Bagaimana Caranya Hidup di Indonesia Tanpa Jadi Bahan Gosip Orang Lain?

Konten Media Partner
24 Februari 2020 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi: pixabay.com
Manusia sebagai mahkhluk sosial tentunya tidak bisa hidup tanpa orang lain. Dalam menjalani fungsi sosial, ada banyak kebiasaan baik yang bisa dilakukan oleh kita seperti menolong orang lain, beramah tamah, gotong royong, dan lainnya. Namun, ada juga kebiasaan buruk yang sering muncul disaat kita sedang bersosialiasi yaitu gossip.
ADVERTISEMENT
Kehidupan bermasyarakat di Indonesia memang cenderung lebih dekat dan intim antar warganya ketimbang di negara lain, sehingga tak jarag kita pun merasa perlu untuk mencampuri urusan orang lain. Berawal dari perasaan itulah ditambah tiadanya perasaan bersalah saat menghakimi secara sepihak orang lain, budaya menggosip pun mulai tumbuh.
Lantas bagaimana menghilangkan kebiasaan buruk ini?
Salah satu caranya adalah dengan memfilter orang-orang di sekitar kita dan memiliki pendirian yang kuat.
Psikolog Diah Mahmudah, berkata bahwa setiap manusia memiliki apa yang disebut dengan ego strength. “ego strength itu adalah kekuatan ego dimana setiap manusia bisa memfilter setiap perbuatan yang akan dilakukannya, apakah baik atau buruk.” Ujar Diah.
“saat proses pertimbangan ini, mereka yang ego strength nya kuat, akan memilah memilih perbuatanya, namun sebaliknya, yang ego strength nya lemah, maka ia akan cenderung ikut-ikutan.”
ADVERTISEMENT
kebiasaan menggosip pun biasanya hadir karena pengaruh dari luar (lingkungan), sehingga yang ego strength nya lemah biasanya akan terbawa meskipun jika belum terbiasa akan merasa tidak nyaman saat diawal.
Meskipun tidak mudah karena sudah membudaya, tapi budaya gossip harus sedikit demi sedikit dikikis, atau setidaknya diarahkan ke arah yang positif. Lho, maksudnya gimana?
Mulailah membicarakan topik yang seru saat ngobrol denga teman, alih-alih menggosipi temanmu lainnya yang sedang tidak ada. Karena teman yang baik itu membicarakan di depan kan, bukan di belakang?
Kalau bingung, ada beberapa topik obrolan yang bisa kamu pakai untuk menggantikan kebiasaan gossip. Seperti misalnya kegiatanmu dan lawan ngobrolmu akhir-akhir ini, kondisi politik di Indonesia, jokes Twitter ala-ala kaum rebahan, rencana kalian kedepan, sampai peluang bisnis yang mungkin bisa bersama-sama di realisasikan.
ADVERTISEMENT
Lebih berfaedah, kan?
Intinya, coba tempatkan dirimu di posisi orang lain yang akan kamu jadikan bahan gossip. Tanyakan pada dirimu sendiri, bagaimana rasanya menjadi bahan gossip orang-orang di sekitarmu, terlebih temanmu sendiri, dan apalagi yang dibicarakan adalah hanya “katanya” atau “dengar-dengar” yang belum tentu benar, tentu akan membuatmu sakit hati, kan?
Tentunya, hidupmu akan lebih tenteram saat berhenti gossip karena orang-orang disekitarmu pun akan segan untuk menjadikanmu bahan gossip mereka.