Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Lambe Turah dan Kaitannya dengan Katarsis
2 April 2017 20:58 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
Tulisan dari Syifa Nuri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Satu waktu saya sedang menonton Java Jazz Festival yang dilaksanakan pada 3-5 Maret 2017 lalu. Saat itu penampilnya adalah Glenn Fredly, salah satu penyanyi ternama Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di tengah-tengah pertunjukkannya Glenn berkata sesuatu mengenai kehidupan pribadi para artis yang seringkali terumbar ke masyarakat tanpa sepengetahuan artis itu sendiri. Ia menyebut nama salah satu akun gosip di Instagram, dan mengumpat dengan sangat kesal.
Akun tersebut adalah Lambe Turah. Seketika hampir semua penonton tertawa dengan sangat lepas mendengar nama tersebut.
Sebenarnya apa sih Lambe Turah itu?
Lambe Turah adalah sebuah akun gosip artis yang memiliki basis di Instagram. Akun tersebut setiap harinya menyebarkan gosip mengenai kehidupan pribadi artis berupa gambar atau video. Lambe Turah sangat populer. Followers Instagramnya saja sekarang ini sudah mencapai 2,2 juta followers!
Akun gosip sebenarnya bukan hal yang aneh. Selain akun Instagram, banyak juga acara televisi atau media cetak dan online yang bertemakan gosip kehidupan artis.
ADVERTISEMENT
Gosip memang merupakan bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat Indonesia khususnya. Hal tersebut terbukti dari menjamurnya konten gosip artis yang bertebaran di berbagai macam media. Sebut saja Insert, Selebrita, Hot Shot, Halo Selebriti, dll.
Namun baru satu yang saya temui memiliki pengikut berjumlah lebih dari 2 juta.
Fenomena Lambe Turah ini sangat menarik buat saya. Karena ternyata setelah ditelaah lebih dalam berkaitan erat dengan teori katarsis. Teori katarsis sendiri diperkenalkan pertama kali pada awal tahun 1960.
Konsep teori ini berlandaskan pada konsep psikoanalisa milik Sigmund Freud yang menjelaskan bahwa emosi yang tertahan bisa menyebabkan ledakan emosi berlebihan. Karena ledakan emosi itu diperlukan sebuah penyaluran atas emosi tersebut.
ADVERTISEMENT
Penyaluran emosi yang konstruktif inilah yang kemudian disebut dengan katarsis.
Gosip yang mau tak mau sudah menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat di Indonesia, membuat media harus memenuhi kebutuhan tersebut. Caranya adalah dengan membuat beragam konten gosip semenarik mungkin.
Mereka adu cepat, adu eksklusifitas untuk bisa mendapatkan informasi terbaru dan paling pribadi dari artis-artis. Namun sayangnya beberapa konten gosip yang mereka berikan terkadang belum bisa memuaskan dahaga gosip masyarakat.
Acara gosip di televisi biasanya tayang bersamaan. Saya pernah iseng membandingkan informasi dari beberapa acara gosip televisi. Dari 3 acara yang saya perhatikan, ketiganya sama-sama mengandung informasi yang sejenis.
Artis yang sama, kasus yang sama, informasi yang sama, hanya berbeda cara penyampaian. Bahkan gambar dan sudut pandang informasi tersebut hampir sama.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang kemudian memicu katarsis terjadi. Kehausan akan informasi gosip yang baru, eksklusif, dan menarik dari masyarakat belum bisa dipuaskan oleh media konvensional. Hal itu membuat masyarakat menjadi emosi, gatal ingin mengetahui informasi lebih tentang artis kesukaannya. Dan untuk mengatasinya, masyarakat akan mencari pelampiasan untuk melepaskan emosi dan rasa ingin tahu mereka.
Dalam hal ini Lambe Turah lah yang berperan sebagai penerima pelampiasan tersebut.
Hal itu didasari oleh “kelebihan” Lambe Turah yang bisa jauh mengungguli pesaingnya dalam hal konten gosip.
Pertama, informasi Lambe Turah yang sangat cepat menjadi poin unggulan. Lambe Turah hadir di Instagram. Membuatnya bisa mengunggah banyak informasi hampir setiap detiknya.
Berbeda dengan acara di media konvensional lainnya yang memiliki jam tayang atau waktu terbit khusus, menghambat penyaluran informasi terhangat yang “dinantikan” oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Apalagi Instagram saat ini mulai merangkak naik menuju puncak media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia. Hadir di platform yang begitu mudah diakses dan populer, membuat Lambe Turah menjadi pilihan utama para pencari gosip.
Kedua, Lambe Turah selalu memberikan informasi paling eksklusif.
Lambe Turah menggunakan sistem sejenis citizen journalism. Di mana masyarakat yang tak sengaja melihat atau bertemu artis, bisa memberikan informasi berbentuk foto atau video tersebut kepada Lambe Turah untuk kemudian diunggah dalam Instagram mereka. Hal seperti itu membuat informasi sangat eksklusif, dan sulit untuk disaingi oleh media konvensional.
Jadi cukup jelas kan kenapa saya bisa bilang Lambe Turah berkaitan dengan teori katarsis?
Saya doakan semoga Lambe Turah senantiasa jadi penghilang dahaga masyarakat akan gosip. Selalu sukses dan tidak lagi berselisih dengan artis yang disebarkan foto atau videonya.
ADVERTISEMENT
Karena mau bagaimanapun Lambe Turah sudah menolong kita dengan menjadi pelampiasan emosi ketidakpuasan kita terhadap konten gosip media konvensional. Betul?