Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Dua minggu yang lalu, Temali ngadain sesi kelas online di Whatsapp. Temanya soal ketika kita dihadapkan dengan dua 'jalan ninja', mau lebih milih hidup berlandaskan passion - atau hidup berlandaskan pemenuhan saldo dulu.
ADVERTISEMENT
Kami milih Ardhi Rasy Wardhana, yang dulu saya kenal saat jadi Presiden Kabinet Mahasiswa (KM) ITB di 2017 - mewakili kubu passion. Mungkin karena saya kenalnya pas doi jadi presiden dan lagi kelihatan idealis-idealisnya, jadi kupikir Ardhi cocok nih jadi pembicara. Kini, Ardhi lagi mengelola kedai kopi di Samarinda, Cultuur Volk.
Untuk kubu saldo, secara spontan kami milih Shiddiq Azis, si kawan entrepreneur yang jadi langganan kolabnya Temali.
Shiddiq ini emang unit bisnisnya bervariasi, sehingga temen-temen Temali suka bilang Shiddiq ini 'palu gada (apa lu butuh gue ada)' banget orangnya. Kemana duit lagi muter, Shiddiq siap buat take a role on it. Bisnisnya mencakup e-commerce pertanian, penyediaan gudang, bakso suki, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Ternyata, pas denger pemaparan dari Ardhi dan Shiddiq, mereka nggak secara ekstrem membedakan passion dan kebutuhan saldo dalam kehidupan mereka.
Ardhi, gimanapun juga menganggap bahwa 'tuntutan' saldo dalam kehidupannya merupakan tantangan tersendiri untuk diseimbangkan dengan passion-nya. Kopi dan pertambangan berkelanjutan adalah passion-nya. Tapi tentunya perlu dipikirin juga dong gimana dua bidang itu bisa menghidupi dirinya.
Ardhi menyampaikan konsep Ikigai. Semacam metode untuk nyari What you are good at, what you like, what you can be paid for, what the world needs. Metode yang sering banget gaungnya saya denger, tapi sezuzurnya belum terlalu saya ulik.
Shiddiq, yang punya jiwa cair untuk menjadikan ragam bidang ia minati dan gali sebagai 'ladang duit' - rupanya punya idealisnya tersendiri. Shiddiq ingin agar ragam unit bisnisnya bisa memberikan kebermanfaatan baik bagi konsumen, timnya, maupun orang-orang yang bekerjasama dengannya.
ADVERTISEMENT
Hal lucu yang saya dengar dari paparannya, "Gimana mau nolong masyarakat kalau tetep gayanya anak indie." Nggak begitu tepat sih karena mau gaya indie atau gaya bapak-bapak grup WA itu sih pembawaan orang, hahaa. Tapi di sini yang patut digarisbawahin adalah komitmen Shiddiq buat memberdayakan masyarakat.
My Stands
Dalam memilih jalan hidup, terus terang saya banyak di-drive dengan apa yang menjadi passion. Hingga sekarang pun.
Pertama, rasanya sangat hampa ketika ada di lingkungan atau aktivitas dimana tidak beresonansi dengan saya (memang ada tipe-tipe orang seperti ini). Kedua, mungkin karena dalam hidup saya, tidak pernah ada kondisi darurat, orang tua tidak berharap saya menyisihkan pendapatan saya pada mereka.
Namun sungguh naif jika hanya berpikir soal passion, tapi tidak memiliki skill buat survival. Saya harus siap-siap dong, jika saya suatu saat diandalkan pula dalam proses pencarian cuan :').
ADVERTISEMENT
Maka dalam merintis Temali pun, yang saya pikirkan adalah unit bisnis apa yang bisa saya rintis untuk jadi mesin penghasil duit (cash cow)? Jenis bisnis lain apa yang bisa saya rintis agar kelak menjadi passive income saya? Bagaimana memonetisasi passion?
Semua paling tidak untuk menjaga tetap tersedianya pundi-pundi keuangan, dalam masa-masa suram. Apalagi resesi ekonomi kata pakar lagi di depan mata kan, gaes? Ehe.
Akhirul kalam, tapi ada satu slide Ardhi yang menurut saya yang nyambung bener sama apa yang jadi nilai hidup saya:
Karena apa-apa yang Allah kasih, baik itu potensi-potensi kita, minat-minat kita, wawasan kita, jaringan kita, kejadian-kejadian dalam hidup kita, bahkan manis paitnya kehidupan kita - adalah clue dariNya untuk menjalani hidup sesuai apa yang Allah spesifik inginkan dari masing-masing kita. :)
ADVERTISEMENT
"Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." QS. At-Tagabun:11