Gimana Sih Harusnya Social Distancing?

Syarif Yunus
Dosen Unindra - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) - Konsultan - Mhs S3 MP Unpak - Pendiri TBM Lentera Pustaka
Konten dari Pengguna
23 Maret 2020 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masihkah kita #DiRumahAja ?
Harapan memang selalu beda dengan kenyataan. Hari ini, Senin 23 Maret 2020, di tengah merebaknya virus corona dan imbauan untuk #DiRumahAja alias Work From Home (WFH). Ternyata di commuter line (KRL) dan beberapa stasiun, tetap terlihat penumpang yang menumpuk dan berdesak-desakan. Niatnya ingin mencegah penularan Covid-19. Tapi faktanya justru bisa jadi mempercepat penularannya?
ADVERTISEMENT
Harapan memang beda dengan kenyataan.
Karena harapan adanya di pikiran. Kalau kenyataan adanya di tindakan. Makin tinggi dan tidak realistis si "harapan", maka makin jauh dari si "kenyataan". Apalagi tanpa disertai kesadaran yang penuh, tanpa ikhtiar yang memadai, dan tanpa fasilitas yang mendukung. Harapan hanya tinggal harapan. Kenyataan pun mencari jalannya sendiri.
Maka, bila apa yang kita harapkan belum jadi kenyataan. Itu hanya sebatas harapan. Imbauan sehebat apapun tetap hanya harapan, bukan sebuah keharusan. Inilah kondisi yang mengkhawatirkan semua pihak. Social distancing atau jaga jarak sosial, terkadang hanya harapan bagi sebagian besar orang.
Sungguh, khawatir itu muncul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Teriring doa, semoga mereka yang berdesak-desakan di KRL tetap baik-baik saja. Tetap sehat dan waspada.
Gimana sih harusnya social distancing?
Harapan memang beda dengan kenyataan.
ADVERTISEMENT
Maka agak susah Work From Home (WFH) bila kantornya tidak membuat kebjakan atau bahkan si pekerja khawatir tidak terima gaji. Agak sulit armada angkutan umum dibatasa bila akhirnya tetap menumpuk penumpangnya. Bahkan makin susah social distancing diwujudkan bila jaraksatu sama lainnya makin tidak berjarak.
Masihkah ada harapan #DiRumahAja ? Atau mungkin tidak perlu lagi berharap?
Seperti kata kaum jomblo; lebih baik tidak usah banyak berharap bila tidak sesuai kenyataan. Lalu, kenapa kamu masih berharap? #BudayaLiterasi #LawanVirusCorona #SocialDistancing #DiRumahAja #WorkFromHome
Simak pula berita berikut ini:
Dilema karyawan ingin work from home ... (https://kumparan.com/kumparannews/dilema-karyawan-ingin-work-from-home-tapi-diancam-tak-terima-gaji-1t4zqu7hoSo)
Dibatasi, penumpang KRL malah menumpuk (https://20.detik.com/detikflash/20200323-200323011/dibatasi-penumpang-krl-malah-menumpuk)
KRL masih penuh penumpang, gimana mau social distancing (https://metro.tempo.co/read/1322833/krl-masih-penuh-penumpang-gimana-mau-social-distancing-ngeri/full&view=ok)
ADVERTISEMENT