news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Bincang Santai dengan Sri Izzati, Penulis Novel Termuda MURI

Konten Media Partner
15 Mei 2019 9:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto: www.instagram.com/srizzati
zoom-in-whitePerbesar
Foto: www.instagram.com/srizzati
ADVERTISEMENT
Tak banyak dari kita yang sudah menekuni hobi atau bahkan ‘panggilan hati’ dari sejak kecil. Termasuk di antara mereka yang sedikit itu, adalah Sri Izzati. Wanita yang kini berusia 24 tahun, sejak usia 8 tahun sudah hobi dan menekuni kegiatan menulis. Dan di usianya tersebut ia meraih penghargaan dari MURI sebagai novelis termuda.
ADVERTISEMENT
Temali berkesempatan berbincang dengan sosok inspiratif tersebut. Kepada Temali, Izzati menceritakan beberapa hal tentang dirinya yang mungkin belum banyak orang lain ketahui.

Kenapa Izzati memilih pilihan hidup untuk menjadi penulis?

Kayaknya "pilihan hidup" berat sekali ya, bahasanya hehehe. Mungkin perlu diluruskan kalau saat ini saya bekerjanya sebagai UX Writer di GOJEK dan memang kesehariannya adalah menulis, menulis/merancang "percakapan" yang ditemukan di aplikasi. Sehari-hari lainnya untuk saat ini saya menulis sesuka hati, ya itu prosa/puisi/cuitan di Twitter; lebih dengan tujuan untuk senantiasa melatih "otot" nulis supaya senantiasa luwes dan kreativitas jalan terus. Buku saya yang paling recent terbit tahun 2014.
Saya memilih "nulis" tampaknya karena--safe to say--itu adalah passion saya. Katakanlah karena selama 24 tahun saya hidup ini saya sudah dibawa ke banyak tempat-tempat menakjubkan berkat tulisan saya. Intinya: saya sangat menyadari betapa menulis itu bisa membawa banyak manfaat, selain untuk saya sendiri, juga untuk banyak orang. Saya memilih menulis karena saya memilih jalan mana yang bisa mengantarkan saya ke kebermanfaatan.
ADVERTISEMENT

Apa atau siapa yang sering menjadi inspirasi Izzati dalam berkarya?

Banyak banget mungkin ya, kalau didaftar satu-satu? Hehehe. Secara umum inspirasi saya untuk menulis banyaknya datang dari manusia; baik yang dekat di sekitar saya maupun manusia yang mungkin bahkan belum saya kenal.

Bagaimana cara Izzati menyusun langkah-langkah untuk mencapai impian?

Jujur, ini pertanyaan yang kayaknya enggak bisa saya jawab, karena berkaitan ke tipe kepribadian/kecenderungan dari komposisi pikiran saya. Intinya langkah-langkah yang saya ambil itu enggak selalu yang rapi, teratur, terstruktur dan lain-lain. Melainkan itu berkat hidayah-hidayah Allah yang datangnya enggak pernah diduga-duga.
Tapi yang saya tau, dasar dari penentuan langkah ini tampaknya adalah: saya tau apa yang saya mau.
ADVERTISEMENT

Apa inspirasi dan pesan yang ingin Izzati sampaikan kepada generasi muda saat ini?

Banyak sekali! Tiap hari kayaknya bisa kepikiran pesan layanan masyarakat apa yang pengen saya sampaikan ke generasi-generasi muda. Tapi buat konteks menggapai impian ini, mungkin salah satunya adalah: berdamai dan percaya sama proses sendiri. Harus percaya bahwa proses, perjalanan tiap-tiap orang itu sangat personal, dan percaya bahwa apa yang terjadi di perjalanan kita itu InsyaAllah ada makna dan alasannya, dan pasti demi kita bisa jadi/mendapat yang terbaik.
[Penulis : Izzudin | Editor : Nadhira]
---
---
Konten ini bermitra dengan Eduplex Indonesia, co-working space.
Untuk info co-working, virtual office, dan sewa space kantor dengan suasana cozy di pusat kota Bandung, hubungi Mia (085721285233) atau email ke [email protected].
ADVERTISEMENT