Polisi Akan Setop Keluarga yang Mudik dengan Motor

31 Mei 2017 21:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto (Foto: Fahrian Saleh/kumparan)
Polisi berencana mencegat pemudik yang menggunakan motor dan berboncengan lebih dari dua orang. Kadiv Humas Polri, Irjen Setyo Wasisto, menyebutkan pencegatan pemudik motor yang membawa penumpang berlebih, masuk dalam kegiatan Operasi Ramadnya.
ADVERTISEMENT
Setyo menjelaskan, sepanjang jalur yang biasanya dipakai pemudik motor, polisi akan mendirikan pos jaga. Di sana, nantinya pemudik motor yang berlebihan penumpang atau muatan di minta berhenti.
"Ada 7 pos terpadu, kemudian juga akan dibuat 7 pos cek poin sepeda motor. Tugas dari pos cek poin sepeda motor ini adalah menyaring manakala ada yang naik sepeda motor diisi empat orang, anaknya ikut, istrinya ikut kemudian belum lagi barang-barangnya," katanya dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/5).
Jalur Pantura jelang mudik Lebaran (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Jalur Pantura jelang mudik Lebaran (Foto: Dok. Kementerian PUPR)
Namun, pemudik motor yang diberhentikan masih boleh melanjutkan perjalanan. Hanya saja tidak dengan sepeda motor. "Mungkin akan diimbau untuk naik kapal atau naik bus dan kendaraannya dinaikkan ke truk supaya aman," ujar Setyo.
ADVERTISEMENT
Dalam Operasi Ramadnya 2017, Polri menyiapkan 167.146 personel hanya untuk mengamankan akitivitas mudik hingga arus balik di Lampung, Jawa, dan Bali. Tidak hanya itu, TNI, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Perhubungan juga ikut menjaga sepanjang jalur yang dipadati pemudik.