Densus 88 Tangkap 8 Terduga Teroris Terkait Bom Thamrin dan Samarinda

24 Maret 2017 11:29 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Detasemen Khusus 88 Anti-Teror menangkap delapan orang terduga teroris di lima tempat yang berbeda. Dalam penangkapan yang berlangsung pada Kamis (24/3), satu terduga teroris tewas ditembak.
ADVERTISEMENT
Terduga teroris yang pertama kali ditangkap kemarin adalah Suryadi Mas'ud alias Abu RIdho. Laki-laki 45 tahun itu diciduk dari sebuah hotel di bilangan Cikarang Timur, Bekasi, Jawa Barat.
Abu Ridho diduga membangun jaringan dengan kelompok teroris di Filipina Selatan. "Dia juga mengetahui serta mendanai terjadinya bom Thamrin," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar, berdasarkan keterangan tertulis, Jumat (24/3).
Polisi menyebut Abu Ridho telah menyelundupkan belasan pucuk senjata dari Filipina. Termasuk yang dipakai untuk aksi teror di Thamrin awal 2016 silam.
Pada Kamis kemarin sekitar 08.00 WIB, Densus 88 bertolak ke Menes, Pandeglang, Banten, untuk menangkap Mulyadi. Namun, belum disebutkan peran laki-laki 45 tahun itu. "Saat ini masih dilakukan pengembangan," kata Boy.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Densus membuntuti dua mobil Avanza hitam yang berangkat dari arah Anyer pada sekitar 12.00 WIB. Ketika memasuki kawasan Pabrik Semen Merah Putih di Ciwandan, Cilegon, Banten, dua mobil itu dicegat. Achmad Supriyanto dan Icuk Pamulang yang naik satu mobil langsung menyerah. Hal serupa tidak dilakukan Nanang Kosim dan Ojid Abdul Majid yang naik mobil lainnya.
Penembakan teroris di Cilegon (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penembakan teroris di Cilegon (Foto: Dok. Istimewa)
"Saat dipotong petugas, tersangka tidak kooperatif dan memacu kendaraannya untuk menabrak mobil petugas yang mengadang, sehingga dilumpuhkan oleh petugas. Kemudian dalam perjalanan ke rumah sakit Nanang meninggal dunia," kata Boy Rafli.
Boy menyebut Nanang berperan dalam beberapa aksi teror di Indonesia seperti bom Thamrin dan bom di Gejera Samarinda pada 2016. "Menyembunyikan Abu Asybal selama dalam pelarian setelah bom Thamrin 2016," sebut Boy. Dari tangan Nanang juga ditemukan satu pucuk senjata api.
ADVERTISEMENT
Sekitar 13.00 WIB, Densus 88 menangkap Bambang Eko Prasetyo di sebuah bengkel di bilangan Serua, Ciputat, Tangerang Selatan. Laki-laki 37 tahun itu disebut masih tergabung dalam jaringan Abu Ridho. Bambang Eko juga pernah ikut pelatihan militer bersama kelompok teroris di Filipina Selatan.
Terduga teroris yang terakhir ditangkap hari itu adalah Adi Jihadi. Dia ditangkap saat turun dari mobil di Kelurahan Sindang Laya, Pagelaran, Pandeglang, Banten pada sekitar 13.24 WIB. Sejauh mana keterlibatan Adi dalam kelompok teror belum dijelaskan polisi.