Fenomena Situationship Menurut teman kumparan: Romantis Tapi Arahnya Gak Jelas

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
28 Oktober 2025 16:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Fenomena Situationship Menurut teman kumparan: Romantis Tapi Arahnya Gak Jelas
Fenomena situationship ramai dialami anak muda masa kini. Bagaimana pendapat teman kumparan terhadap situationsip? Simak opini mereka berikut ini.
teman kumparan
Ilustrasi situationship. Foto: interstid/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi situationship. Foto: interstid/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Di zaman sekarang, hubungan romantis nggak lagi sehitam-putih teman atau pacaran. Anak muda kini punya banyak jenis hubungan, salah satunya situationship.
ADVERTISEMENT
Menurut Very Well Mind, situationship adalah hubungan romantis tanpa komitmen. Jadi, pasangan situationship bakal ngelakuin hal-hal yang umum dilakukan orang pacaran, kayak kencan, sleep call, dan lain-lain, tapi status keduanya tetap single alias jomblo.
Keterikatan semacam ini, tuh, bikin banyak pelakunya jadi gelisah, bahkan nggak sedikit yang akhirnya stres sendiri. Hal ini dijelaskan psikolog Susan Albers, PsyD dalam laman Cleveland Clinic.
"Otak kita sangat menyukai kejelasan," terang Dr. Albers. "Otak kita cenderung menyukai hitam dan putih, sehingga area abu-abu ini (situationship) bisa sangat sulit diproses dan bahkan dapat menimbulkan kecemasan."
Sejumlah teman kumparan mengungkapkan pernah mengalami situationship. Mau tahu perasaan mereka saat menjalin keterikatan abu-abu itu? Yuk, simak pengalamannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT

Fenomena Situationship Menurut teman kumparan

Ilustrasi situationship. Foto: Amnaj Khetsamtip/Shutterstock
teman kumparan Ardi Nugraha (25) mengaku pernah menjalin situationship saat kuliah. Menurutnya, hubungan tanpa komitmen ini terasa seru banget, tapi hanya di awal.
Lama-kelamaan, ia jadi bingung sendiri dengan hubungan itu. Apalagi ekspektasi pasangannya terhadap hubungan yang dijalin juga udah mulai beda.
“Dari situ aku belajar, kalau hubungan tanpa arah itu cepat atau lambat bakal bikin salah satu tersakiti,” tutur Ardi.
Meski yakin situationship hanya bikin sakit hati, tapi Ardi nggak memandang jenis hubungan ini sebagai sesuatu yang salah. Menurutnya, sah-sah aja kalau ada yang pengin mencoba situationship, asalkan sadar dengan konsekuensinya.
teman kumparan Fanny Putri (23) juga mengungkapkan pernah mengalami situationship. Alur ceritanya nggak jauh berbeda dengan Ardi, yakni manis di awal tapi pahit di akhir.
ADVERTISEMENT
Fanny mengaku perasaannya semakin galau saat udah mulai baper, tapi dia nggak bisa nuntut apa-apa ke pasangan karena mereka gak punya komitmen. “Rasanya tuh kayak digantung antara harapan dan realita,” ucapnya.
Ilustrasi situationship. Foto: Mongta Studio/Shutterstock
Karena pengalaman itu, Fanny akhirnya sadar bahwa setiap hubungan sebaiknya diawali dengan kejujuran dan ekspektasi yang benar di awal. Selain itu, nggak usah ragu untuk minta kejelasan pada gebetan biar nggak terjebak situationship.
“Kalau udah mulai nyaman tapi belum jelas, mending langsung ngomong aja ‘kita ini apa?’. Kalau dia gak bisa kasih kejelasan, ya berarti bukan orang yang tepat buat diperjuangin,” ujarnya.
Sementara itu, teman kumparan Anindya (24) beranggapan bahwa situationship termasuk hubungan yang gak sehat. Soalnya, pasangan yang menjalaninya sebenarnya hanya takut kehilangan dan nggak benar-benar bahagia.
ADVERTISEMENT
Karena itu, dia berpesan untuk lebih baik meninggalkan hubungan tanpa arah itu, apalagi kalau kamu lebih sering ngerasa sedih ketimbang bahagia.
“Kadang cinta bukan soal bertahan, tapi soal berani melepaskan yang tidak pasti,” pesan Anindya.
Nikmati serunya sharing hal-hal seru dengan ribuan teman baru di komunitas teman kumparan. Klik kum.pr/temankumparan