Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Syeikh Taufiq Al Buthi, Ulama Suriah yang Gemar Pakai Kopiah Indonesia
19 November 2023 12:20 WIB
Tulisan dari A Noviansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suriah merupakan salah satu negara arab yang melahirkan banyak ulama berpengaruh di dunia. Bagi umat muslim mungkin pernah mendengar nama-nama seperti Imam Nawawi yang berasal dari kota Nawa, Suriah atau tokoh ulama dan pemikir Ibnu Katsir yang berasal dari kota Bushra, Suriah atau bahkan Ibnu Asakir tokoh ulama sekaligus sejarawan terkenal dari Damaskus Suriah.
ADVERTISEMENT
Saat saya bertugas sebagai diplomat RI di Suriah pada tahun 2018-2020, saya berkesempatan bertemu ulama-ulama paling berpengaruh dan dihormati di Suriah diantaranya adalah Grand Mufti Suriah Ahmad Badruddin Hassoun, juga para ulama lainnya yang sangat dekat dengan para santi, ulama dan kiyai di Indonesia seperti Rektor Universitas Ahmad Kaftaro Damaskus, Syaikh Muhammad Syarif As-Showaf dan almarhum Syeikh Adnan Al-Afyouni yang merupakan tokoh rekonsiliasi di Suriah.
Namun ada sosok ulama Suriah lainnya yang memiliki keunikan dan menarik untuk diulas. Beliau adalah Profesor Dr. Taufiq Ramadhan Al-Buthi. Syeikh Taufiq Ramadhan Al Buthi, merupakan Ketua Perhimpunan Ulama Negeri Syam dan Dekan Fakultas Syariah Universitas Damaskus. Beliau juga merupakan salah satu imam di Masjid Agung Umawi, Damaskus.
Bagi orang Indonesia yang mengenalnya, Syeikh Taufiq Ramadhan Al Buthi dipandang memiliki nilai tersendiri yang membedakan dengan ulama lainnya, yaitu terkait pengetahuan dan kedekatannya dengan Indonesia. Baginya, Indonesia merupakan rumah kedua. Dr. Taufiq Ramadhan merupakan putra dari ulama besar dan sangat dihormati di Suriah yaitu Syekh Dr. Muhammad Said Ramadhan Al Buthi. Dr. Taufiq Ramadhan dibesarkan di lingkungan keluarga sangat berpendidikan dan memegang teguh ajaran dan tradisi Islami.
ADVERTISEMENT
Mendiang ayahanda dari Dr. Taufiq Ramadhan yakni Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi wafat pada 21 Maret 2013 akibat serangan bom bunuh diri yang dilancarkan kelompok teroris pada saat mengisi sebuah kajian di Masjid Jami' Al-Iman, Mazraa, Damaskus. Semasa hidupnya Syeikh Muhammad Said Al Buthi dikenal sebagai ulama yang aktif berdakwah dengan nilai-nilai perdamaian dan pemikiran Islam yang moderat. Almarhum Syeikh Muhammad Said Al Buthi dimakamkan di kompleks masjid agung Umawi berdampingan dengan makam panglima perang dan penjuang muslim Salahuddin Al Ayubi.
Awal mula kecintaan Syeikh Taufiq Ramadhan kepada Indonesia dimulai sejak beberapa tahun yang lalu, saat beliau mulai bersinggungan dengan Islam di Indonesia dan Asia Tenggara. Hal ini turut membuat beliau cinta akan songkok atau kopiah yang sering dipakai oleh umat muslim di tanah air. Baginya, kopiah hitam memiliki multifungsi, nyaman dipakai, ringan dikenakan, dan cocok untuk dress code resmi. Sejak saat itu, Syeikh Taufiq selalu mengenakan songkok atau kopiah khas Indonesia khususnya pada acara-acara resmi. Tak jarang penampilannya tersebut membuat dirinya tampak berbeda dari ulama-ulama Suriah lainnya serta mengundang perhatian para tamu dan undangan yang hadir.
Dalam sebuah kunjungannya ke Indonesia untuk menghadiri acara Nahdlatul Ulama pada tahun 2019, Syeik Taufiq Ramadhan menyampaikan kekagumannya kepada (keindahan) Indonesia yang dikatakan layaknya sebuah surga. Syeikh Taufik Ramadhan cukup sering mengunjungi Indonesia untuk menghadiri berbagai undangan baik dari kalangan pesantren maupun organisasi masyarakat seperti Nahdhatul Ulama (NU).
Saya sendiri memandang sosok Syeikh Taufik sebagai seorang ulama yang santun, sederhana dan moderat dengan pimikiran-pemikiran yang sejalan dengan ahlusunnah wal jamaah di Indonesia. Kedekatannya dengan mahasiswa Indonesian di Suriah dan tokoh-tokoh ulama di Indonesia serta kesediaanya menjadi pembicara diberbagai kegiatan diskusi kebangsaan atau kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia serta Persatuan Pelajar Indonesia di Suriah menjadikan beliau sebagai seorang Indonesianis yang patut diberikan apresiasi dan tempat yang terhormat.
Syeikh Taufiq Ramadhan Al Buthi juga sering dianggap layaknya orang tua bagi pelajar Indonesia di Damaskus. Tak jarang beliau memberikan bantuan kepada para pelajar yang membutuhkan terutama selama masa-masa sulit, saat Suriah dilanda konflik politik yang terjadi sejak tahun 2011.
ADVERTISEMENT