Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Kenali Gejala Stunting Sejak Dini
13 September 2023 13:16 WIB
Tulisan dari Syawal Gilang Cahyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bagi orang awam stunting mungkin akan terdenger asing di telinga karena belum memahami arti dari istilah tersebut. stunting itu sendiri merupakan masalah jangka panjang yang di sebabkan karena kurangnya asupan gizi dan vitamin yang dapat memperlambat pertumbuhan pada anak.
ADVERTISEMENT
Stunting disebabkan oleh kurangnya pemenuhan nutrisi. Stunting dimulai pada saat janin masih di dalam kandungan, berlanjut hingga bayi lahir hingga berumur 2 tahun. Penyebabnya antara lain adalah kondisi sosioekonomi keluarga, cara pemberian makan yang salah dan apabila anak terkena penyakit infeksi atau penyakit kronik.
Di Indonesia kasus stunting mengalami penurunan, hal ini merupakan perubahan yang baik. Namun tidak dapat dipungkiri bahwasannya Indonesia masih menjadi peringkat ke 5 di dunia. Artinya kasus stuntiung di Indonesia masih harus diatasi.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan wilayah yang menepati posisi pertama kasus stunting terbanyak dengan presentase 35,3%. Namun ibu kota dki jakarta menduduki posisi 2 dari bawah dengan presentase 14,8%.
Anak yang mengidap masalah stunting akan mengalami terhambatnya pertumbuhan. hal ini dapat terlihat pada wajah yang lebih muda dan tinggi badan yang cenderung lebih pendek dari standar WHO. karena kurangnya gizi ini dapat memperlambat pertumbuhan otot pada anak.
ADVERTISEMENT
Anak stunting tidak selincah anak pada umumnya, karena mereka lebih mudah terasa lelah. Sehingga pertumbuhan otot mereka akan terhambat. Dampaknya, akan berpotensi terjangkit penyakit kronis seperti, diabetes, hingga obesitas.
Daya tahan tubuh anak stunting juga lebih rendah dari anak normal, sehingga mereka akan rentan terserang penyakit yang di sebabkan oleh bakteri atau virus. Karena daya tahan tubuh yang lebih rendah dapat memperlambat proses penyembuhannya dibanding anak pada umumnya.
Stunting juga dapat memperlambat pertumbuhan otak. Pengaruh ini akan menyerang keterbelakangan mental dan kemampuan belajar. Maka anak yang mengalami masalah ini cenderung akan sulit mengingat, menyelesaikan masalah, bahkan mereka akan kesulitan dalam beraktivitas yang mengaitkan mental maupun otak.
Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka. Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk.
Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius. Maka dari itu kemenkes memberitahu berbagai cara pencegahan stunting seperti,
ADVERTISEMENT
• Memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan
• Memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala
• Mengkonsumsi secara rutin Tablet tambah Darah (TTD)
• Memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan
Menurut dr. Himawan Aulia Rahman, Sp.A dalam tulisannya menjelaskan bahwa penanganan stunting pada anak merupakan tugas bersama dari tingkat pemerintah, masyarakat, maupun keluarga. Stunting tingkat keluarga dapat dicegah dengan berbagai cara, yakni
Untuk ibu hamil dan bersalin
• Penyediaan makanan dengan tinggi protein untuk ibu hamil
• Pemeriksaan kehamilan/antenatal care secara rutin dan berkala
• Pencegahan dan penanganan anemia (kurang darah) pada ibu hamil
• Melakukan proses persalinan di fasilitas kesehatan terdekat seperti dokter, bidan, maupun puskesmas
ADVERTISEMENT
Untuk balita
• Melakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan penuh
• Memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat untuk bayi
• Rutin memantau pertumbuhan dan perkembangan balita dengan menggunakan buku KIA atau kurva pertumbuhan
• Melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular sejak dini
• Melakukan imunisasi lengkap
• Melakukan stimulasi dini perkembangan anak
• Menyediakan air minum bersih dan sanitasi yang layak
• Memberikan pelayanan dan perawatan kesehatan yang optimal bila anak sakit
Untuk anak dan remaja
• Membiasakan anak untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, tidak merokok, dan tidak memakai narkoba
• Memberikan pola gizi yang seimbang
• Melakukan imunisasi lanjutan saat usia sekolah
• Mengajarkan anak mengenai kesehatan reproduksi
ADVERTISEMENT
Untuk dewasa muda
• Melakukan deteksi dini terkait penyakit menular dan tidak menular
• Bagi yang sudah berkeluarga, mempersiapkan kehamilan secara terencana (keluarga berencana/KB)
Stunting di Indonesia menjadi salah satu kasus yang harus diatasi dengan serius oleh pemerintah, agar terciptanya masyarakat yang berkualitas. Dengan begitu Indonesia dapat beralih dari negara berkembang menjadi negara maju. Karena kualitas masyarakat sangat mempengaruhi perkembangan suatu negara.
Live Update