Konten dari Pengguna

Bahagia dengan Tidak Melukai Orang Lain

Tasqiya Ratnasari
Mahasiswi Sastra Arab, Universitas Gadjah Mada
16 Desember 2021 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tasqiya Ratnasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah Resensi Buku "Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang"
Buku tak Mungkin membuat Semua Orang Senang, Foto dari : Tasqiya
Detail Buku :
ADVERTISEMENT
Judul Buku : Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang
Penulis : Jeong Moon Jeong
Penerjemah : Lingliana
ISBN : 978-602-06-2889-9
Jumlah Halman : 206
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Cetakan kesatu, Desember 2019, Cetakan kesembilan, Juni 2021
DESKRIPSI
Merupakan sebuah buku self improvement atau juga bisa dikatakan self love. Buku karangan Jeong Moon Jeong seorang penulis berkewarganegaraan Korea Selatan. Buku ini menyajikan berbagai macam persoalan yang seringkali membuat hati khususnya untung seorang wanita yang tak jarang merasakan kegalauan atau ketidaknyamanan ketika dihadapkan dengan kenyataan yang sering terjadi dalam kehidupan mereka.
Jeong Moon Jeong membagi buku ini menjadi lima bagian. Tiap bagiannya rata-rata terdapat sepuluh cerita. Cerita yang dituliskan dalam buku ini diambil dari kehidupan nyata si penulis. Pada bagian Cover buku ini dituliskan di bawah judul utama yaitu “Dan hal-hal lain yang perlu diketahui untuk menghadapi orang yang kelewatan batas”. Dimulai dari halaman cover ini penulis sangaja menekankan pada sikap-sikap yang seringkali menguras kesabaran.
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang diangkat dalam cerita ini memang seperti jawaban dari keresahan hati banyak orang. Pada bagian awal buku ini dijelaskan bagaimana cara menyikapi orang-orang yang bertindak dan berlaku kasar terhadap diri kita. Pada bagian awal memberikan gambaran bagaiaman asebaiknya kita bertindak menghadapi lawan bicara yang kelewatan batas. Seperti contohnya ketika seorang komedian wanita yang memilih untuk bersikap tetap tenang saat seorang pria melontarkan pertanyaan yang secara tidak langsung memang menyindir dan dapat melukai hati. Saat menghadapi situasi tersebut kita dapat melakukan dua hal, antara menanggapi dengan serius dan dengan tetap tenang. Tindakan yang dipilih oleh Komedian Kim Sook yaitu dengan tetap tenang dan akhirnya selebriti yang melemparkan pertanyaan meminta maaf dan ia berkata bahwa ia hanya bergurau.
ADVERTISEMENT
ULASAN BUKU
Bagian 1 “ Tidak perlu Menjadi Orang Baik”
Terdapat beberapa cerita yang menarik untuk diulas yaitu dengan judul “Kenapa Mengekspresikan Diri dengan Tegas terasa meresahkan?”. Bagian ini menceritakan seorang wanita bernama Kim Ji Yang, seorang model wanita dengan kategori Plus Size dengan rasa percaya diri yang melekat pada dirinya. Ia menjadi salah satu orang yang ingin mematahakan prasangka atau stereotype sosial mengenai para perempuan dengan ukuran tubuh yang besar untuk tetap percaya diri, banyak makalah yang menulis kepercayaan diri yang Kim Ji Yang miliki.
Hal itu sangat relevan dengan kondisi yang ada di dalam masyarakat, dimana kebanyakan masyarakat entah dari negara manapun pasti memiliki sifat ini, memandang sebelah mata mereka yang percaya diri karena kepercayaan diri yang mereka miliki tidak memenuhi standar yang dibuat oleh masyarakat tu sendiri. Seperti di Indonesia, standar kecantikan yang ada dengan tubuh yang tinggi, berkulit putih dan langsing. Dengan adanya standarisasi kecantikan yang ada di tengah masyarakat menjadikan hal ini sebagai sebuah penghalang khususnya untuk perempuan yang seringkali diutamakan adalah fisik.
ADVERTISEMENT
Pada bagian akhir judul ini menuliskan bahwa cerita tersebut memiliki tujuan untuk mengajak para perempuan untuk berani menunjukan kepercayaan diri mereka dengan tegas. Kemudian menyadari bahwa mengekspresikan diri dengan tegas memang tak jarang meresahkan, namun perlu diingat bahwa kebebasan mengekspresikan diri merupakan hak setiap manusia. Kepercayaan diri ini sangat penting, sebab orang-orang yang tisak memiliki kepercayaan akan selalu takut dan cemas sehingga tak jarang akan terus diam di tempat dan tidak berkembang karena adanya standar tersebut.
