Konten dari Pengguna

Kenapa Kita Terus Mencari Kehidupan Orang Lain di Media Sosial?

Syahirah Rizqina
Management Student at Universitas Pembangunan Jaya
6 Januari 2025 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syahirah Rizqina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Media sosial telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Dari Instagram hingga TikTok, kita tidak hanya berbagi momen, tetapi juga mengintip kehidupan orang lain. Lalu, apa yang membuat kita selalu penasaran dengan kehidupan orang lain di media sosial? Apakah itu hanya sekadar kebiasaan atau ada alasan lebih dalam di baliknya? Mari kita telusuri beberapa alasan mengapa kita terus mencari dan mengikuti kehidupan orang lain di media sosial.
ADVERTISEMENT
Gambar dihasilkan menggunakan Dreamina AI untuk mendukung visualisasi artikel.
zoom-in-whitePerbesar
Gambar dihasilkan menggunakan Dreamina AI untuk mendukung visualisasi artikel.
1. Mencari Koneksi dan Rasa Tidak Terasingkan
Salah satu alasan kita tertarik untuk mengetahui kehidupan orang lain di media sosial adalah untuk merasa lebih terhubung. Meskipun kita terhubung dengan orang di seluruh dunia melalui aplikasi, kadang-kadang kita merasa kesepian dan terasing. Dengan melihat kehidupan orang lain, kita merasa seolah-olah kita memiliki koneksi, meskipun hanya dalam bentuk gambar atau status singkat. Ini adalah cara kita mencari rasa keterikatan dengan dunia luar.
2. Keinginan untuk Membandingkan Diri
Salah satu fenomena paling umum di media sosial adalah perbandingan diri. Kita sering merasa tidak cukup baik jika melihat orang lain tampil lebih bahagia, lebih sukses, atau lebih menarik. Melalui kehidupan yang dibagikan orang lain, kita mencari konfirmasi apakah hidup kita sudah sesuai dengan standar yang ada. Keinginan untuk mengetahui kehidupan orang lain sering kali berakar pada keinginan untuk membandingkan diri dan mencari tahu apakah kita “lebih baik” atau “lebih buruk” daripada mereka.
ADVERTISEMENT
3. Mencari Inspirasi atau Ide Baru
Sering kali, kita mengikuti kehidupan orang lain untuk mencari inspirasi—baik itu dalam hal fashion, karier, atau gaya hidup. Media sosial menjadi tempat yang penuh dengan ide-ide segar dan inspirasi kreatif. Melihat cara orang lain mengatur hidup mereka, berpakaian, atau merayakan pencapaian mereka dapat memberi kita motivasi untuk membuat perubahan dalam hidup kita sendiri. Kadang-kadang, kehidupan orang lain menjadi sumber pembelajaran dan pembuka mata bagi kita.
4. FOMO (Fear of Missing Out)
FOMO adalah rasa takut akan ketinggalan yang sering terjadi akibat melihat orang lain yang tampaknya selalu berada di tempat yang tepat, melakukan hal-hal yang menarik, atau menikmati pengalaman yang luar biasa. Ketika melihat cerita orang lain di media sosial, kita cenderung merasa bahwa kita sedang melewatkan sesuatu yang penting. Perasaan ini membuat kita terus mencari kehidupan orang lain, karena kita ingin memastikan kita tidak tertinggal dari tren atau peristiwa besar yang terjadi.
ADVERTISEMENT
5. Mencari Pengakuan atau Validasi Sosial
Media sosial juga menjadi tempat di mana kita mencari pengakuan dari orang lain. Saat kita mengamati bagaimana orang lain mendapatkan perhatian, pujian, atau komentar positif, kita merasa terdorong untuk mencari cara agar kita juga mendapatkan hal yang sama. Dalam pencarian ini, kita sering merasa bahwa kehidupan orang lain adalah gambaran dari apa yang dianggap "sukses" atau "terkenal" oleh orang banyak, sehingga kita terus mencari dan mengikuti mereka.
Kesimpulan
Mencari kehidupan orang lain di media sosial adalah hal yang sangat manusiawi. Kita melakukannya karena kita ingin merasa terhubung, membandingkan diri, mencari inspirasi, atau mungkin merasakan rasa tidak ingin ketinggalan. Namun, kita harus ingat bahwa kehidupan yang ditampilkan di media sosial sering kali hanya sebagian kecil dari kenyataan yang ada. Jangan biarkan perasaan penasaran ini menghalangi kita untuk menikmati kehidupan kita sendiri dan menghargai momen yang ada. Jadi, berhenti sejenak dan tanyakan pada diri sendiri: apakah kita sudah cukup puas dengan hidup kita sendiri, atau masih terus mencari sesuatu yang lebih?
ADVERTISEMENT