Japandi, Gaya Dekorasi Minimalis yang Lagi Tren

Photo: www.heals.com/blog/japandi-design-trend/

Oleh: Alya Hamidatul Sida

Aida Fatiya Rahmah, Mahasiswa

Beradaptasi dengan pandemi, maka tak jarang kita menitikberatkan kata 'nyaman' sebagai unsur yang harus ada selama pandemi. Bagi para Work From Home (WFH) fighter dan pelajar atau mahasiswa yang diharuskan Learning From Home (LFH), nyaman ialah penting agar mendapatkan hasil kegiatan yang maksimal.

Kamar dan ruangan yang nyaman adalah salah satunya. Beberapa mahasiswa memutuskan untuk merombak atau mendekorasi ulang kamarnya saat pandemi. Selain karena menimbulkan rasa nyaman, kamar yang di dekorasi akan menaikkan mood sehari-hari.

Standar mengenai kamar yang nyaman tentunya identik dengan tren tiap tahunnya. Kini, gaya minimalis menjadi tren yang biasanya menggunakan pola sederhana, memaksimalkan ruang terbatas, me-multifungsikan barang, minim furnitur, aksen warna yang tidak terlalu kuat, dan menghadirkan tanaman dalam ruangan.

Dilansir dari dekoruma.id, tren seperti ini marak dikenal dengan Desain Japandi. Japandi merupakan singkatan dari Japanese – Scandinavia yang merupakan kolaborasi dua gaya hidup populer yang dituangkan dalam konsep desain yang simpel, netral, dan kalem.

Dimas Harry Priawan, CEO Dekoruma, menambahkan, "Japandi bisa diterapkan pada gaya hidup dan interior setiap orang, mulai dari pekerja, ibu rumah tangga, hingga desainer interior profesional."

Selain itu, dilansir dari Thenordics.com, menurut Kato Saeko, kurator The Shop di pusat budaya Japan House, London, poin umum bagi Jepang dan Skandinavia adalah bahwa keduanya menyelidiki bagaimana hidup nyaman dengan alam: “Saya merasa kedua budaya tersebut telah berkembang di lingkungan alam yang keras dimana manusia tidak bisa mengontrol. "

Berbicara tentang alam, Saeko berpikir bahwa tren ini menjadi semakin populer karena minat terhadap masalah lingkungan meningkat di seluruh dunia; karena orang ingin "membuat kehidupan sehari-hari sederhana dan berkelanjutan".

Japandi mempunya gambaran yang bagus mengenai perpaduan dua budaya, hal ini dikarenakan tren desain ini sangat menghargai lingkungan dan menganut kenyamanan serta kesederhanaan. Salah satu desainer yang sebelumnya telah mengakui hubungan yang kuat antara dua tempat di dunia ini adalah desainer Denmark Nina Tolstrup, yang telah menelusuri 'Japandi' hingga ke tahun 1950-an.

Desain yang populer diminati karena terkesan memberikan suasana yang rileks ini, banyak dijumpai pada platform pinterest. Pinterest menghadirkan ide-ide dekorasi ruangan ala Japandi yang jadi referensi banyak mahasiswa atau kaum muda dalam mendekor ruangannya. Selain karena mudah diakses sambil bermain handphone, ide-ide di pinterest sangat memanjakan mata.

Setelah mencari ide, biasanya mereka mencari barang lewat e-commerce (toko online) atau toko furnitur offline. Pengerjaaan dekorasi ruangan biasanya diselesaikan dalam waktu seminggu, atau mencicil dekorasi dan furnitur yang diinginkan.

Seperti yang dikatakan Aida, saat di wawancara, “Kalau udah mau rombak kamar emang bakal dikerjain maksimal seminggu, selesai (kalau nggak terkendala biaya). Karena nggak bisa nunda ngedekor, harus sampe selesai banget biar bisa langsung dipakai."

Sama halnya dengan Leni Dwita Sari, mahasiswa, ia menargetkan seminggu untuk merubah ruangan dan mencicil membeli barang sesuai kebutuhan dekorasi. “Kalau lagi pengen merubah tatanan ruangan biasanya seminggu itu buat nyari barang sampai mengimplementasikannya. Tapi kalau untuk mendekorasi saat ada inspirasi baru beli barangnya lagi tergantung kebutuhan,” ujarnya.

Tren mendekorasi kamar membutuhkan persiapan yang disesuaikan dengan kebutuhan sampai menentukan budget. Kini, mewujudkan kamar atau ruangan yang nyaman demi menunjang kegiatan di rumah dapat dilakukan oleh semua orang. Berbagai tren, khususnya Desain Japandi yang sedang marak bisa jadi referensi untuk dekorasi ruanganmu.***