rekan setimnya.
Hal ini kini menjadi krisis kepercayaan diri yang tercermin tidak hanya pada performa di lapangan tetapi juga di ruang ganti. Rasa frustrasi dan kekalahan terlihat dari para pemain dalam wawancara pascapertandingan. Hal ini menunjukkan bahwa aspek mental tim perlu lebih diperhatikan, yang biasanya terlupakan di tengah taktik dan strategi.
ADVERTISEMENT
Peran Kapten dalam Menjaga Moral
Nah, dalam situasi seperti ini, peran kapten menjadi sangat penting. Sebagai kapten Manchester United, Bruno Fernandes memiliki tugas berat untuk menjaga moral tim tetap tinggi, dan melihat semua kritik yang diterimanya akhir-akhir ini, ia tentu membutuhkan cara yang lebih produktif untuk memimpin timnya.
Seorang kapten harus menjadi pemimpin di dalam dan luar lapangan. Jika tim sedang dalam tekanan, maka kapten harus mampu memotivasi orang lain baik dengan tindakan maupun kata-kata. Dalam kasus Bruno, ia sering terlihat emosional di lapangan dan terkadang terlalu kasar kepada rekan setimnya. Meskipun niatnya mungkin baik, pendekatan ini justru akan menjadi bumerang bagi pemain muda atau mereka yang kurang percaya diri.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan contoh lain yang disajikan, kita akan menelaah kegagalan Jordan Henderson dalam membawa Liverpool keluar dari krisis. Ia dipuji di mana-mana atas kekuatannya dalam membina persatuan tim, memberikan moral yang sangat baik untuk membantu memulihkan tim setelah dunia mereka tampak kiamat. Ia juga dapat menempatkan Bruno agar Manchester United bangkit kembali.
Tim yang Berhasil
Sejarah dipenuhi dengan banyak tim yang mampu bangkit dari situasi serupa untuk maju dan memenangkan liga. Mungkin contoh terbaik adalah Chelsea pada musim 2015/2016. Setelah mengalami awal musim yang buruk di bawah Jose Mourinho, Chelsea berhasil bangkit di paruh kedua musim di bawah manajer sementara Guus Hiddink. Pendekatan mereka adalah pendekatan yang berupaya menjaga stabilitas mental dan kepercayaan diri tim.
ADVERTISEMENT
Tim lain yang dapat dijadikan inspirasi adalah AC Milan. Beberapa musim lalu, mereka berada di tengah krisis performa dan kehilangan tempat di kompetisi Eropa. Namun, melalui perombakan strategi, dukungan mental yang diberikan pelatih Stefano Pioli, dan kepemimpinan Zlatan Ibrahimovic, mereka akhirnya berhasil bangkit dan akhirnya menjuarai Serie A.
Langkah yang Dapat Dilakukan MU
Krisis kepercayaan diri ini harus segera diatasi oleh Manchester United, tanpa pikir panjang, dengan mengambil langkah konkret yang cepat. Berikut ini adalah strategi untuk penerapannya:
ADVERTISEMENT
Untuk para penggemar, inilah saatnya memberikan dukungan penuh kepada tim. Mengkritik mungkin mudah, tetapi membantu tim melalui fase sulit adalah bentuk cinta sejati. Bersama-sama, baik di lapangan maupun di luar, Manchester United bisa kembali berdiri dengan percaya diri dan membuktikan bahwa "The Red Devils" belum habis.