Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Growth Hormone Deficiency, Kelainan yang Pernah Dialami Messi
12 Desember 2022 10:06 WIB
Tulisan dari Syarah H Faruq tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Lionel Andrés Messi atau dikenal sebagai Messi merupakan atlet sepak bola terkenal asal Argentina yang kini bergabung dengan klub bola Paris Saint-Germain. Pesepak bola berusia 35 tahun yang menghabiskan hampir seluruh masa karirnya bersama FC Barcelona ini telah meraih banyak penghargaan, di antaranya 7 Piala Ballon d’Or, 6 Piala Sepatu Emas, dan masih banyak penghargaan lain selama meniti karier sepak bolanya.
ADVERTISEMENT
Selain berprestasi di bidang sepak bola, apakah kalian tahu fakta menarik lain tentang Messi? Saat kecil Messi didiagnosis mengalami growth hormone deficiency atau GHD, yaitu kekurangan hormon pertumbuhan yang menyebabkan gangguan pertumbuhan dan metabolisme sel-sel di dalam tubuh.
Penyebab GHD bisa disebabkan berbagai hal, seperti bawaan lahir, tumor hipofisis, tumor hipotalamus, trauma otak, infeksi, efek samping operasi/radiasi, bahkan idiopatik yaitu penyebab yang tidak diketahui secara pasti.
Tidak hanya diderita oleh usia muda, GHD juga dapat terjadi pada orang dewasa. Seseorang dengan kekurangan hormon pertumbuhan pada masa anak-anak akan mengalami hambatan pertumbuhan sehingga memiliki perawakan pendek, sedangkan GHD pada dewasa memiliki gejala berupa massa otot yang lebih rendah, penumpukan lemak, dan penurunan kepadatan tulang yang akan mengarah pada kondisi osteoporosis.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari efek buruk GHD, saat usia 13 tahun Messi direkrut oleh FC Barcelona dengan syarat FC Barcelona akan membiayai terapi hormon yang disebut human growth hormone atau HGH melalui kontrak yang tertulis di atas serbet. Tak tanggung-tanggung, biaya yang dikeluarkan untuk injeksi setiap bulannya mencapai $900 yang bila dikonversikan saat ini senilai 14 juta rupiah.
Beruntung, Messi mengalami GHD ringan yang terdeteksi pada usia dini dan ditangani dengan segera karena GHD dapat ditangani dengan deteksi dan penanganan sedini mungkin. Dosis HGH yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi dan usia masing-masing pasien. Terapinya pun tidak berlangsung dalam waktu yang singkat. Umumnya pasien akan mulai menunjukkan respons setelah menjalani terapi selama 6 bulan.
ADVERTISEMENT
Terapi ini merupakan pengubah hidup bagi penderita GHD karena selain berdampak pada perbaikan pertumbuhan, hormon pertumbuhan juga membantu banyak fungsi internal tubuh serta menghindarkan dari gangguan gigi, kulit, penglihatan, dan imunitas.
Sekarang, Messi memiliki tinggi badan 169 cm, perawakan yang sedikit lebih pendek dibandingkan dengan rerata tinggi pria Argentina yang mencapai 174 cm. Namun, tanpa terapi HGH klinisi memperkirakan Messi hanya akan tumbuh hingga 150 cm.
Menurut saya, terdapat berbagai cara mencegah gangguan produksi hormon pertumbuhan tergantung pada penyebab utamanya. Contohnya, pasangan yang hendak menikah disarankan melakukan premarital check up untuk mendeteksi kemungkinan penyakit kongenital ataupun infeksi yang mungkin ditularkan maupun diturunkan pada anak. Selain itu, orang tua haruslah waspada dan memperhatikan pertumbuhan anaknya sehingga apabila terdapat gangguan produksi hormon pertumbuhan bisa ditangani sedini mungkin.
ADVERTISEMENT
Sumber:
https://bleacherreport.com/articles/1492546-lionel-messi-and-hgh-the-truth-about-the-best-footballer-in-the-world
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482141/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5063841/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7386113/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538261/