Jenis-Jenis Maraton Berdasarkan Panjang Lintasannya

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
3 November 2023 7:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi lari maraton. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi lari maraton. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Maraton adalah lomba lari jarak jauh yang biasanya diadakan di jalan raya. Jenis-jenis maraton dibedakan berdasarkan panjang lintasannya.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Very Well Fit, diperlukan persiapan fisik maupun mental yang optimal sebelum mengikuti lomba maraton. Terdapat beberapa persiapan dapat bisa dilakukan, seperti melakukan pemanasan dan pendinginan, mengelola stres dan rasa cemas, serta memilih pakaian yang nyaman digunakan.
Selain itu, pelari juga disarankan untuk memilih jenis maraton dengan jarak yang sesuai dengan kemampuannya. Pemula mungkin bisa memulainya dengan ikut maraton 5K. Jika sudah terbiasa, kamu bisa meningkatkannya ke maraton 10K hingga ultramarathon.

Jenis-Jenis Maraton

Ilustrasi jenis-jenis maraton. Foto: Unsplash
Seperti yang disebutkan, jenis-jenis maraton dibagi berdasarkan panjang lintasannya. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Lari 5K

Dikutip dari Mentor My Run, lari 5K adalah lari sejauh 3,1 mil atau sekitar 5 km. Jarak ini dinilai ideal bagi pemula yang belum pernah mengikuti maraton karena tidak terlalu jauh sehingga masih terbilang cukup mudah dilakukan. Persiapannya pun tidak memakan waktu lama, yaitu berkisar antara 4-8 minggu.
ADVERTISEMENT

2. Lari 10K

Setelah berhasil menyelesaikan lari 5K, kamu bisa mencoba jenis maraton berikutnya, yaitu lari 10K sejauh 6,2 mil atau 10 km. Agar lebih maksimal, pelari disarankan untuk mempersiapkan fisik dan mental selama 8-12 minggu.

3. Half Marathon

Half marathon adalah lomba lari jarak menengah yang panjang lintasannya mencapai setengah dari panjang lintasan full marathon. Jarak yang ditempuh dalam lari half marathon adalah sepanjang 13,1 mil atau 21,1 kilometer.
Dijelaskan dalam laman Marathon and Book, half marathon biasanya dijadikan sebagai latihan sebelum mengikuti lomba full marathon. Melalui latihan ini, pelari dapat mengetahui kebutuhan bahan bakar dan kecepatan yang mereka perlukan saat berlari full marathon nantinya.
ADVERTISEMENT

4. Full Marathon

Ilustrasi lari maraton. Foto: Unsplash
Ini adalah jenis maraton yang paling utama dengan panjang lintasan mencapai 26,2 mil atau 42,2 km. Umumnya, pelari profesional membutuhkan waktu 2 jam lebih untuk menyelesaikan jenis maraton ini. Sedangkan, pelari pemula memerlukan waktu yang lebih lama, yaitu sekitar 8 jam.
Full marathon sangat menguras tenaga dan berisiko menyebabkan kelelahan mental. Karena itu, dibutuhkan persiapan yang sangat matang untuk mengikutinya.
Ada banyak persiapan full marathon yang dapat dilakukan. Kamu bisa memulainya dengan latihan lari sejauh 5-20 km setiap minggunya. Jika sudah terbiasa, tambahkan jarak tempuhnya hingga 40 km per minggu.
Selain itu, pelari juga disarankan untuk melakukan olahraga lain untuk melatih fisiknya. Misalnya senam, pilates, yoga, bermain yoga, dan pergi ke gym untuk melatih otot sebelum lari. Persiapan lari maraton biasanya memakan waktu antara 12 sampai 20 minggu lamanya.
ADVERTISEMENT

5. Ultramarathon

Jika merasa semakin tertantang setelah mengikuti full marathon, mungkin kamu bisa melakukan ultramarathon. Ultramarathon adalah jenis maraton dengan jarak lebih jauh dari full marathon, yaitu mulai dari 50 km hingga 160 km atau lebih.
Tidak seperti maraton yang dilakukan di jalan raya beraspal, ultramarathon sering kali melibatkan medan yang lebih menantang, misalnya pegunungan atau gurun. Ini bertujuan untuk menguji daya tahan dan ketangguhan mental para peserta.
Latihan untuk ultramarathon tentu sangat memakan waktu dan menguras mental kamu. Jadi, pastikan kamu sudah memiliki rencana latihan yang terstruktur agar lebih maksimal menghadapi lomba lari satu ini.
(ADS)