Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.0
Puan: Radikalisme Harus Dicegah Sejak dari Lingkungan Keluarga
16 Mei 2017 9:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menilai peran keluarga penting untuk menangkal intoleransi dan radikalisme. Hal tersebut disampaikannya di sela-sela kunjungan kerjanya ke Bengkulu dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.
ADVERTISEMENT
"Keluarga sebagai garda utama yang terdepan bisa mengajarkan bahwa intoleransi dan radikalisme itu tidak sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia," kata Puan di Bengkulu, Selasa (15/5).
Pernyataan tersebut juga masih terkait dengan adanya rencana pemerintah untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pembubaran akan dilakukan lantaran HTI dinilai bertentangan dengan ideologi dan konstitusi negara --Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, mengancam ketertiban masyarakat, dan membahayakan keutuhan negara.
"Tentu saja semua ormas atau organisasi yang kemudian menolak atau berlawanan dengan Pancasila itu sudah dikaji lama oleh kementerian terkait, yaitu di bawah koordinasi Pak Menko Polhukam," ujar Puan.
Ia menyebut kementerian yang di bawah koordinasinya akan lebih melakukan pencegahan terkait paham-paham radikalisme dan intoleran. "Di bidang yang ada di bawah koordinasi saya, Menteri Pendidikan, kesehatan dan lain-lain itu juga harus kemudian kami lakukan pencegahan, bahkan kami lihat apakah di setiap kementerian itu sudah mulai terinfiltrasi atau belum? Jadi sebelum kami melihat ke luar, kami harus melihat ke dalam," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Putri dari Megawati Soekarnoputri ini memandang pencegahan radikalisme yang bertentangan dengan Pancasila tidak bisa dilakukan oleh pemerintah seorang diri. "Tapi harus dilakukan secara gotong-royong oleh seluruh elemen bangsa, bahwa ini sudah menjadi satu perhatian kita bagaimana menjaga bangsa ini tetap menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar dia.
Meski demikian, Puan optimistis bahwa bangsa Indonesia akan tetap bisa bersatu dengan mendasarkan pada Pancasila sebagai dasar negara. "Masalah akhlak, budi pekerti dan juga agama menjadi satu-kesatuan dalam membangun Indonesia ke depan. Yang penting Indonesia tetap satu," ujar dia.
Salah satu agenda Puan dalam kunjungan kerja ke Bengkulu adalah untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2017 di Kantor Bupati Seluma. Dalam sambutannya pada acara Hardiknas tersebut, Puan menekankan pentingnya pemahaman Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
ADVERTISEMENT
Baca juga: Riuh Dentang Lonceng Kematian Hizbut Tahrir
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 12:38 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini