Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
"Shay, bentar lagi lebaran lho. Kita belom nyiapin angpao buat ponakan-ponakan, belum juga nyiapin belanja buat hidangan hari raya, lupaaa."
ADVERTISEMENT
"Si dedek setaun lagi TK, tapi cukup enggak, yaa, uangnya? Mana uangnya kepakai terus buat cicilan rumah..."
Suka menemukan kasus-kasus ini di keluarga muda? Bahkan, kamu alami sendiri? Kamu harus hati-hati.
Ini karena hampir 35% pertengkaran antara suami istri dipicu oleh masalah uang. Begitu pemaparan Jacqueline Newman seorang financial expert dalam risetnya. Disadur dari sumber lain, Family & Consumer Issues Forum juga memaparkan hampir 39% pasangan bertengkar karena masalah keuangan.
Nah, oleh karenanya, dalam tulisan kali ini Temali ingin berbagi tips merencanakan keuangan keluarga, khususnya bagi para newlywed couple. Temali sadur artikel ini dari blog.halofina.id.
1. Samakan Persepsi! Mana yang Kebutuhan dan Keinginan
Terdapat tiga perbedaan mendasar antara kebutuhan dan keinginan :
ADVERTISEMENT
(1) Kebutuhan sesuatu hal yang sifatnya wajib dipenuhi, sedangkan keinginan tidak.
(2) Kebutuhan sesuatu hal yang sifatnya tidak bisa ditunda, sedangkan keinginan bisa.
(3) Kebutuhan dorongannya logis, sedangkan keinginan dorongannya emosional.
Diskusikan dengan pasanganmu!
2. Buat Rencana Anggaran Keuangan Bulanan
Rumus sederhana seperti 40/30/30 bisa digunakan sebagai acuan bagi kita saat membuat anggaran keuangan. Artinya 40% penghasilan dialokasikan untuk kebutuhan rutin, 30% untuk kebutuhan bersantai, 30% untuk tabungan dan investasi masa depan.
3. Lakukan Pencatatan dan Evaluasi Anggaran
Pencatatan dilakukan sebagai bagian dari proses evaluasi apakah penggunaan anggaran keuangan sudah sesuai alokasi dan rencana atau tidak.
Jika tidak sesuai itu artinya kita perlu melakukan perencanaan ulang terkait alokasi anggaran, karena dalam aplikasinya mungkin saja terdapat pos-pos alokasi yang perlu disesuaikan nilainya (dikurangi, ditambahkan, atau bahkan dihilangkan dari anggaran).
ADVERTISEMENT
4. Buat Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Banyak yang kelimpungan bingung akan kebutuhan biaya yang besar dalam satu waktu karena tidak ada perencanaan matang sama sekali untuk mempersiapkannya jauh-jauh hari, hasilnya cashflow keuangan berantakan.
Padahal jika disiapkan sejak jauh-jauh hari akan semakin ringan bagi kita dalam mempersiapkan biayanya.
[Penulis: Halofina & Tristi | Editor: Tristi]
--