Setujukah Anda Jika Kumparan Punya Podcast?

Suwandonadi Simanullang
Digital Marketing Enthusiast--Supervisor of DC MDA Team at Pou Chen Indonesia--Blogger at bit.ly/TipsTerbaru
Konten dari Pengguna
29 Januari 2022 15:08 WIB
comment
606
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Suwandonadi Simanullang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Diolah oleh Penulis lewat Canva
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Diolah oleh Penulis lewat Canva
ADVERTISEMENT
Perkembangan podcast di Indonesia terbilang cukup pesat. Para artis maupun influencer kini terjun ke dunia podcast untuk menjangkau lebih banyak penggemar atau hanya sekedar menyapa dan berbagi cerita. Platform yang digunakan juga variatif, mulai dari Anchor, Google Podcast, Pocket Casts, Podcast Addict, Spotify, sampai Youtube. Hal ini menunjukkan, ada banyak peluang yang terbuka lebar dengan semakin maraknya podcast ini.
ADVERTISEMENT
Podcast bisa diartikan sebagai berkas media digital yang dapat dipublikasikan dan dapat diunduh oleh pengguna untuk dinikmati. Para podcaster (sebutan untuk host atau pembuat podcast) sempat berdebat tentang bentuk podcast yang seharusnya, apakah audio atau video. Pada umumnya, podcast memang berbentuk audio, namun hingga saat ini sudah banyak podcast berbentuk video (video podcast). Selagi memiliki tujuan yang sama serta memberi manfaat, tentu hal ini bukanlah menjadi sebuah masalah.
Melihat fenomena podcast yang kini menjamur, saya menyarankan agar Kumparan untuk membuat sebuah podcast khusus untuk penggemar setianya. Melihat sepak terjang Kumparan, tantangan baru ini tentu bukanlah hal yang terlalu sulit mengingat banyaknya masyarakat Indonesia yang sudah mengenal media yang memenangkan 4 penghargaan di Ajang Asian Digital Media Awards tahun 2021 ini.
ADVERTISEMENT
Pendengar podcast bisa datang dari kalangan mana saja. "Segmented" memang. Perlu strategi khusus untuk menarik peminat, apalagi pembahasannya bersifat serius. Kreativitas tim Kumparan tidak diragukan lagi dalam merealisasikan program baru ini.
Kenapa Kumparan harus Punya Podcast?
Ada beberapa alasan kenapa Kumparan harus punya podcast di usia yang ke 5 tahun ini. Pertama, popularitas Kumparan yang semakin tinggi karena memenangkan beberapa penghargaan di ajang bergengsi. Disamping itu, Kumparan juga dikenal banyak orang sebagai media terpercaya karena netral serta profesional. 3 Values & Principles: Excellent in Journalism, Excellent in Storytelling, Excellent in Technology, benar-benar nyata terlihat.
Kedua, pasar untuk podcast ini sendiri cukup besar. Berdasarkan data Global Podcast Listener Forecast 2021–2025, tahun 2019 ke tahun 2021 meningkat tajam dari 274,8 juta menjadi 332,2 juta. Bahkan, tahun 2025 penikmat podcast diperkirakan mencapai 504,9 juta. Peluang yang sangat besar bukan?
ADVERTISEMENT
Dengan memulai podcast ini, Kumparan tentu membuka lebih banyak peluang bagi pemuda-pemudi untuk turut membangun Indonesia lewat podcast. Ada banyak segmen atau konsep yang bisa dilih. Tamu atau pembicara yang diundang juga bisa bervariasi, mulai dari akademisi, praktisi pendidikan, konten kreator, dan lain sebagainya.
Bertambahnya usia Kumparan, harapannya, bertambah juga program bermanfaat yang bisa saya dan penggemar Kumparan lain nikmati. Salah satunya, podcast Kumparan. Long life Kumparan!
Untuk pembaca setia Kumparan, ayo ramaikan Kumparan 5 Tahun dengan menonton acara #Super5tars pada 29 Januari 2022 nanti. See you there!