Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Oleh: Dhita Dewitri
ADVERTISEMENT
Kutipan tersebut adalah salah satu kalimat penuh makna pada buku Shard and Ashes yang saya baca.
Buku yang diterbitkan oleh Mizan Fantasi ini memiliki aura gelap yang mempesona. Bergenre science fiction dengan latar masa depan manusia di ambang kehancuran, buku ini berhasil membuat pembacanya meraskan ketegangan, kesedihan, dan arti dari kebahagian sebenarnya.
Terbit menjadi satu novel, buku ini memiliki 9 cerita yang tidak berkesinambungan. Meski tidak saling bersambung, tetapi kisah-kisahnya memiliki latar yang sama, yaitu masa depan yang gelap.
Selain kisah yang berbeda, buku ini juga ditulis oleh 9 penulis yang berbeda. Salah satunya adalah Veronica Roth, penulis kisah science fiction, Divergent yang sukses dan menjadi salah satu buku paling laris. Tak hanya bukunya, adaptasi filmnya pun selalu ditunggu oleh masyarakat.
Kesembilan cerita ini adalah Hearken yang ditulis oleh Veronica Roth, Branded ditulis oleh Kelley Armstrong, Nackle Of Raindrops ditulis oleh Margaret Stohl, Dogsbody ditulis oleh Rachel Caine, Pale Rider ditulis oleh Nancy Holder, Corpse Eaters ditulis oleh Melissa Marr, Burn 3 ditulis oleh Kami Garcia, Love is A Choice ditulis oleh Beth Revis, dan Masma yang ditulis oleh Carrie Ryan.
ADVERTISEMENT
Meski diselimuti oleh kegelapan, ketegangan dan keputusasaan, setiap kata dan kalimatnya memiliki makna yang mendalam. Meski ada beberapa kalimat disampaikan secara tersirat, tetapi maknanya dapat tersampaikan.
Berikut adalah 3 kalimat penuh makna yang tersurat dalam Novel Shades and Ashes.
1 - “Semua orang mulai paham mengapa pendengar menjadi begitu penting”
Pada kisah Hearken digambarkan bahwa dimasa depan, manusia mampu mendeteksi kemampuan, bakat, sampai kematian seseorang dengan cara memberikan sebuah alat pada sistem pendengaran manusia. Tentu saja, alat ini hanya diberikan kepada anak-anak tertentu yang dinilai memiliki bakat dan kemampuan untuk mendengar.
Salah satunya adalah Darya, anak perempuan itu selalu bertanya mengapa pendengar begitu sangat penting. Setelah menjadi salah satu pendegar, Darya akhirnya mengerti mengapa seorang pendengar sangat penting bagi kehidupan.
ADVERTISEMENT
Meski hanya fiksi, namun cerita ini memberikan kesan yang nyata. Terkadang, seseorang lebih menyukai untuk berpendapat tanpa mau mendengar. Padahal, mendengarkan seseorang mempu menjadikan sebuah kebahagian tersendiri.
2 - “Tidak ada kehidupan yang mudah, ini hanya sulit dengan cara berbeda”
Kutipan itu terdapat di kisah Branded. Dalam kisah tersebut, manusia hidup di dalam banteng untuk menghindari kematian tragis yang disebabkan oleh binatang buas. Tinggal dalam banteng adalah hak istimewa yang tidak didapat semua orang. Oleh sebab itu, peraturan pun sangat ketat sehingga kehidupan yang dijalani menjadi monoton.
Rayne, seorang gadis muda diam-diam membuat rencana dengan temannya untuk keluar dari banteng. Konon, di luar banteng terdapat kelompok yang hidupnya bebas dan penuh tantangan.
ADVERTISEMENT
Ketika akan kabur, Rayne berkata “Tidak ada hidup yang mudah, ini hanya sulit dengan cara berbeda”. Singkat cerita, Rayne mampu keluar melewati banteng dan menemukan kehidupan dengan tantangan berbeda setiap harinya.
Terkadang, kehidupan sangat sulit untuk dijalani. Tak jarang, seseorang ingin menjadi individu lain dengan tujuan kehidupan yang lebih baik. Padahal, belum tentu kehidupan seseorang lebih indah dan sempurna dari apa yang dijalaninya.
Kalimat ini menjadi sebuah pecutan agar terus bertahan, melawan dan menikmati alur kehidupan yang tak jarang menyesakkan.
3 - “Melewati rasa sakit akan menghasilkan kegembiraan yang lebih besar”
Kembali pada kisah Hearken, setiap pendengar diwajibkan untuk menguasai tiga alat musik. Darya memilih untuk menguasai biola, meski jarinya terlalu lembut untuk sebuah biola.
ADVERTISEMENT
Dengan pemikiran “Karena tahu, melewati rasa sakit akan menghasilkan kegembiraan yang lebih besar” ia berlatih dengan seluruh tenaganya sampai ia mampu menguasainya.
Pesan ini menjadi sebuah renungan penting. Tak jarang, kehidupan menjadi sangat berat dan menyesakkan yang mengakibatkan keinginan untuk menyerah.
Namun perlu diingat, ketika sudah mengeluarkan segala usaha yang dibarengi do’a dan kepasrahan, niscaya kesakitan yang sudah terlewati menjadi kegembiraan dan kebahagian tersendiri.
Kisah fiksi ilmiah ini sangat menarik untuk dijadikan hiburan ketika bosan melanda. Meski mengisahkan kehancuran dunia di masa depan, namun pesan-pesan bermakna mampu menjadi renungan untuk kehidupan yang lebih baik.***