news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

kumparanTALK: Travel The World With Baby

teman kumparan
Ayo gabung ke komunitas teman kumparan!
Konten dari Pengguna
26 Maret 2020 11:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari teman kumparan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nila Tanzil saat traveling bersama buah hati. Foto: Instagram/@nilatanzil
zoom-in-whitePerbesar
Nila Tanzil saat traveling bersama buah hati. Foto: Instagram/@nilatanzil
ADVERTISEMENT
Pergi traveling bersama anak ternyata tidak seseram yang dibayangkan, loh. Traveling bisa menjadi momen yang dapat membangun hubungan orang tua dengan anak, menciptakan momen seru bersama mereka, dan masih banyak manfaat lainnya. Lalu, bagaimana caranya supaya orang tua dapat mempersiapkan dengan baik momen traveling bersama anak?
ADVERTISEMENT
kumparanTALK Travel berkesempatan melakukan diskusi bersama Nila Tanzil, Founder @TravelSparksID, penulis, sekaligus travel blogger. Faktanya, Nila sudah traveling bersama anak sejak buah hatinya berumur 3 bulan. Seperti apa tips dan trik membawa anak saat traveling ala Nila Tanzil yang dibagikan kepada teman kumparan? Simak rangkumannya di bawah ini.
kumparanTALK Travel. Foto: dok. kumparan
Tanya: Minimal usia berapa anak bisa dibawa traveling?
Jawab: Aku sudah ajak Sienna traveling sejak dia umur 3 bulan. Langsung darat, laut, udara. Lalu setiap bulan dia selalu ikut aku traveling ke mana-mana karena pada saat itu aku nggak mau putus kasih ASI buat anakku. Di usianya yang belum menginjak 2 tahun, Sienna udah 11x ke Flores, loh. Seru sekali bawa anak traveling dengan kita. Tentunya aku persiapkan kebutuhan anak dengan baik, seperti diapers, makanan camilan bayi, dan mainan supaya anak nggak gampang bosan. Cerita lengkapnya bisa dilihat di blog nilatanzil.com.
ADVERTISEMENT
Tanya: Kira-kira destinasi yang ramah anak dimana saja ya, mbak?
Jawab: Destinasi ramah anak di Indonesia ada banyak sih. Bali, terutama, karena banyak pilihan dan mudah akses kemana-mana. Yogyakarta juga oke untuk jadi pilihan. Selain itu, ke Tanjung Puting di Kalimantan juka oke, asalkan selalu oleskan obat anti nyamuk ke anak. Aku juga sudah pernah bawa Sienna ke Raja Ampat, yang terpenting selalu oleskan obat anti nyamuk.
Tanya: Jika kita memesan layanan khusus ketika berpergian naik pesawat dengan membawa bayi, apakah dikenakan biaya tambahan?
Jawab: Anak dari bayi hingga umur dua tahun justru nggak bayar tiket pesawat, hanya bayar pajak saja. Muraaah! 🙂
Tanya: Apakah penggunaan basinet buat baby berguna? Karena biayanya lumayan mahal. Lalu apa saja yang harus disiapkan selama di pesawat supaya bayi 11 bulan tenang dan anteng dengan perjalanan terbang 7-8 jam?
ADVERTISEMENT
Jawab: Penggunaan basinet nggak bayar kok. Malah kalau kita traveling sama bayi, kita kan tetap harus nulis nama anaknya, umurnya, jadi kalau kita traveling sama bayi itu bahkan biasanya ada paketnya (untuk long haul flight). Nanti akan dikasih basinet, diapers, makanan bayi, dan mainan.
Lalu persiapan supaya bayi 11 bulan anteng dan tenang selama di pesawat:
Oya, untuk para moms yang masih bawa balita, kan kita harus tetap bawa susu nih. Namun botol susunya kan harus tetap steril, jangan ragu untuk minta bantuan ke pramugari buat sterilkan botol susu yang dibawa. Aku sering banget minta bantuan ke pramugari untuk cuci botol susu Sienna sebelum dipakai, misalkan minta tolong untuk dibilas dengan air panas. Pokoknya, jangan segan-segan untuk minta tolong ke pramugari.
ADVERTISEMENT
Tanya: Persiapan apa yang harus dilakukan saat membawa balita perjalanan jauh selama setengah hari dengan menggunakan mobil?
Jawab: Yang bisa disiapkan itu seperti mainan favorit, cemilan favorit, buah-buahan yang dia suka, musik anak-anak, dan buku anak.
Tanya: aman nggak ya bawa anak usia 3/4 tahun ke Universal Studios? Atau Legoland?
Jawab: Aman kok. Malahan umur segitu pasti senang banget diajak ke sana. Mereka akan suka kalau diajak ke amusement park, seperti Disney World karena kan mereka masih berpikir karakter Disney itu asli. Jadi pasti seru banget sih, dan di situ kita bisa memaksimalkan imajinasi mereka dengan fantasi yang disuguhkan. Kalau sudah besar kan mereka pasti sudah tahu ya, jadi balita itu memang lebih cocok dibawa ke tempat-tempat yang bisa mengasah imajinasi mereka.
ADVERTISEMENT
Tanya: Saya baru saja membawa balita traveling ke LN. Quality time-nya dapat banget. Tapi nggak bisa belanja, hehe. Ada tips and triknya nggak ya biar tetap bisa belanja walaupun traveling dengan anak?
