Tips Menerbangkan Drone di Ruang Publik

Syailendra Akmal
Fulltime Blogger and Freelancer
Konten dari Pengguna
14 November 2019 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syailendra Akmal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Siapa yang suka traveling? Hampir setiap orang tentu saja suka banget sama aktivitas traveling. Biasanya alat yang sering dibawa ketika traveling apa aja sih? Smartphone, kamera, terus apa lagi? Ada nih satu alat yang sering banget dibawa sama para traveler untuk membantu mereka mengabadikan momen saat traveling, alat tersebut ialah Drone (Pesawat Udara Tanpa Awak). Yapz, Drone merupakan sebuah pesawat tanpa awak yang dapat terbang dan dikendalikan dari jarak jauh oleh sang pilot, salah tau gunanya untuk membantu mengambil gambar maupun video dengan kamera dari jarak jauh di atas ketinggian.
Jenis drone sendiri ada banyak banget, semuanya memiliki perbedaan mulai dari segi model, ukuran, dan bentuknya. Namun biasanya yang sering digunakan oleh orang awam adalah drone yang memiliki 4 baling-baling, itu juga drone yang paling sering aku lihat dipakai oleh orang untuk berfoto atau sedang mengadakan sebuah acara dan ingin merekam video dari atas. Drone juga enggak hanya sebagai alat untuk mejepret gambar dan video dari ketinggan saja loh, lebih dari itu drone pun bisa digunakan sebagai sarana untuk membawa barang (logistik), mengontrol lalu lintas, menyiram kebun pertanian, dll. Intinya dari aneka jenis drone punya fungsi tersendiri.
ADVERTISEMENT
Pesawat tanpa awak ini pun bisa digunakan oleh siapapun baik itu individu, organisasi, dan instansi swasta/pemerintah. Biasanya sih para traveler sejati yang hobi dengan dunia photography, youtuber, vlogger pasti selalu membawa drone sebagai bekalnya mengabadikan momen ketika sedang jalan-jalan. Tapi tahukah kamu bahwa alat yang sering digunakan oleh manusia ini, nyatanya tidak boleh dipergunakan secara sembarangan loh diruang publik termasuk di tempat terbuka. Memangnya apa alasannya? Ternyata menerbangkan drone itu ada regulasi dan peraturannya, jadi tidak boleh asal nerbangin saja.
Bahkan kalo melanggar bisa kena sanksi loh, wahh tentu saja kamu tidak mau itu menimpa dirimu kan. Maka dari itu perlunya pengetahuan akan edukasi menerbangkan drone, pada ulasan kali ini aku akan sedikit membagikan tips menerbangkan drone yang mana baru saja aku dapat saat menghadiri temu blogger dengan pembahasan “Edukasi Menerbangkan Drone di Ruang Publik”. Dalam acara tersebut juga turut dihadiri oleh Bapak Nur Isnin Istiartono selaku Sekretaris Direktorat jenderal Perhubungan Udara, Bapak Meddy Yogastoro selaku DGCA Inspector dari Direktorat Pengoperasian Pesawat Udara, dan Bapak Okta Kurnia Putra selaku Kepala Seksi Standardisasi Navigasi Penerbangan dari Direktorat Penerbangan Kemenhub.
ADVERTISEMENT
Yuk langsung aja diketahui apa saja sih tipsnya, berikut tips dan #RegulasiPesawatUdaraTanpaAwak yang perlu diketahui:
1. Pilot Drone Harus Punya Sertifikasi
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan RI nomor 180/2015 tentang pengendalian dan pengoperasian sistem pesawat udara tanpa awak di ruang udara, bagi orang yang menerbangkan Drone (Pilot Drone) dengan tujuan komersil diwajibkan untuk memiliki sertifikasi atau lisensi drone, dan untuk mendapatkan sertifikasi tersebut ialah harus mengajukan kepada Ditjen Perhubungan Udara dan ada proses yang harus diikuti sesuai alurnya berikut dengan menyiapkan dokumen pendukung. Salah satu bekal untuk mendapatkan sertifikasi tersebut, paling tidak harus menguasai bahasa inggris. Tapi kalau pilot drone yang hanya sekadar hobi saja, maka jalannya adalah dengan bergabung komunitaspilot drone untuk mendapat sertifikasi pilot drone.
