Konten dari Pengguna

Metaverse Dinilai Bisa Lebih Berbahaya dari Media Sosial

Tegar Pramulya
mahasiswa Itb ahmad dahlan jakarta
23 Maret 2022 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tegar Pramulya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://media.istockphoto.com/photos/man-wearing-vr-glasses-virtual-global-internet-connection-metaverse-picture-id1360520396?b=1&k=20&m=1360520396&s=170667a&w=0&h=VZ3RNnmaYXT036S4h1nUlyO6JzU1M0NT3r0MwCJrRZA=
zoom-in-whitePerbesar
https://media.istockphoto.com/photos/man-wearing-vr-glasses-virtual-global-internet-connection-metaverse-picture-id1360520396?b=1&k=20&m=1360520396&s=170667a&w=0&h=VZ3RNnmaYXT036S4h1nUlyO6JzU1M0NT3r0MwCJrRZA=
ADVERTISEMENT
Perusahaan teknologi besar sekarang beralih ke virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) untuk menciptakan ruang untuk menampung metaverse. Namun, perdebatan tentang keterbatasan atau lebih tepatnya kerugian dari teknologi baru terus berlanjut. Salah satu perhatian utama adalah bahwa metaverse dapat mengarah pada akhir pepatah dari kenyataan.
ADVERTISEMENT
Dengan mempertimbangkan perdebatan ini, Louis Rosenberg, ilmuwan komputer yang mengembangkan sistem AR fungsional pertama, memperingatkan bahwa AR bisa lebih buruk daripada media sosial. Menurutnya, AR dan Metaverse dirancang untuk menyajikan konten dalam bentuk yang paling natural.
Secara pribadi, Rosenberg mengakui itu cukup menakutkan. Karena AR pada dasarnya akan mengubah setiap aspek masyarakat, dan tidak selalu dengan cara yang baik. Rosenberg mengembangkan sistem AR pertama yang berfungsi penuh Virtual Gear pada tahun 1992 untuk melatih pilot Angkatan Udara AS. Saat itu dia yakin bahwa AR akan segera menjadi pusat dari segalanya, setiap aspek kehidupan. Selain itu, Rosenberg menyebutkan bahwa media sosial memanipulasi realitas pengguna dengan menyaring apa yang boleh dilihat.
Semua pengguna semakin bergantung pada perusahaan yang menyediakan dan memelihara segudang lapisan teknologi yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Dia juga memperingatkan bahwa AR akan menjadi bagian integral dari kehidupan dan bahwa manusia tidak bisa begitu saja melepas kacamata AR dan mengabaikan masalah ini. yang menatap wajahnya. Melepas kacamata AR berarti Anda akan dirugikan secara sosial, ekonomi, dan intelektual.
ADVERTISEMENT
Namun, itu memang menawarkan beberapa jaminan tentang apa yang akan diberikan teknologi. "Jangan salah paham, AR memiliki kekuatan untuk memperkaya hidup kita dengan cara yang luar biasa," kata Rosenberg. "Teknologi ini akan memungkinkan ahli bedah untuk bekerja lebih cepat, pekerja konstruksi, insinyur, ilmuwan akan mendapatkan keuntungan, dan industri hiburan dan pendidikan akan merevolusi." Rosenberg meminta semua orang untuk berhati-hati sekarang. Ia juga mengingatkan bahwa AR dapat dengan mudah digunakan untuk memecah belah masyarakat dan menabur perpecahan di antara manusia.