Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Pemecatan Shin Tae-Yong (STY): Melangkah Mundur atau Berjalan ke Depan?
8 Januari 2025 11:45 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Surya Ganda Syah Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dunia sepakbola Indonesia kembali dikejutkan, bukan oleh keberhasilan gemilang atau skandal korupsi, melainkan dengan langkah PSSI dalam memecat Shin Tae-yong (STY) dari jabatan pelatih timnas. Keputusan yang mengejutkan ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah ini merupakan langkah mundur atau justru tindakan maju bagi sepakbola Indonesia?
STY telah berhasil membawa angin segar selama tiga tahun menjabat sebagai pelatih timnas Indonesia. Prestasi tim meningkat, termasuk peraihan medali perak SEA Games 2023 dan lolos ke Piala Asia 2023. Namun, kegagalan di Piala AFF 2022 dan hasil kurang memuaskan dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 telah menjadi poin balik yang mengakhiri masa kepemimpinan STY.
ADVERTISEMENT
Keputusan PSSI ini dapat dilihat dari dua perspektif. Di satu sisi, langkah ini bisa dianggap sebagai tindakan pragmatis. PSSI mungkin merasa perlu untuk mencari pelatih dengan pendekatan yang lebih sesuai dengan karakteristik sepakbola Indonesia. Harapannya, pelatih baru dapat membawa perubahan taktik dan strategi yang lebih efektif.
Namun, di sisi lain, pemecatan ini juga bisa dipandang sebagai tanda ketidakstabilan dalam manajemen PSSI. Perubahan pelatih yang terlalu sering bisa mengganggu konsistensi dan perkembangan tim. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai keseriusan PSSI dalam melaksanakan program jangka panjang yang telah dibangun bersama STY.
Kandidat pengganti STY, seperti Patrick Kluivert, juga perlu dievaluasi dengan cermat. Mari kita tinjau pro dan kontra Kluivert sebagai calon pelatih timnas:
ADVERTISEMENT
Pro:
Kontra:
ADVERTISEMENT
Tak peduli siapa yang menggantikan STY, pertanyaan utama yang perlu dijawab adalah: Apakah pergantian pelatih akan menyelesaikan akar masalah atau justru memperburuk konsistensi timnas Indonesia?
Masalah di dunia sepakbola Indonesia jauh lebih kompleks daripada sekadar pergantian pelatih. Berbagai aspek, mulai dari pembinaan usia muda, infrastruktur, hingga sistem kompetisi, memerlukan perhatian serius. Tanpa peningkatan menyeluruh, pergantian pelatih hanya akan menjadi solusi sementara untuk masalah yang lebih mendalam.
Pemecatan STY seharusnya menjadi momen untuk melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh. PSSI harus mampu melihat ke depan dan berpikir lebih luas daripada sekadar hasil pertandingan. Diperlukan pertimbangan matang akan dampak jangka panjang dari setiap keputusan yang diambil.
Apabila PSSI benar-benar serius dalam meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia, perbaikan harus dimulai dari hal-hal mendasar. Hal ini mencakup:
ADVERTISEMENT
Pemecatan STY: langkah mundur atau jalan ke depan? Jawabannya tergantung pada langkah selanjutnya yang diambil oleh PSSI. Jika hanya berakhir pada pergantian pelatih tanpa perubahan menyeluruh, maka ini dapat dianggap sebagai langkah mundur. Namun, jika pemecatan ini mengarah pada evaluasi dan perbaikan yang mendalam, maka inilah awal dari perjalanan menuju masa depan yang lebih baik.
Sebagai pecinta sepakbola Indonesia, kritik konstruktif harus tetap ada, namun juga dukungan dan apresiasi kepada langkah-langkah positif perlu diberikan. Transparansi dan akuntabilitas dari PSSI harus senantiasa diawasi dalam setiap keputusan yang dibuat.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan timnas Indonesia tidak semata bergantung pada pelatih yang menangani tim, melainkan merupakan tanggung jawab bersama antara PSSI, pelatih, pemain, dan pendukung. Harapan kita, meskipun kontroversial, keputusan yang diambil dapat membawa perubahan positif bagi sepakbola Indonesia yang telah lama dinantikan.