ADVERTISEMENT
Kalau menggunakan kendaraan harus punya SIM, nah begitupun menggunakan drone harus punya izin dan ketentuannya. Tujuannya adalah supaya bisa diketahui untuk apa pemilik drone menggunakan drone? Apakah sekedar hobi? Atau apa? jadi biar jelas semuanya. Untuk itu pilot drone harus mendaftarkan dirinya guna mendapatkan sertifikasi yang berlaku sampai 2 tahun, jika sudah habis masa waktunya maka wajib segera diurus untuk mendapatkan yang baru. Serta bukan hanya sang pilot drone saja, tetapi juga unit drone pun harus didaftarkan dan tersertifikasi.
2. Pastikan Drone Dalam Keadaan Baik
Demi keselamatan bersama, alangkah baiknya jika secara rutin memeriksa kondisi drone sebelum diterbangkan. Pastikan drone tidak kotor, mesin ada yang rusak, dll. Karena tidak ada yang bisa menebak jika sewaktu-waktu sedang diterbangkan drone mengalami error dan jatuh. Mending jikalau drone jatuh di tempat yang sesuai, tapi kalau jatuhnya tepat di atas kepala manusia bagaimana? Tentu saja sangat tidak etis sekali bukan. Jadi jangan terlalu mengabaikan kesehatan drone, karena mesin juga bisa rusak jika tidak dilakukan perawatan dengan benar. Oh iya satu lagi, jangan terbangkan drone dalam keadaan sedang ramai orang, karena resiko orang lain tertimpa drone saat mengalami gangguan menjadi sangat besar.
ADVERTISEMENT
3. Area Fly Zone dan No Fly Zone
Pilot drone juga harus paham nih mana batasan area dan wilayah yang tidak boleh untuk menerbangkan drone dan mana yang boleh untuk menerbangkan drone. Pak Okta dalam persentasinya memaparkan bahwa wilayah yang dilarang dalam mengoperasikan Drone itu seperti kawasan transportasi (bandara dengan radius 15km kilometer atau ketinggian 15.000m ), objek vital Negara (Istana Presiden), dan kawasan militer. Mengapa demikian? Karena pernah ada kasus drone masuk ke area bandara. Tentu saja hal tersebut dapat mengganggu dan membahayakan pesawat yang akan terbang lepas landas maupun mendarat kan.
Maka dari itu bagi pilot drone harus hati-hati yaa, jangan sampai tetap mengoperasikan drone di area yang dilarang. Kalo masih tetap nekat, siap-siap aja akan resiko ditanggung sendiri yaitu akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam peraturan UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
ADVERTISEMENT
4. Perhatikan Kecepatan dan Ketinggian
Dalam menerbangkan drone hal yang harus diperhatikan ialah kecepatan dan ketinggiannya, jangan sampai melebihi batas yang telah di atur dalam regulasi. Kalo kata captain Meddy saat itu, beliau bilang batas maximal kecepatan saat menerbangkan drone yaitu 87 knot atau setara dengan 100KM/jam. Sedangkan untuk ketinggiannya adalah maximal 150 meter di wilayah uncontrolled airspace (wilayah udara yang telah ditentukan dimensinya). Pastikan juga jarak pandangan masih mampu untuk melihat keberadaan drone dengan mata telanjang.
5. Dilarang Menerbangkan Drone Saat Sedang Mengemudi Kendaraan
Selain membahayakan diri sendiri, mengoperasikan drone ketika pilot drone sedang dalam kondisi mengemudi tentu saja dapat membahayakan orang lain di sekitarnya. Hal ini bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti: menabrak, kecelakaan, atau hal yang merugikan banyak pihak lainnya. Oleh karena itu jangan pernah sekali-kali melakukan aksi konyol tersebut, jika Kamu masih ingin selamat.
ADVERTISEMENT
Kira-kira begitu beberapa tips yang harus diketahui sebelum menerbangkan drone. Dari acara temu blogger edukasi drone bersama Kumparan tersebut aku jadi tau ternyata tidak sembarangan orang bisa menerbangkan drone. Yuk lebih berhati-hati dalam menerbangkan drone, taat segala regulasinya. Jangan hanya mampu membeli drone saja, tetapi juga harus mampu dalam mentaati segala regulasi dan peraturan dalam menerbangkan drone.
Oke Sekian dulu, SEOmoga dapat bermanfaat.