Menteri Agama Pimpin Sidang Isbat

26 Mei 2017 17:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Prosesi Sidang Isbat (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi Sidang Isbat (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Kementerian Agama menggelar sidang isbat untuk menentukan awal Ramadhan 1438 Hijriah, Jumat (26/5). Sidang digelar secara tertutup di Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan (kumparan.com), prosesi sidang sudah mulai digelar sejak pukul 17.00 WIB. Sejumlah perwakilan dari organisasi keagamaan sudah hadir di lokasi, seperti dari PBNU serta dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sidang rencananya akan dihadiri sejumlah pimpinan ormas Islam, MUI, Ketua Komisi VIII DPR RI, perwakilan dari 22 negara-negara sahabat dan sejumlah tokoh Islam. Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin akan memimpin sidang isbat ini.
Prosesi Sidang Isbat (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi Sidang Isbat (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Lukman sempat menjelaskan mengenai tahapan sidang isbat. Sidang akan didahului oleh pemaparan dari Badan Hisab dan Rukyat Kementerian Agama terkait hilal yang diamati di beberapa titik di Indonesia. Menurut dia, terdapat 30 titik pemantauan hilal di seluruh Indonesia.
"Jadi posisi hilal dilihat dari seluruh wilayah di Tanah Air, bahkan dari seluruh penjuru dunia posisi hilal itu seperti apa karena dari situlah nanti akan dijajaki apakah hilal sudah bisa dilihat atau tidak," kata Lukman.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut metode penentuan awal bulan suci Ramadhan dilakukan dengan dua metode yaitu hisab dan rukyat. Metode tersebut seperti diketahui sudah digunakan pemerintah sejak lama dalam menentukan awal puasa.
"Dari metode hisab, posisi hilal itu sudah bisa dihitung dia berada di atas dua derajat dari ufuk. Karenanya dimungkinkan hilal bisa dilihat. Tapi tetap ini sebatas kemungkinan karena didasarkan perhitungan. Nah ini yang harus dikonfirmasi melalui rukyat, penglihatan. Jadi kita berdoa mudah-mudahan di antara petugas yang kami sebar di seluruh titik di Tanah Air ini ada yang bisa melihat hilal itu," sambung Lukman.
Bila hilal terlihat, maka bulan Ramadhan akan dimulai pada hari Sabtu (27/5). Namun apabila tidak, Lukman mengatakan bulan Syaban akan digenapi menjadi 30 hari dan awal puasa akan jatuh pada hari Minggu (28/5) mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kalau tidak ada satu pun yang melihat hilal, maka ya bulan Syaban ini akan digenapkan menjadi 30 hari lalu kemudian 1 Ramadhan baru hari Minggu," kata Lukman.