Selanjutnya di halaman 30 dengan judul “Semua Orang Hidup dengan Luka Hati Mereka Sendiri” diawali dengan menulisakn salah satu judul buku yang menunjukkan riset dimana menjelaskan perbedaan di antara orang sukses. Doria sebagai penulis buku tersebut menetapkan standar untuk anak-anak yang ‘ditakdirkan untuk gagal’ yang menjadi salah satu faktornya adalah faktor keluarga. Pada bagian ini Jeong Moon Jeong menggambakan tokoh seorang anak yang tinggal dan lahir di Daegu kota yang kurang produktif. Sang anak tidak mendapatkan dukungan yang baik dari keluarganya, keluarganya taka da yang berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan, karena mereka mengangap bahwa pendidikan tidak akan mengubah statsus sosial yang ada.
ADVERTISEMENT
Sedari kecil sang anak sering mendapat perkataan seperti jangan melakukan sesuatu yang mustahil, kalimat itu mengajarkan kepada anak bahwa mereka sudah diajari untuk menyerah sedari kecil. Sang anak dengan segala beban yang ada tetap berusha untuk mewujudkan impiannya menjadi seorang penulis. Akhirnya dia pergi dari Daegu dan mendapatkan pengalaman serta cerita dan orang-orang baru yang mewarnai kehidupannya. Namun, kebanyakan ornag pada saat ini hanya menyaksiakn orang lain saat posisinya sudah sukses, tanpa melihat proses perjuangan dan keringat yang sudah dicurahkan untuk sampai pada posisi tersebut.
Orang-orang yang terluka dan juga merasa tidak dicintai mungkin akan terlihat biasa dan baik-baik saja di luar, namun setiap orang pasti memiliki luka dan kisah mereka sendiri. Dan terkadang rasa sakit itu muncul secara tiba-tiba dengan rasa yang masih sama. Kita dapat mengambil pelajaran bahwa mungkin saja banyak orang yang kita temui data ini dengan posisis, jabatan dan atau karir yang saat ini sedang didapatkan telah melalui banyak luka. Kita seringkali iri dengan pencapaian yang didapatnya tanpa melihat apa yang telah dilalui.
ADVERTISEMENT
Bagian 2“ Dunia Akan Terasa Lebih Baik Jika Kita Tidak Bersikap Pasrah”
Bagian kedua buku ini mengajarkan banyak hal, lain tentunya pada bagian pertama. Beberapa bagian menarik dengan judul cerita “Kau Tidak Bisa Memperbaiki Orang Lain” menceritakan bahwa kita tidak mungkin dapat atau mampu mengubah seseorang. Permisalan yang dituliskan mengenai bagaimana sikap kita bertindak saat kita memiliki kenalan orang yang psikopat atau sosiopat. Lebih baik lari, selain itu harapan dapat mengubah atau memperbaiki orang lain akan melelahkan dan merusak hubungan antar manusia. Harapan bahwa kasih sayang dan usaha keras bisa mengubah seseorang yang bermasalah mungikin akan indah, namun yang berhasil dari usaha itu hanyalah sedikit. Kesadaran dari dalam sendiri orang tersebutlah yang sejatinya alasan paling kuat untuk berubah.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya dengan bersikap pasarah, mungkin terdengar buruk dan kata-kata yang kurang mengenakan didengar. Namun siapas sangka kata ini memiliki pengaruh besar dalam hidup kita, dituliskan di halaman 86, bahwa ada hal-hal yang harus kita terima sebagai sebuah kewajaran dan ketika hal itu terjadi kita dapat menerima dengan hati yang lebih luas sehingga tidak bergelut terus menerus dengan keadaan dan membuang energi yang ada. Misalnya dengan menganggap lumrah terhdap suatu pekerjaan yang keras, dalam bagian ini diceritakan mengenai kehidupan seorang militer yang keras dan kasar, seringkali mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan posisinya. Ketika kita tidak pasrah dan menerima bahwa memang hal tersebut wajar ia lakukan menjadi lebih baik dan tidak menguras banyak tenaga untuk berpikir mengapa aku yang harus melakukan pekerjaan ini.
