Rama Royani: Pelopor Talents Mapping di Indonesia

Konten Media Partner
9 September 2019 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Foto: Rama Royani Pelopor Talents Mapping di Indonesia liputan6.com
Menyadari bahwa setiap orang memiliki potensi serta bakat yang berbeda-beda adalah salah satu cara kita untuk bisa lebih bijaksana dan mengelola sumber daya manusia dengan baik.
ADVERTISEMENT
Setelah mengetahui potensi dan bakatnya, individu-individu yang tergabung dalam sebuah kelompok bisa dikelola dengan baik sehingga menghasilkan kinerja yang memuaskan.
Ironisnya, masih banyak orang yang enggan mencari tahu apa yang menjadi potensi dan bakatnya serta mengenal dirinya sendiri. Berdasarkan info dari tokoh bakat individualization kita kali ini, 93% orang di dunia bekerja tidak sesuai bakatnya. Hal yang amat sangat disayangkan bukan?
Hal ini terjadi karena calon karyawan tidak mencari pekerjaan yang sesuai dengan potensi dan bakatnya. Selain itu, perusahaan juga tidak mau repot-repot mencari tahu potensi dan bakat calon yang karyawannya.
Padahal, bekerja sesuai passion dan bakat membuat seseorang lebih cenderung terhindar dari stres kerja karena enjoy dengan apa yang dikerjakannya. Lebih produktif dan berminat untuk selalu meng-upgrade diri sesuai bidangnya. Hal tersebut akan menjadi keuntungan bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Foto: https://www.facebook.com/abahrama.royanoi/photos
Rama Royani – atau yang biasa disapa Abah Rama – adalah seseorang yang concern dengan potensi dan bakat manusia. Ia yakin bahwa setiap manusia itu unik dan memiliki sisi spesialnya masing-masing.
Mantan direktur lima perusahaan ini menjadi pelopor Talents Mapping di Indonesia. Talents Mapping adalah ilmu yang memetakan bakat setiap pribadi ke dalam 34 daftar tema bakatnya.
Menurut Abah Rama, ada dua sumber bakat manusia yaitu panca indra dan sifat. Terdapat miskonsepsi di tengah masyarakat yang menganggap bahwa bakat hanya seperti kelebihan panca indra yang dimiliki seseorang.
Misalnya seperti jago memasak, jago olahraga, jago menari, dsb. Padahal, sifat positif seperti senang memimpin, mengajar, mendengarkan, dan sebagainya pun termasuk bakat juga. Namun, terkadang potensi ini terabaikan sehingga potensinya tak bisa dioptimalkan.
ADVERTISEMENT
Foto: https://www.facebook.com/abahrama.royanoi/photos
Dalam istilah Abah Rama, kekuatan akan muncul jika memenuhi apa yang beliau sebut sebagai 4E, yaitu Enjoy, Easy, Excellent, dan Earn. Keempat E tersebut harus terpenuhi jika ingin memunculkan kekuatan dalam diri seseorang.
Nah, jika kita sudah mampu memetakan bakat kita, kita akan diarahkan untuk mengkategorikan diri kita sesuai panduan yang diperoleh dari hasil penelitian Abah Rama secara intensif, yaitu Talents Mapping.
Dengan Talents Mapping, Abah Rama berharap bisa membantu banyak orang menyadari dan mengetahui apa yang menjadi bakat dominannya. Sehingga, mereka mampu mencapai potensi dan kinerja yang maksimal.
Ia berharap, di usianya yang sudah tidak lagi muda, Talents Mapping menjadi warisan darinya kelak bagi generasi-generasi di Indonesia selanjutnya.
ADVERTISEMENT
[Penulis: Izzudin | Editor: Nurul]