Konten Media Partner

Ospek Online di Tengah Pandemi? Efektifkah?

26 Oktober 2020 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ospek online. Foto: Lapak Komik/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ospek online. Foto: Lapak Komik/kumparan
ADVERTISEMENT
Oleh: Alya Hamidatul Sida
Masih ingkatkah kalian saat Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus) di universitas dulu? Serba-serbi ospek selalu beragam. Dari yang seru-seruan sampai bentak-bentakkan. Namun bagaimana dengan mahasiswa baru (Maba) sekarang?
ADVERTISEMENT
Dengan hadirnya kondisi baru yang menuntut kegiatan dijalankan secara daring, otomatis acara penyambutan Maba akan berbeda dari sebelum-sebelumnya. Baik maba maupun Kakak Tingkat (Kating) tentunya memiliki tantangan tersendiri dalam mempersiapkan hal itu.
Kegiatan Ospek yang lazim dilakukan untuk memperkenalkan segala kegiatan perkuliahan pun perlu melakukan adaptasi baru. Dari konsep hingga jadwal pelaksanaan pun dapat berubah. Walaupun masih memungkinkan dilakukan secara daring, namun akan ada beberapa hal yang missed. Seperti interaksi langsung antara Maba dengan dosen maupun Maba dengan Kating.
Sebagai mahasiswa baru yang masih sangat minim pengalaman terkait proses perkuliahan, tentunya peran senior sangat dibutuhkan. Kegiatan melalui daring yang sudah berjalan enam bulan lamanya sebelum penerimaan mahasiswa baru membuat senior perlu membuat inovasi baru.
ADVERTISEMENT
Seperti yang disampaikan oleh Firyal Fadhilah, pantia ospek mahasiswa baru Jurusan Jurnalistik UIN Bandung, “Kegiatan orientasi kami siasati dengan masuk grup whatsapp maba dan follow Instagram maba. Itu mungkin beberapa yang bisa dilakukan untuk saat ini. Selain itu, kami juga mengadakan acara perkenalan melalui zoom,” ujarnya.
“Untuk ospek yang sifatnya offline, tetap akan dilaksanakan secara offline hanya waktunya saja yang diundur,” tambahnya.
Firyal merasa, lebih baik ospek mahasiswa baru tetap dilaksanakan offline meskipun waktunya diundur. Firyal khawatir urgensi ospeknya tidak tersampaikan dan penyajiannya tidak sesuai seperti salah satu ospek perguruan tinggi di aplikasi zoom yang sempat viral kemarin.
Sebelum melaksanakan ospek offline tersebut, senior dapat memberikan informasi melalui grup whatsapp, juga sebagai tempat mahasiswa baru berkenalan dan bertanya tentang apapun yang mereka ingin ketahui.
ADVERTISEMENT
Bagi Firyal, ospek menjadi sarana terpenting bagi senior juga mahasiswa baru. Selain sebagai ajang berkenalan, ospek juga menjadi langkah awal mengenal jurusan yang telah dipilih mahasiswa baru. Ospek menjadi gambaran kegiatan perkuliahan kedepannya. Maka dari itu, mahasiswa baru tetap harus mengikuti kegiatan tersebut secara offline.
Selain itu, Lina Nurfadilah, mahasiswa baru angkatan 2020 menyampaikan tantangan yang harus ia hadapi sebagai mahasiswa baru. Selain interaksi sosial yang terhambat, ia juga menjelaskan tentang terhambatnya informasi dan materi yang disampaikan karena kendala sinyal.
“Kerugian dari kegiatan daring ini seperti pemaparan materi yang tidak optimal dari dosen kepada mahasiswa, lalu ada beberapa dosen yang sulit dihubungi," ungkap Lina. Bagi mahasiswa yang tinggal di daerah seringkali sulit untuk mendapatkan sinyal, jadi harus mencari tempat yang ada sinyal. Dari segi kuota pun cukup besar yang terpakai apabila setiap hari pembelajaran via zoom atau google meet.
ADVERTISEMENT
Berbagai hambatan nampaknya tidak menghalangi Lina untuk tetap menjalin interaksi dengan teman-teman barunya. Lina mengadakan pertemuan baru bisa dilakukan sesuai domisilinya masing-masing.
Seperti Lina yang berdomisili di Ciamis melaksanakan pertemuan dengan mahasiswa baru lainya yang bekerja sama dengan Orda (Organisasi Daerah) Tasik sendiri. Sedangkan untuk pengenalan teman satu kelas biasanya diadakan diskusi di zoom pada saat sedang tidak ada tugas.
Tentunya, Lina berharap pandemi ini cepat berakhir agar dapat bertemu dengan teman-teman barunya, mengikuti proses belajar mengajar dengan normal, dan dapat interaksi langsung dengan teman, kating, serta dosen.
“Harapan saya kedepan tentu saja ingin corona ini segera berakhir, sehingga aktivitas dapat berjalan normal kembali,” ujar Lina.***