Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Pemanfaatan Lidi Kelapa Sawit Sebagai Peluang Ekspor Bernilai Jual Tinggi
7 Januari 2022 13:57 WIB
Tulisan dari syahrendi akbar siregar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apakah manfaat lidi kelapa sawit? Sebagaimana pohon kelapa, hampir semua bagian tanaman kelapa sawit dapat dimanfaatkan. Tandan buah segar (TBS) kelapa sawit merupakan bahan baku dalam pembuatan minyak nabati. Bagian batangnya bisa menjadi bahan bangunan. Akar sawit pun bisa dibuat kerajinan tangan yang bernilai seni tinggi. Begitu pula dengan daunnya yang dapat diproses menjadi pupuk cair.
ADVERTISEMENT
Produk olahan kelapa sawit telah menjadi penopang kinerja ekspor pertanian tanah air. Tidak hanya itu bahkan produk samping dari komoditas asal sub sektor perkebunan ini pun makin laris di pasar global. Kelapa sawit adalah salah satu tanaman yang memiliki manfaat yang berkelanjutan karena tidak menyisakan limbah. Selain buahnya dapat diolah menjadi minyak kelapa sawit, hampir semua bagian dari kelapa sawit dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi barang bernilai ekonomi, salah satunya yaitu lidi sawit.
Lidi sawit ini dihasilkan dari tulang daun tanaman sawit yang diraut, dibersihkan, kemudian dikeringkan. Dalam proses budidayanya, kelapa sawit harus dipangkas pelepah daunnya secara berkala untuk menjaga sanitasi dan kelembapan di sekitar daerah pertumbuhan buah agar buah atau tandan sawit dapat berkembang dengan baik dan tidak busuk.
ADVERTISEMENT
Dahulu pelepah daun hasil pemangkasan tersebut biasanya ditumpuk di sekitar pohon sawit dan dibiarkan membusuk. Dan kini menjadi salah satu komoditas ekspor yang bisa memberikan nilai tambah.
Peluang ekspor lidi kelapa sawit ini masih sangat besar karena kebutuhan India, Nepal dan Pakistan akan lidi masih cukup besar. Hal ini menjadi peluang besar karena ketersediaan bahan baku atau lidi dalam negeri khususnya di Sumut, Riau, Jambi dan Aceh cukup banyak karena adanya perkebunan kelapa sawit.
Di negara tujuan yaitu Pakistan, Malaysia, Nepal dan Thailand, selain untuk peralatan kebersihan rumah tangga, lidi ini juga dimanfaatkan sebagai penyapu gandum.Terkait lidi sawit yang dapat diekspor, lidi sawit yang bisa diekspor tentunya harus berkualitas baik, baik itu masuk kualitas biasa (reguler) maupun kualitas super. Lidi sawit yang diekspor minimal memiliki panjang 90 cm, berwarna hijau atau cokelat, Ini masuk kedalam kategori reguler. Sementara itu untuk lidi sawit yang berkualitas super panjangnya mencapai 100 cm dan warnanya hijau kekuning-kuningan. Lidi sawit super panjangnya harus 100 cm dan memiliki tingkat kekeringan 30 persen dan tidak berjamur. Selain panjang lidi, harga juga dipengaruhi oleh tingkat kekeringan lidi. Lidi sawit yang basah akan lebih murah dibeli oleh agen lapangan atau pengumpul.
ADVERTISEMENT
Data Kementerian Perdagangan Republik Indonesia menyebutkan Indonesia tak cuma sukses mengekspor minyak sawit mentah (CPO) serta minyak inti sawit di pasar dunia. Produk sampingannya, seperti lidi sawit pun diminati di berbagai negara. Volume ekspor komoditas lidi sawit mencapai 8,5 ribu ton dengan frekuensi pengiriman 119 kali di semester pertama 2020. Catatan tersebut meningkat 34,9 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2019 lalu, yang hanya mengekspor 6,3 ribu ton dengan 81 pengiriman. Pada masa pandemi Covid-19, ekspor lidi sawit juga tetap melaju kencang. Akhir Juni lalu 416,5 ton lidi sawit yang dikemas dalam 18 peti kemas berhasil dikirim ke Pakistan.
Harga lidi sawit di tingkat perajin antara Rp 2.000 – 4000/kg. Namun harga ini bisa berubah tergantung cuaca dan permintaan eksportir. Perlu diketahui, Serdang Bedagai merupakan salah satu kabupaten yang memiliki perkebunan sawit cukup luas dari beberapa kabupaten di Sumatra Utara. Saat ini luas perkebunan sawit rakyat mencapai 11.996,70 ha, perkebunan PTPN seluas 27.537,69 ha, perkebunan swasta nasional sekitar 19.515,32 ha dan perkebunan swasta asing sebesar 6.152,68 ha.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Balai Karantina Belawan pada tahun 2020 diketahui sebanyak 16.137.290,98 kg lidi diekspor dengan nilai Rp 138,94 miliar.