Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Konten dari Pengguna
Aksi Kolektif Mahasiswa: Pilar Gerakan Sosial dan Perubahan di Indonesia
25 Februari 2025 20:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tabita Karen Debora tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Mahasiswa telah lama menjadi ujung tombak dalam berbagai gerakan sosial di Indonesia. Dari masa reformasi hingga aksi-aksi terkini, peran mereka tidak hanya sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai penjaga nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan hak asasi manusia. Aksi kolektif mahasiswa sering kali menjadi motor utama dalam menggerakkan kesadaran publik serta mendorong perubahan kebijakan yang lebih berpihak kepada rakyat.
ADVERTISEMENT
Mahasiswa dan Tradisi Gerakan Sosial
Sejarah mencatat bagaimana gerakan mahasiswa telah menjadi kekuatan penting dalam perubahan sosial dan politik di Indonesia. Pada 1998, mahasiswa berada di garis depan dalam menumbangkan rezim otoriter dan mendorong demokratisasi. Peristiwa ini menunjukkan bahwa aksi kolektif mahasiswa memiliki dampak besar dalam mengubah lanskap politik dan sosial di Tanah Air.
Di era digital saat ini, gerakan mahasiswa semakin berkembang dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat mobilisasi dan penyebaran informasi. Aksi-aksi protes, kampanye sosial, dan advokasi isu-isu penting seperti lingkungan, hak buruh, dan kebebasan berpendapat semakin mudah menjangkau masyarakat luas.
Kasus Akseyna dan Kepekaan Mahasiswa terhadap Keadilan
Salah satu contoh gerakan sosial yang melibatkan mahasiswa adalah kasus Akseyna Ahad Dori, seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang ditemukan meninggal secara misterius pada tahun 2015. Hingga kini, kasus ini masih menjadi tanda tanya besar dan belum menemukan titik terang. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat akademis tidak hanya berperan dalam mendalami kasus ini, tetapi juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penegakan hukum.
ADVERTISEMENT
Melalui aksi kolektif, mahasiswa dapat menuntut kejelasan atas kasus-kasus serupa yang masih gelap. Dengan diskusi, kajian akademik, petisi, hingga aksi demonstrasi, mahasiswa menunjukkan bahwa mereka memiliki peran strategis dalam menjaga keadilan dan mengawasi proses hukum agar tidak terjadi penyimpangan.
Aksi Kolektif Mahasiswa di Era Digital
Kemajuan teknologi memberikan ruang baru bagi mahasiswa untuk mengorganisir gerakan sosial. Petisi online, kampanye digital, hingga aksi solidaritas di media sosial menjadi alat yang efektif dalam menarik perhatian publik dan mendorong pihak berwenang untuk bertindak.
Namun, tantangan tetap ada. Represi terhadap kebebasan berpendapat, penyebaran hoaks, dan polarisasi politik dapat menjadi hambatan bagi gerakan mahasiswa. Oleh karena itu, gerakan mahasiswa harus tetap mengedepankan intelektualitas, riset mendalam, dan strategi advokasi yang tepat agar pesan mereka sampai dengan efektif.
ADVERTISEMENT
Masa Depan Gerakan Mahasiswa
Aksi kolektif mahasiswa tetap menjadi elemen penting dalam dinamika sosial-politik Indonesia. Dengan semangat kritis dan solidaritas yang tinggi, mahasiswa dapat terus menjadi suara rakyat yang memperjuangkan keadilan. Melalui inovasi dalam strategi gerakan dan pemanfaatan teknologi, mahasiswa memiliki peluang besar untuk menciptakan perubahan nyata di berbagai sektor.
Kasus seperti Akseyna adalah pengingat bahwa mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas, tetapi juga memiliki tanggung jawab moral untuk mengawal kebenaran dan keadilan. Dengan semangat kolektif, gerakan mahasiswa akan terus menjadi cahaya dalam perjuangan menuju masyarakat yang lebih adil dan demokratis.