Jawab: Anaknya umur berapa? Kalau untuk balita, sebenarnya waktu belanja itu bisa disiasati ketika waktu tidurnya mereka. Apalagi kalau anaknya masih bayi, jam tidurnya kan masih banyak ya. Aku sering banget pas-pasin jam belanja dengan jam tidurnya Sienna. Dia akan aku taruh di stroller, setelah dia tidur, aku shopping deh. Aman, lumayan kan dapat waktu sekitar 2 jam. Nah kalau anaknya sudah besar, diajak belanja bareng aja, terus kasih pengertian misalnya, “Mami mau belanja dulu ya, nanti kalau kamu mau beli mainan boleh, tapi harus sabar tunggu mami belanja.”
ADVERTISEMENT
Tanya: Anakku usia 3thn. Terus kalau pas lagi jalan, jarang tidur siang dan kalau belanja ke tempat yang nggak ada mainannya kadang suka agak gelisah anaknya. Sebenarnya sih aku emang udah tau pasti kalau sama anak kurang waktu belanjanya.
Jawab: Ya kalau kayak gitu, memang waktunya terbatas ya. Kalau pengin banget shopping, anaknya dibelikan mainan dulu saja. Terus habis itu baru kita bisa belanja dengan tenang karena dia sibuk dengan mainan barunya.
Tanya: Dilema traveling, antara ngumpulin konten dan menikmati traveling, seringkali salah satu harus mengalah. Nah sekarang ditambah bawa baby. Gimana tuh handlingnya?
Jawab: Aku mau tanya deh, memangnya traveling untuk ngumpulin konten? Ya jangan dong, justru tujuan traveling dengan anak itu kan tujuannya untuk bersenang-senang dengan anak, untuk bonding, spend quality time. Jadi kalau untuk ngumpulin konten hanya bonus atau sampingan. Kalau aku upload Instagram juga maksimal satu. Jadi jangan sampai agenda ngumpulin konten itu jadi agenda utama, itu hanya bonus saja. Enjoy your holiday as much as you can with your kids.
ADVERTISEMENT
Tanya: Aku mau nanya nih, Mbak Nila punya pengalaman nggak ketika bawa anak traveling, tetapi dipersulit sama travel atau bandara nya? Ada tips & trik nya nggak buat menghadapi itu?
Jawab: Pernah banget. Jadi waktu itu aku mau traveling berdua doang nih sama Sienna, dari Belanda mau ke Turki. Ternyata di imigrasi Belanda itu aku ditanyain, ini suaminya mana? Pada saat itu aku jawab suamiku nggak ikut. Lalu aku ditanya lagi sama petugas imigrasinya, “apa yang bisa membuktikan kalau dia ini anak kamu?”. Nah loh, jadi aku disuruh kasih liat akta lahirnya Sienna plus surat dari suami yang mengizinkan aku bawa Sienna saat traveling. Yang mereka takutkan itu aku bawa kabur Sienna tanpa persetujuan suamiku. Nah terus kan aku nggak bawa apa-apa, bingung kan ini gimana. Intinya petugas imigrasi itu nggak akan mengizinkan aku keluar dari Belanda karena nggak ada bukti-bukti yang diminta tadi. Tapi akhirnya aku nunjukkin KTP-ku yang punya nama akhir sama dengan nama Sienna. Sampai akhirnya petugas imigrasinya meloloskan aku, tapi dengan suggest kalau traveling hanya berdua ke luar negeri harus bawa bukti apapun itu dan surat persetujuan dari suami, ribet ya?
ADVERTISEMENT
Tanya: Biasanya kendala atau prosedur di bandara dalam negeri sama nggak sih dengan bandara luar perihal bawa anak?
Jawab: Waktu traveling di bandara dalam negeri sih nggak pernah ditanyain ya surat keterangan dari suami mana, nggak pernah. Bahkan nggak pernah dimintain juga identitas anak. Kalau di luar negeri kan anak juga harus dilihat paspornya. Beda banget sih, kalau di luar negeri kan prosedurnya lebih ketat. Prosedur di bandara juga kalau kita bawa air minum nggak apa-apa masuk ke dalam kabin. Kalau di luar negeri kan botol minum bayi saja bisa dites, hal-hal kayak gitu sih yang membedakan.
Sebelum menutup sesi kumparanTALK, Nila sempat memberikan tips kepada teman kumparan
"Jangan takut untuk traveling berdua sama anak, karena aku sendiri enjoy banget traveling berdua sama Sienna. Aku jadi ngerasa lebih dekat sama Sienna, terus aku jadi tau banget kebiasaan-kebiasaan dia, quality time. We share moments together, dan itu sangat berharga. Kalau anaknya masih balita, kita bisa pas-pasin jam terbang (long flight) dengan jam tidurnya mereka. Jadi bisa ambil penerbangan di malam hari, gitu. Lumayan kan mereka bisa tidur 8 jam selama di perjalanan."
ADVERTISEMENT
"Tips untuk packing, nggak usah semuanya dibawa. Karena kita masih bisa nyuci, kan. Diapers juga nggak usah banyak-banyak, karena toh ketika sampai di sana juga bisa dibeli. Untuk camilan atau makanan bayi juga aku biasanya bawa hanya untuk di pesawat plus satu hari. Karena biasanya ketika sampai di sana kita nggak tahu supermarket di mana, nah setelah nemu, baru kita stok lagi."
"Kalau mau tanya-tanya lebih lanjut, feel free ya hubungi aku via Instagram @nilatanzil ya," ujar Nila kepada teman kumparan
kumparanTALK Travel masih akan berdiskusi membahas topik lain dengan narasumber yang nggak kalah menarik, loh.
Tertarik ikuti keseruannya? Yuk gabung di Grup Whatsapp Teman kumparan Travel.