Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Mengintegrasikan "Wicked Problems" dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi Indonesia
7 Februari 2024 10:39 WIB
Tulisan dari Syahiduz Zaman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pendahuluan
ADVERTISEMENT
Dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia, tantangan global yang kompleks—sering disebut sebagai “masalah jahat” (wicked problems)—merupakan topik yang penting untuk dibahas. Permasalahan perubahan iklim, kesenjangan sosial, dan krisis kesehatan global memerlukan metode interdisipliner dan kolaborasi antar berbagai individu. Hal ini menuntut perguruan tinggi di Indonesia untuk mengadaptasi kurikulum dan metode pengajaran yang mendukung mahasiswa dalam menghadapi tantangan tersebut dengan cara yang kreatif dan inovatif.
ADVERTISEMENT
Pendidikan yang menitikberatkan pada masalah jahat menekankan pentingnya pembelajaran interdisipliner, di mana mahasiswa diajarkan untuk memahami dan mengintegrasikan perspektif dari berbagai bidang keilmuan. Dalam konteks Indonesia, hal tersebut di atas dapat mencakup kerjasama antar disiplin ilmu di bidang ilmu-ilmu sosial, teknologi, ilmu-ilmu sosial dan lingkungan hidup, dengan tujuan merancang penyelesaian terhadap permasalahan seperti kerusakan ekologi, kesenjangan ekonomi, dan kesenjangan sosial.
Mengajarkan isu-isu yang kompleks dan sulit memerlukan metodologi pengajaran baru yang tidak hanya berpusat pada pemahaman teoritis tetapi juga pada pengembangan keterampilan praktis, termasuk penalaran analitis, kerja kolaboratif, dan kemampuan komunikasi yang efektif. Di Indonesia, hal ini berarti mengintegrasikan konteks lokal dalam pembelajaran, seperti memahami dinamika sosial budaya lokal yang memengaruhi implementasi solusi.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penguatan ikatan antara lembaga pendidikan tinggi di Indonesia dan pemangku kepentingan eksternal merupakan hal yang sangat penting. Pemangku kepentingan ini tidak hanya mencakup kalangan akademisi, tetapi juga mencakup badan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal atau adat. Upaya kolaboratif ini berpotensi membuka jalan bagi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam upaya yang bertujuan mengatasi berbagai tantangan. Oleh karena itu, hal ini akan memberi mereka paparan praktis yang sangat berharga.
Membawa masalah jahat ke dalam ruang kelas perguruan tinggi di Indonesia bukan hanya sekedar mengatasi masalah-masalah global. Materi yang dibahas juga mencakup pengembangan generasi mendatang yang memiliki kapasitas untuk terlibat dalam pemikiran komprehensif, menunjukkan perilaku etis, dan secara aktif memberikan dampak yang berarti terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia serta masyarakat dunia.
ADVERTISEMENT
Strategi dan Implementasi Pembelajaran
Strategi pembelajaran dalam menghadapi masalah jahat di Indonesia perlu diarahkan pada pengembangan kemampuan adaptif dan inovatif mahasiswa. Pembelajaran berbasis proyek adalah pendekatan yang ampuh dalam bidang pendidikan, di mana mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengambil bagian dalam upaya pemecahan masalah yang nyata dan memberikan pengaruh nyata pada masyarakat yang lebih luas. Hal ini memberi mereka kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang diperoleh di kelas, sambil mengembangkan kemampuan pemecahan masalah, kolaborasi, dan bimbingan.
Perguruan tinggi di Indonesia juga harus mengedepankan pentingnya pendidikan berkelanjutan dan kemampuan untuk terus memperoleh ilmu pengetahuan dan beradaptasi dengan perubahan. Tujuan ini dapat dicapai melalui integrasi kemajuan teknologi dalam metode pembelajaran, yang dicontohkan dengan pemanfaatan platform pembelajaran berbasis web yang mendorong kolaborasi virtual antar mahasiswa dari berbagai domain akademik dan wilayah geografis. Teknologi dapat semakin mempercepat aksesibilitas terhadap beragam materi pendidikan, yang mencakup kursus berbasis internet, seminar online, dan sumber daya digital lainnya yang berkaitan dengan kesulitan yang kompleks.