ADVERTISEMENT
BAGIAN 3
Cara-Cara Mengekspresikan Diri
Bagian ini menjelaskan beberapa bagian yang berkaitan antar satu dan lainnya. Keterkaitan pada bagian cerita dengan judul “Cara Berkomunikasi Dengan Orang yang Sering Kelewat Batas”. Hal penting yang ditekankan adalah Personal Space . Menurut Roberty S.Fledman dalam bukunya Social Psychology ruang sendiri atau ruang pribadi merupakan sebuah upaya perlindungan diri, pengurangan stress dan upaya dalam mengembalikan fokus. Untuk tetap mempertahankan diri dari pertanyaan yang seringkali menjebak unyuk dijawab. Jadi sebaiknya dengan mencipatkan jarak aman dengan orang-orang yang tak jarang berperilaku seenaknya saja terhadap diri kita.
Bagian selanjutnya dengan judul “Tertawa Saja” pada bagian ini dijelaskan bahwa ada pertanyaan yang seringkali dilontarkan dengan hanya melihat pada tampilan luar seseorang. Pun dengan pertanyaan yang disampaikan seringkali menyakiti, untuk menyikapi hal itu ketimbang menjawab dan menyakiti perasaan sendiri lebih baik untuk tidak menjawabnya dan meresponnya dengan senyuman.
ADVERTISEMENT
Bagian 4 “Membiasakan Diri Tidak Terpengaruh Komentar Negatif”
Kita dalam setiap harinya pasti pernah atau malah sering mendengar komentar negatif yang dilontarkan dari orang terdekat atau bahkan orang yang baru mengenal kita dalam waktu yang singkat, jika kita mendengar sesuatu yang tidak kita setujui, tetapi hal itu tidak layak untuk kita perdebatkan kita bisa mengambil langkah dengan tetap tenang dalam menghadapi hal tersebut tanpa emosi dan mengakhiri percakapan dengan efektif. Pertanyaan yang menjengkelkan misalnya saja seperti “kenapa kau tidak melakukan hal ini?’sangat menyebalkan bukan? Ya, begitulah sekiranya kita harus menyikapi dengan tenang dan berlatihlah untuk menolak dengan tegas dan efektif. Yang penting ada dua hal, kita tidak terluka dan tidak terpengaruh orang lain.
ADVERTISEMENT
Bagian 5 “Cara Menghadapi Orang Kasar dengan Senyuman”
Untuk kita yang seringkali memikirkan pendapat orang lain dan memikirkannya tentu akan sangat melelahkan. Pada judul “ Cara Bersikap Masa Bodoh” dan “Cara Menyampaikan Sesuatu Secara Tersirat”. Cara bersikap bodo amat perlu kita lakukan, mengapa?. Jawabnnya ada pada bagian 5 ini, dari kisah yang disampaikan mengenai baagaimana tindakan yang yang sebaiknya kita ambil dengan bersikap bodo amat dan tidak terlalu memikirkan makna dari apa yang orang ucapkan. Kita harus bisa bersikap bodo amat, kita harus berusaha untuk tidak memikirkan makna dibalik tindakan atau ucapan seseorang karena hal itu akan menghancurkan diri sendiri.
“Cara Menyampaikan Sesuatu Secara Tersirat”, orang-orang yang berucap dengan penuh maksud tersirat seringkali adalah orang yang meledak akibat kekesalan yang kian menumpuk dalam waktu yang lama. Kata-kata tajam seringkali dilontarkan berakibat pada buruknya keadaan. Apabila kekesalan dalam hati kita membuat kita mulai sering melontarkan kata-kata yang tajam dan melukai, sebaiknya kita menghentikan hubungan untuk sementara. Dengan begitu, kita mengakui bahwa kita sama-sama merasa lelah dan sebaiknya memberi waktu kepada satu sama lain.
ADVERTISEMENT
KESIMPULAN
Buku ini sangat baik untuk dibaca, karena cerita yang disampaikan dalam tiap bagiannya menjawab banyak pertanyaan. Mengenai bagaimana cara bersikap dengan orang-orang yang seringkali membuat kita emosi dan dan kelewatan batas. Penyampaian dengan sederhana menjadikan buku ini mudah dipahami, terjemahan bahasa Indonesia yang dipakai juga terbilang apik, ditambah buku ini dicetak dan banyak dibaca oleh penduduk Indonesia ketika sedang masa pandemi, saat banyak orang yang menjadi sensitif. Namun, di sisi lain, buku ini memiliki sedikit kekurangan. Dimana sebaiknya ada beberapa judul cerita di tiap bagian yang bisa berkesinambungan tanpa dipisah oleh bagian satu dan lainnya.