Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cerita Capres Prancis Menikahi Gurunya yang Lebih Tua 25 Tahun
26 April 2017 12:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Calon Presiden Prancis dari Partai En Marche, Emmanuel Macron, mungkin dianggap sosok tidak biasa di negera Menara Eiffel. Macron yang baru terjun ke dunia politik tiga tahun lalu, berhasil melaju ke putaran kedua pemilu Presiden Prancis. Dia juga menjadi calon presiden yang paling muda, saat ini Macron baru berusia 39 tahun. Dia maju dari jalur independen, bukan dari parpol mainstream.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, Macron tidak sungkan memperlihatkan kemesraanya dengan sang istri di hadapan publik. Hal itu masih dipandang tidak biasa oleh masyarakat Prancis. Beberapa media asing sampai menyebut umbaran kemesraan Macron dan istrinya, Brigitte Trogneux, sangat bergaya Amerika.
Cerita Macron dan Brigitte bak drama percintaan. Pasangan ini terpaut jarak usia 25 tahun. Saat ini, Brigitte berusia 64 tahun.
Macron dan istrinya bertemu saat Brigitte masih mengajar sebuah sekolah Jesuit di Amiens, sebuah kota di utara Prancis. Saat itu, Macron yang masih berusia 15 tahun ikut dalam sebuah klub drama dan Brigitte yang telah berkeluarga, menjadi guru pembimbingnya.
Setelah lulus, Macron melanjutkan pendidikan ke Paris. Namun, dia masih tetap berkomunikasi dengan Brigitte yang saat itu sudah punya tiga orang anak.
ADVERTISEMENT
"Kami menghabiskan waktu berjam-jam di telepon," kata Brigitte dalam sebuah film dokumenter yang dikutip Associated Press. "Sedikit demi sedikit, dia membuat saya luluh dengan cara yang tidak bisa dipercaya, dengan kesabarannya," sambungnya.
Brigitte yang bercerai dengan suaminya pada 2006, setahun kemudian menikah dengan Macron.
Dalam kampanye Macron, perempuan berambut pirang itu juga terlibat akitf. "Saya tidak akan menyembunyikannya," kata Macron terkait istrinya.
Emmanuel Macron saat ini sedang berhadapan dengan Marine Le Pen, kandidat yang partai berhaluan kanan jauh, Front National, yang sering disebut Trump-nya Prancis. Keduanya akan bertarung memperebutkan suara rakyat Prancis dalam pilpres putaran kedua pada 7 Mei.
ADVERTISEMENT