Selain Timbul Jerawat, Ada Dampak Lain untuk Pecinta Boba

Konten Media Partner
6 Februari 2020 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Photo: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Photo: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Siapa yang suka boba? Seberapa sering kamu mengonsumsi boba dalam satu minggu?
ADVERTISEMENT
Minuman asal Taiwan ini masih hits banget di Indonesia. Berbagai jenis merk bermunculan dan menambah semarak persaingan usaha. Selain itu, semakin banyak pula varian rasa yang disuguhkan. Mulai dari hazelnut choco, pure coco, brown sugar fresh milk, sampai jasmine milk tea dan yang lainnya, kamu diberikan banyak pilihan yang sangat menggoda.
Kamu bisa temukan kedainya dimanapun kamu pergi. Mau itu di jalan, sekolah, kantin kampus, kafe, restauran, menu minuman satu ini sekarang ada dimana mana! Sayangnya, kesadaran akan gizi pada minuman ini masih minim. Setiap sedot rasa manis dan kenyalnya boba yang dimakan, ada bahaya yang mengintainya, lho!
Pakar diet Kong Wan Fei bahkan menjelaskan jika, dalam satu cup bubble tea dalam teh nya saja sudah mengandung 370 kalori, dan boba yang ditambahkan sekitar 150 kalori. Jadi, dalam satu cup bisa mengandung 520 kalori. Belum lagi, dalam satu cup biasanya ditambahkan 20 sendok gula, padahal orang dewasa disarankan hanya mengkonsumsi paling banyak 8 sendok gula. Waduh! Takut diabetes nggak, sih?
ADVERTISEMENT
Melansir dari situs The Daily Mail, bubble tea merupakan salah satu bahan makanan yang ternyata berbahaya jika dikonsumsi terlalu sering. Bubble tea atau yang juga disebut boba dalam bahasa China umumnya direbus dengan air gula yang akan membuat rasanya tampak manis.
Penambahan gula ini yang ternyata bisa meningkatkan kalori dari bubble tea. Dalam satu sajian boba, terdapat 38 gram gula. Akibatnya, jika terlalu sering mengonsumsinya, risiko diabetes di usia muda pun akan meningkat.
Selain itu, boba juga bisa memicu kenaikan berat badan dinilai tinggi kalori. Perlu kamu ketahui, orang dewasa sehat hanya membutuhkan 1800-2000 kalori per hari. Jadi, mengonsumsi segelas bubble tea sudah memenuhi 25% asupan kalori harianmu. Padahal, setelah mengonsumsi teh kekinian ini, biasanya kamu tetap akan makan berat dan mengonsumsi cemilan lain, kan? Jadi, masuk akal bila berat badanmu cepat naik bila sering minum minuman ini. Terlebih jika sedang diet, boba tidak akan membantu proses penurunan berat badan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Health Essential juga mengatakan jika boba bisa menyebabkan jerawat. Para perempuan harus berhati-hati nih. Tingginya kandungan gula, tapioca, dan laktosa bisa berbahaya pada pencernaan jika dikonsumsi terlalu banyak. Sebaiknya hindari minum bubble tea secara berlebihan.
Boba yang memiliki rendah kandungan nutrisi, termasuk serat. Itulah alasannya mengapa mengonsumsi minuman kekinian ini terlalu sering bisa memicu sembelit.
Salah satu bukti boba sangat berbahaya bisa dilihat langsung dari kejadian yang pernah menimpa seorang remaja perempuan asal Cina. Melansir dari situs Asia One, ia mengalami sembelit selama lima hari karena terlalu banyak minum bubble tea. Ia juga mengeluh sakit perut sehingga tidak bisa makan.
Pemeriksaan tomografi terkomputerisasi (CT) menunjukkan terdapat bayangan bola tak biasa di perut remaja tersebut. Diduga, itu adalah boba yang tak bisa dicerna oleh tubuh dengan baik lantaran jumlahnya terlalu banyak. Dengan demikian, kita tentu harus waspada sebelum mengonsumsi boba agar dampak buruk tidak menimpa.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai isu kesehatan lain yang pernah dikaitkan dengan minuman manis kekinian. Contohnya, bola-bola kenyal pada bubble tea dikatakan bisa memicu kanker karena mengandung polychlorinated biphenyls (PCBs). PCBs termasuk senyawa karsinogen (pemicu kanker). Namun, ternyata rumor ini tak terbukti kebenarannya.
Tidak hanya itu, bubble tea juga pernah dilaporkan mengandung bahan kimia DEHP (di(2-ethylhexyl) phthalate). Bahan kimia ini berfungsi untuk meningkatkan warna dan tekstur produk. DEHP terbukti dapat menurunkan tingkat kesuburan dan pertumbuhan pada hewan. Meski demikian, hal ini juga belum terbukti pada manusia.
Photo: Shutterstock
Tips meminimalkan risiko kesehatan karena minum boba
Bagi pencinta bubble tea, menghentikan konsumsi minuman ini secara total mungkin sulit. Oleh karena itu, sejumlah tips berikut bisa kamu lakukan agar mengurangi tingkat risiko yang tidak baik untuk kesehatan kamu.
ADVERTISEMENT
Intinya, Boba tak memiliki nutrisi apapun yang baik bagi kesehatan. Hal tersebut pada dasarnya, boba hanyalah karbohidrat yang minim mineral atau vitamin dan bahkan serat. Jadi, kamu harus mulai mengurangi konsumsi boba untuk menyayangi tubuh. Kalo bukan kamu sendiri, siapa lagi?***
ADVERTISEMENT
[Penulis: Risky Aprilia]