ADVERTISEMENT
Memasukkan pertimbangan etika, keberlanjutan, dan kemasyarakatan dalam kerangka pendidikan akan meningkatkan strategi multidisiplin untuk mengatasi isu-isu kompleks. Penting bagi mahasiswa untuk memahami bahwa solusi harus mengevaluasi dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dengan tetap menghormati tradisi dan norma budaya setempat.
Pendidikan tinggi di Indonesia dapat menjadi jembatan bagi kolaborasi lintas disiplin dan sektoral, dengan menyambut para profesional, cendekiawan, dan tokoh masyarakat untuk memberikan wawasan tentang tantangan yang kompleks. Hal ini memperkaya perspektif mahasiswa, membantu mereka memahami kompleksitas masalah kemasyarakatan.
Keberhasilan metode ini bergantung pada dukungan dari komunitas akademis, termasuk fakultas dan administrasi, serta kemitraan dengan pemerintah, industri, dan LSM. Melalui upaya terpadu, sektor pendidikan tinggi di Indonesia mampu membekali generasi muda dengan keterampilan untuk mengatasi permasalahan kompleks secara efektif.
ADVERTISEMENT
Tantangan dan Peluang
Mengintegrasikan masalah jahat ke dalam kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia membawa serangkaian tantangan dan peluang. Tantangan utama mencakup keengganan untuk mengubah kurikulum yang ada, sumber daya yang tidak memadai, dan kebutuhan untuk meningkatkan kemampuan pendidik dan pengajar dalam teknik pembelajaran baru. Selain itu, sangat penting untuk menyesuaikan metode pembelajaran dengan kondisi lokal tertentu, sehingga menjamin bahwa solusi yang disarankan sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang berlaku di Indonesia.
Peluang yang muncul dari pembelajaran masalah jahat adalah persiapan mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu menavigasi kompleksitas global dengan pemahaman mendalam tentang dinamika lokal. Hal ini membuka jalan bagi inovasi sosial dan ekonomi yang berkelanjutan, yang dapat secara efektif mengatasi masalah jahat sekaligus mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi tantangan ini, perguruan tinggi di Indonesia dapat berkolaborasi dengan mitra internasional, memanfaatkan pengetahuan dan sumber daya global, sekaligus menyesuaikannya dengan kebutuhan lokal. Berkembangnya jaringan kerjasama antara perguruan tinggi, lembaga penelitian, pemerintah dan swasta dapat memperkuat kapasitas inovasi dan penelitian terkait permasalahan pelik di Indonesia.
Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya dan memperluas jangkauan pembelajaran tentang masalah jahat. Platform digital dan alat pembelajaran online memberikan jalan bagi individu untuk memanfaatkan materi pendidikan yang luar biasa, memfasilitasi kerja sama jarak jauh, dan mendorong pertukaran pengetahuan lintas budaya yang beragam.
Penutup
Kesimpulannya, dengan berfokus pada tantangan yang kompleks, pendidikan tinggi di Indonesia tidak hanya meningkatkan kemampuan bangsa dalam mengatasi permasalahan dunia namun juga mengedepankan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan hidup, keadilan, dan kerja sama internasional di kalangan generasi mendatang. Strategi ini memposisikan Indonesia untuk memberikan dampak yang berarti dalam menyelesaikan tantangan global yang kompleks melalui solusi yang kreatif dan bertahan lama.
ADVERTISEMENT
Mempertimbangkan faktor ini, dunia pendidikan tinggi di Indonesia berada pada titik kritis di mana mereka menghadapi tantangan dan prospek. Pemerintah mempunyai kapasitas untuk menjalankan fungsi penting dalam menciptakan masa depan yang lebih menjanjikan bagi seluruh masyarakat.
Referensi
McCune, V., Tauritz, R., Boyd, S., Cross, A., Higgins, P., & Scoles, J. (2023). Teaching wicked problems in higher education: ways of thinking and practising . Teaching in Higher Education, 28(7), 1518-1533.