Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kenapa Kamu Harus Berubah?
10 Maret 2021 21:40 WIB
Tulisan dari Syarif Yunus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Semua orang sepakat. Perubahan atau berubah bukan hanya perlu tapi penting.
ADVERTISEMENT
Tapi sayang, tidak sedikit orang memandang perubahan hanya jargon, hanya spirit. Sementara perilakunya tidak berubah. Tidak melakukan apa pun untuk berubah menjadi lebih baik. Maka, berubah hanya sebatas harapan.
BERUBAH, hanya harapan. Berharap ada perubahan. Atau berharap berubah. Berharap pandemi COVID-19 berubah jadi normal. Berharap masa pensiun lebih sejahtera daripada saat bekerja. Berharap masa depan lebih baik sekalipun tidak membaca buku. Semuanya sekadar harapan. Perubahan, lagi-lagi cuma harapan.
Hari ini atau besok. Berapa banyak orang yang berteriak akan pentingnya BERUBAH. Tapi sungguh, mereka sebenarnya tidak melakukan apa pun. Kecuali rutinitas semata. Bahkan tidak sedikit orang menuntut orang lain berubah. Sementara dirinya sendiri sulit untuk berubah.
Terlalu berharap, orang-orang di sekitarnya berubah. Tapi nyatanya, mereka sendiri tidak sedikitpun mau mengubah dirinya. Bahkan untuk satu hal yang kecil sekalipun. Seperti berubah untuk membaca buku. Berubah untuk tidak banyak menonton TV. Atau berubah untuk mengaji jadi kebiasaan sehari-hari.
Sungguh perubahan atau berubah. Bukan hanya teriakan.
ADVERTISEMENT
Maka harus ada kesediaan diri untuk berubah. Melakukan aksi nyata, bukan sebatas omongan apalagi teriakan. Karena berubah itu “dari dalam’ ke “luar”. Bukan berteriak “ke luar” untuk berubah. Sementara “di dalam” diri tidak ada yang berubah.
Dan yang paling aneh. Bila di luar sana sudah berubah. Keadaan berubah, lingkugan berubah. Ada banyak perubahan di luar sana. Tapi kita justru tidak pernah mengubah “cara pandang” dalam melihat perubahan itu sendiri.
Seperti kata bijak. Banyak orang berpikir bahwa dunia akan berubah. Berharap keadaaan akan berubah. Tapi tidak satu pun dari mereka, berusaha untuk mengubah dirinya sendiri. Maka, berubah atau punah. Salam literasi #KampanyeLiterasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan