5 Tokoh Muslim Peraih Penghargaan Nobel
ADVERTISEMENT
Tak semua orang bisa mendapatkan penghargaan Nobel. Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahun kepada mereka yang telah melakukan penelitian luar biasa, menemukan teknik atau peralatan yang baru, dan telah memberikan kontribusi besar ke masyarakat. Penghargaan ini dianggap sebagai penghargaan tertinggi bagi mereka yang mempunyai jasa besar terhadap dunia.
ADVERTISEMENT
Berikut 5 tokoh Muslim yang berhasil meraih penghargaan Nobel, selama 19 tahun terakhir.
1. Shirin Ebadi
Shirin adalah wanita muslim pertama yang mendapat penghargaan nobel. Wanita yang berprofesi sebagai pengacara sekaligus aktivis Hak Asasi Manusia di Iran ini getol dalam memperjuangkan hak-hak wanita dan anak. Berkat perjuangannya, ia menjadi penerima Nobel di tahun 2003 di bidang perdamaian atas jasa-jasanya.
2. Malala Youzafsai
Malala adalah satu dari tiga wanita muslim peraih Nobel Perdamaian sekaligus menjadi peraih Nobel termuda di dunia hingga saat ini. Malala adalah aktivis dan juga advokat yang memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak kurang mampu di Pakistan. Karena sepak terjangnya ini, ia sempat mengalami kekerasan oleh teroris Taliban yang membuatnya mengalami kondisi kritis. Pada 2013, ia berpidato di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menerbitkan buku pertamanya, 'I Am Malala' dan mendapatkan Nobel Perdamaian pada tahun 2014.
ADVERTISEMENT
3. Muhammad Yunus
Muhammad Yunus adalah orang di balik berdirinya Grameen Bank, organisasi mikro finansial dan pengembangan masyarakat di Bangladesh. Kontribusi bank ini adalah bersedia memberikan pinjaman dalam jumlah tertentu terhadap mereka yang kurang mampu tanpa ada jaminan untuk memulai usaha mandirinya. Yunus mendapat penghargaan Nobel Perdamaian pada tahun 2006 atas upayanya mengatasi kemiskinan di negaranya, serta mengembangkan kehidupan sosial dan ekonomi yang lebih baik.
4. Mohammad El Baradei
Baradei mendapat Nobel kategori perdamaian pada tahun 2006. Diplomat asal Mesir ini berjasa atas usahanya mencegah penggunaan energi nuklir untuk kepentingan militer dan memastikan energi tersebut digunakan untuk tujuan perdamaian dan kebaikan umat manusia.
5. Tawakkul Karman
Tawakkul adalah seorang jurnalis sekaligus politikus dan aktivis HAM. Pada tahun 2005, mendirikan kelompok “jurnalis wanita tanpa batas” dan menjadi pemimpinnya. Wanita kelahiran tahun 1979 ini merupakan wanita Arab pertama dan warga negara Yaman pertama yang meraih penghargaan Nobel. Ia mendapatkan Nobel perdamaian di tahun 2011.
ADVERTISEMENT