Ayah Jangan Kehilangan Peran, Berikut 5 Tips Co Parenting yang Bisa Dilakukan

Buhairi Rifqa Moustafid
Research Assistant at the Veterinary Research Center, National Research and Innovation Agency (BRIN). Pursuing a Master's in Biotechnology at UGM. Former teacher dedicated to science. Constantly learning and eager to share knowledge.
Konten dari Pengguna
18 Juni 2024 7:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Buhairi Rifqa Moustafid tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jangan kehilangan peran ayah dengan tips co parenting (Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan kehilangan peran ayah dengan tips co parenting (Pexels)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Parenting bersama atau co parenting sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
ADVERTISEMENT
Kerap hilangnya peran ayah dalam parenting membuat tumbuh kembang anak tidak seimbang atau bahkan peran ibu yang menggantikan.
Menjadikan gejolak emosi bagi anak atau menjadikan ibu menyebalkan dan tidak lagi dirindukan.
Berikut tips co parenting yang dilakukan oleh Manda Lume yang dapat diaplikasikan.
1. Komunikasi yang Terus Menerus
Salah satu kunci utama dalam co-parenting adalah menjaga komunikasi yang konsisten dan terbuka antara kedua orang tua.
Setiap keputusan yang berhubungan dengan pengasuhan anak harus dibicarakan bersama.
Ini termasuk diskusi tentang pendidikan, kesehatan, dan kegiatan sehari-hari anak.
2. Pembagian Tanggung Jawab
Sangat penting untuk membagi tugas-tugas rumah tangga dan pengasuhan anak secara adil.
ADVERTISEMENT
Pembagian yang seimbang tidak hanya membuat pekerjaan rumah lebih ringan, tetapi juga memastikan bahwa anak merasakan kehadiran dan perhatian dari kedua orang tua.
Ini dapat mencakup segala hal mulai dari memasak, membersihkan rumah, hingga mengantar anak ke sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler.
3. Kekompakan di Depan Anak
Meskipun perbedaan pendapat antara orang tua adalah hal yang wajar, sangat penting untuk tidak memperlihatkan perdebatan di depan anak.
Menunjukkan kekompakan di depan anak akan memberikan rasa aman dan stabilitas bagi mereka.
Jika ada ketidaksepakatan, sebaiknya diselesaikan secara tertutup tanpa melibatkan anak.
4. Membuat Jadwal Bersama
Membuat jadwal kegiatan keluarga bersama-sama dapat membantu dalam mengatur waktu dan aktivitas anak dengan lebih baik.
Jadwal ini bisa mencakup waktu bermain bersama, waktu belajar, hingga waktu tidur anak.
ADVERTISEMENT
Bahkan kegiatan sederhana seperti pergi jajan cilok bersama bisa menjadi momen berharga yang terstruktur dalam jadwal tersebut.
5. Mendukung Hobi dan Minat Anak
Memperhatikan dan mendukung minat serta hobi anak sangat penting untuk perkembangan mereka.
Misalnya, jika anak menunjukkan ketertarikan pada hewan laut, orang tua bisa menyediakan buku bacaan.
Selain itu juga dapat menonton dokumenter bersama, atau mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan dengan minat tersebut, seperti akuarium atau pantai.
Hal ini tidak hanya menambah pengetahuan anak tetapi juga memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.
Dengan menerapkan tips-tips ini, diharapkan co-parenting dapat berjalan lebih harmonis dan efektif, serta memberikan lingkungan yang positif bagi perkembangan anak.
Tetaplah fleksibel dan terbuka untuk penyesuaian, karena setiap keluarga memiliki dinamika dan kebutuhan yang unik.
ADVERTISEMENT